Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Organisasi adalah unit sosial, terdiri dari sekelompok orang yang berinteraksi untuk mencapai rasionalitas tertentu. Sebagai unit sosial, organisasi
terdiri dari orang orang dengan latar belakang sosial ekonomi, budaya, dan motivasi yang berbeda. Pertemuan budaya dan motivasi orang orang dari berbagai
latar belakang yang berbeda mempengaruhi perilaku individual dan menimbulkan problem dalam proses keorganisasian karena menyebabkan terjadinya benturan
nilai nilai individual yang dapat menjadi faktor pengganggu dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Organisasi sebagai wadah dimana orang orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, dalam memanfaatkan sumber daya organisasi
secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kerja sama yang terarah tersebut dilakukan dengan mengikuti pola interaksi antar setiap
individu atau kelompok dalam berikteraksi ke dalam berikteraksi kedalam maupun ke luar organisasi. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai
aturan, norma, keyakinan, nilai nilai tertentu sebagaimana ditetapkan organisasi pola interaksi tersebut dalam waktu tertentu akan membentuk suatu kebiasaan
bersama atau membentuk budaya organisasi yang senantiasa mengontrol anggota organisasi, dengan demikian budaya organisasi yang kuat merupakan pembentuk
kinerja organisasi yang tinggi. Budaya organisasi kerap kali digunakan sebagai salah satu deteminan alat
dan kunci untuk keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian strategi usaha organisasi.
“ Corpor
ate culture will probably be an even more important factor in
determining the success or failure of firms in the next decade”. Dengan kata lain, terdapat kecenderungan pada budaya organisasi sebagai suatu pondasi yang harus
dimiliki organisasi, karena budaya organisasi sangat mendukung sukses atau gagalnya organisasi. Upaya peningkatan kinerja organisasi memerlukan adanya
acuan baku yang diberlakukan oleh organisasi yang secara sitemastis menuntun anggotanya untuk meningkatkan komitmen kerja pada organisasi.
“created a
Universitas Sumatera Utara
widely spread belief of corporate cultures being perhaps the significant faktor
behind the performance of companies”. Asumsinya sederhana, bahwa sebuah kelompok manusia yang hidup dalam kebersamaan akan mempunyai nilai dan
dilaksanakan bersama. Dengan nilai bersama tersebut, didalam organisasi masing masing anggota yakin dan rasa saling percaya satu sama lain, bahwa masing
masing bekerja didalam kultur organisasi yang sama dan bergerak seirama. Budaya organisasi merupakan bagian studi teori organisasi dilihat dari
aspek sekelompok individu yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, atau organisasi sebagai wadah tempat individu bekerja sama secara rasional dan
sitematis untuk mencapai tujuan. Kerjasama dimaksud adalah kerjasama yang terarah pada pencapaian tujuan dengan mengikuti pola interaksi antar setiap
individu atau kelompok. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai aturan, norma, dan nilai nilai tertentu sebagaimana ditetapkan organisasi itu.
Keseluruhan pola interaksi tersebut akan membentuk suatu kebiasaan bersama atau membentuk budaya organisasi. Teori organisasi berusaha menerangkan atau
meprediksi bagaimana organisasi dan orang orang didalamnya berprilaku dalam struktur organisasi, budaya, dan lingkungan.
Budaya organisasi merupakan hal esensial bagi suatu organisasi, karena budaya organisasi merupakan kebiasaan kebiasaan yang terjadi dalam hirarki
organisasi yang mewakili norma norma perilaku dan diikuti oleh para anggota organisasi. Keutamaan budaya organisasi merupakan pengendali dan arah dalam
membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi. Budaya organisasi akan memberikan suasana psikologis bagi
semua anggota, bagaimana mereka bekerja, bagaimana berhubungan dengan atasan maupun rekan sekerja dan bagaimana menyelesaikan masalah merupakan
wujud budaya yang khas bagi setiap organisasi. Budaya organisasi terdiri dari beberapa elemen, perbedaan budaya satu
organisasi dengan organisasi lainnya terletak pada elemen budaya organisasi, elemen budaya organisasi menurut F.L. Joncano dalam Sobirin 2007:152 terdiri
dari elemen yang bersifat idealistik dan elemen yang bersifat perilaku. Elemen ini merupakan determinan karakteristik budaya organisasi dan menjadi dasar untuk
menilai sosok budaya organisasi dan membandingkan satu organisasi dengan
Universitas Sumatera Utara
organisasi lainnya. Artinya budaya organisasi merupakan keyakinan setiap orang didalam organisasi akan jati diri yang secara idiologis dapat memperkuat
eksistensi organisasi baik ke dalam sebagai pengikat atau simpul organisasi dan keluar sebagai identitas sekaligus kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai
situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi yang tercermin dalam perilaku keseharian anggotanya seperti tampak pada praktik sehari hari di tempat kerja.
1.2 Perumusan Masalah