B. PERUMUSAN MASALAH C. TUJUAN PENELITIAN D. MANFAAT PENELITIAN A. TREATMENT DELAY A. 1. Pengertian Treatment Delay

Demikianlah latar belakang masalah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tahapan treatment delay ditinjau dari health belief model pada masyarakat pedesaan.

I. B. PERUMUSAN MASALAH

Secara lebih terperinci, masalah dalam penelitian ini dirumuskan dengan: 1. Apa tahapan treatment delay pada masyarakat pedesaan ditinjau dari health belief model ? 2. Pada tahapan treatment delay yang manakah paling banyak dimiliki oleh masyarakat pedesaan ? 3. Pada tahapan treatment delay yang menakah paling banyak dimiliki oleh masyarakat pedesaan jika ditinjau dari health belief model ?

I. C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Memperoleh informasi mengenai hubungan health belief model dengan tahapan treatment delay. 2. Mengetahui seberapa besar health belief model dapat memprediksi tahapan treatment delay. Universitas Sumatera Utara I. D. MANFAAT PENELITIAN I.

D. 1. Manfaat Praktis

1. Memberikan informasi bagi praktisi kesehatan bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan sangat perlu diperhatikan belief masyarakat tersebut akan kesehatannya. 2. Memberikan informasi bagi masyarakat agar tidak menunda dalam mencari layanan kesehatan dari praktisi kesehatan. 3. Memberikan masukan bagi penyelenggaraan kesehatan di desa, agar tidak hanya fokus pada fasilitas kesehatan tetapi juga memperhatikan belief masyarakat sekitar akan kesehatan mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan.

I. D. 2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang Psikologi khususnya psikologi klinis. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

II. A. TREATMENT DELAY II. A. 1. Pengertian Treatment Delay Sarafino 2006, mendefinisikan treatment delay sebagai rentang waktu yang berlalu antara ketika seorang individu pertama sekali mengalami symptom penyakit dan ketika individu tersebut memasuki perawatan medis. Sejalan dengan pengertian tersebut Taylor 1995 menyatakan bahwa treatment delay terjadi ketika individu mengalami suatu penyakit dan membiarkannya sampai berhari- hari, berbulan-bulan atau bahkan menahun tanpa mencari pertolongan dari praktisi kesehatan. II.A. 2. Tahapan Treatment Delay Penelitian ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh safer 1979, tentang tahapan treatment delay yaitu : a. Apraisal delay Apraisal delay is the time person takes to interpret a symptom as an indication of illness safer dkk, 1979. Apraisal delay diartikan sebagai jumlah waktu yang berlalu yang digunakan individu untuk menginterpretasikan suatu simptom sebagai suatu indikasi penyakit. Pada tahap appraisal delay, pengalaman sensoris dari suatu symptom Universitas Sumatera Utara memiliki dampak yang besar terhadap delay. Pasien akan lebih mengenali suatu simptom sebagai indikasi suatu penyakit jika mereka mengalami rasa sakit yang parah atau pendarahan daripada tidak mengalaminya b. Illness delay “ illness delay is the time taken between recognizing one is ill and deciding to seek medical attention.” safer dkk, 1979 Illness delay merupakan jumlah waktu yang berlalu antara mengenali bahwa seorang individu sakit dan memutuskan untuk mencari perhatian medis. Pola pikir tentang simptom yang dialami memiliki dampak yang besar terhadap illness delay. Individu memutuskan untuk mencari perhatian medis lebih cepat ketika simptom yang dialaminya baru dari pada yang sudah familiar, dan jika mereka tidak terlalu memikirkan simptom tersebut serta implikasinya. c. Utilization delay “Utilization delay is the time after deciding to seek medical care until actually going in to use that health service”safer dkk, 1979 Utilization delay merupakan jumlah waktu setelah memutuskan untuk mencari perawatan medis sampai akhirnya menggunakan pelayanan medis. Persepsi benefit dan barrier merupakan hal yang penting. Delay akan semakin Universitas Sumatera Utara singkat bagi individu yang tidak terlalu memikirkan mengenai biaya pengbatan, memiliki rasa sakit yang parah dan merasa bahwa penyakit yang mereka alami dapat disembuhkan. Penelitian membuktikan bahwa permasalahan yang tidak berhubungan dengan penyakit seperti perceraian dapat meningkatkan total treatment delay. Total treatment delay merupakan jumlah dari illness delay, appraisal delay dan utilization delay..

II. A. 4. HEALTH BELIEF MODEL