G. 2. Skala Tahapan Treatment Delay

Total 10 6 16 100

III. G. 2. Skala Tahapan Treatment Delay

Uji coba juga dilakukan pada skala tahapan treatment delay. Skala tahapan treatment delay terdiri dari tiga bagian yaitu skala tahap satu, dua dan tiga. Masing-masing skala diuji coba. Skala tahap pertama yaitu appraisal delay menunjukkan reliabilitas alpha sebesar 0,6678, dengan nilai r xy aitem bergerak dari -0,1985 sampai 0,4856. Skala tahap dua yaitu illness delay memiliki reliabilitas alpha sebesar 0, 8365, dengan nilai rxy bergerak dari 0, 3403 sampai 0, 6505 dan skala tahap tiga yaitu utilization delay memiliki nilai reliabilitas alpha sebesar 0, 8049 dengan rxy 0, 2668 sampai 0, 5394. Menurut???, untuk jumlah sampel 95 orang, maka aitem dianggap memiliki daya pembeda yang memuaskan dengan nilai korelasi minimal 0,165. Jumlah aitem pada skala tahapan treatment delay yang pertama yaitu appraisal delay yang diujicobakan adalah 15 aitem, dan dari aitem-aitem tersebut terdapat 11 aitem yang memiliki daya diskriminasi yang tinggi dengan nilai r xy ≥0,165. Skala tahap kedua illness delay yang diujicobakan yaitu 12 dan semua aitem tersebut memiliki r xy lebih besar dari 0, 165, begitu juga dengan skala tahap tiga utilization delay 12 aitem yang diujicobakan semuanya lulus. Skala tahap dua dan tiga memiliki distribusi skor yang sama setelah dilakukan uji coba, begitu juga pada saat penelitian dilapangan. Hal ini terjadi karena taka satupun aitem dari skala dua dan tiga Universitas Sumatera Utara yang gugur, berbeda dengan skala tahap satu yang memiliki empat aitem yang gugur. Berikut distribusi skala tahap satu appraisal delay setelah dilakukan uji coba. Tabel 9. Distribusi skala tahap satu appraisal delay setelah dilakukan uji coba Nomor Jlh Ciri-ciri Fav unfav Simptom penyakit yang dialami bukan suatu masalah yang serius 3, 11 10 3 27,27 Merasa sakit jika simptom penyakit yang dialami membuat individu tidak dapat beraktivitas. 12 1 9,01 Tidak tahu bahwa simptom yang dialami adalah penyakit 6, 15 5, 8 4 36,36 Appraisal delay Butuh waktu yang lama untuk menyadari bahwa symptom yang dialami adalah suatu penyakit. 4, 7, 9 3 27,27 Jumlah 7 3 11 100 Setelah melakukan pengguguran empat buah aitem pada skala tahap satu maka koefisien alpha menjadi 0,7634 dengan nilai r xy aitem bergerak dari 0, 2005 sampai 0,5462. Kemudian peneliti melakukan penomoran aitem yang baru. Pada Universitas Sumatera Utara tabel, aitem-aitem merupakan penomoran aitem yang baru yang akan digunakan untuk skala penelitian Tabel 10. Distribusi aitem skala tahap satu appraisal delay yang digunakan pada saat penelitian Nomor Jlh Ciri-ciri Fav unfav Simptom penyakit yang dialami bukan suatu masalah yang serius 1, 9 8 3 27,27 Merasa sakit jika simptom penyakit yang dialami membuat individu tidak dapat beraktivitas. 5 1 9,01 Tidak tahu bahwa simptom yang dialami adalah penyakit 4, 11 3, 6 4 36,36 Appraisal delay Butuh waktu yang lama untuk menyadari bahwa symptom yang dialami adalah suatu penyakit. 2, 7, 10 3 27,27 Jumlah 8 3 11 100

III. H. PROSEDUR PENELITIAN