Artifak dan Visualisasi Warna Waktu

Gambar II.5 Jarak Proksemik Sumber: DeVito 2011 : 216

h. Artifak dan Visualisasi

Hasil seni juga banyak memberi isyarat yang mengandung arti. Para antropolog dan arkeolog sudah lama memberi perhatian terhadap benda-benda yang digunakan oleh manusia dalam hidupnya, antara lain artifacts. Artifak adalah hasil kerajinan manusia seni, baik yang melekat pada diri manusia maupun yang ditujukan untuk kepentingan umum. Artifak ini selain dimaksudkan untuk kepentingan estetika, juga untuk menunjukkan status atau identitas diri seseorang atau suatu bangsa. Misalnya baju, topi, pakaian dinas, cincin, gelang, alat transportasi, alat rumah tangga, arsitektur, monumen, patung dan sebagainya.

i. Warna

Warna juga memberi arti terhadap suatu obyek. Di Indonesia, warna hijau seringkali diidentikkan dengan warna Partai Persatuan Pembangunan, kuning sebagai Golongan Karya dan merah sebagai warna partai Demokrasi Indonesia. Hampir semua bangsa di dunia memiliki arti tersendiri pada warna. Hal ini dapat dilihat pada bendera nasional masing-masing, serta upacara-upacara ritual lainnya yang sering dilambangkan dengan warna-warni.

j. Waktu

Ungkapan “Time is Money” membuktikan bahwa waktu itu sangat penting bagi orang yang ingin maju. Karena itu orang yang sering menepati waktu dinilai sebagai orang yang berpikiran modern. Waktu mempunyai arti tersendiri dalam Universitas Sumatera Utara kehidupan manusia. Bagi masyarakat tertentu, melakukan suatu pekerjaan seringkali melihat waktu. Misalnya membangun rumah, menanam padi, melaksanakan perkawinan, membeli sesuatu dan sebagainya. Penggunaan waktu atau chronemics adalah cara lain untuk menyampaikan pesan-pesan nonverbal. Terdapat beberapa aspek mengenai bagaimana kita berpikir tentang dan menggunakan waktu yang mengandung kesan-kesan bagi orang lain. Apakah anda yang memusatkan diri pada masa lalu, masa kini atau masa yang akan datang?. Beberapa orang dan budaya kebanyakan berpikir mengenai masa lalu sedangkan yang lainnya berpusat pada masa kini dan yang lainnya lagi menekankan pada masa yang akan datang Chen Starosta, 1998 dalam Budyatna Ganiem, 2011.

k. Bunyi