F. UJI COBA ALAT UKUR F. 1. Uji Validitas F. 2. Uji Daya Beda Aitem

Fav Unfav Menunda untuk pergi berobat meskipun sudah memutuskan untuk berobat 1, 8 5, 12 4 33,3 Tidak pergi berobat karena jarak rumah sakit atau pusat kesehatan yang jauh. 6, 10 3, 9 4 33,3 Utilization delay Tidak mau pergi berobat karena rasa malu, rasa sakit dan biaya. 4, 7, 11 2 4 33,3 Jumlah 7 5 12 100

III. F. UJI COBA ALAT UKUR

Validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian sangat menentukan keakuaratan dan keobjektifan hasil penelitian yang dilakukan. Suatu alat ukur yang tidak valid dan tidak reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subjek atau individu yang dikenai tes ini Azwar, 2001 Peneliti akan melakukan uji coba pada keempat skala terhadap sejumlah responden, dengan tujuan memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. Hadi 2000 mengemukakan beberapa tujuan dari try out preliminer adalah sebagai berikut : 1. Menghindari pertanyaan-prtanyaan yang kurang jelas maksudnya Universitas Sumatera Utara 2. Menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu akademik, ataupun kata-kata yang menimbulkan kecurigaan 3. Memperbaiki pernyataan-pernyataan yang biasa dilewati dihindari atau hanya menimbulkan jawaban-jawaban dangkal. 4. Menambah aitem yang sangat perlu ataupun meniadakan aitem yang ternyata tidak relevan dengan tujuan penelitian.

III. F. 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji coba alat ukur dalam menjalankan fungsinya. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan tujuan : pertama, seberapa jauh alat ukur skala tahapan treatment delay dan health belief dapat mengukur atau mengungkap dengan tepat pada masyarakat pedesaan. Kedua, seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya Azwar, 1997. validitas yang digunakan adalah validitas isi atau content validity yaitu sejauh mana suatu tes yang merupakan seperangkat pernyataan, dilihat dari isinya benar-benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur Hadi, 2000. Didalam pelaksanaannya, content validity dilakukan dengan menggunakan profesional judgment yaitu pertimbangan dosen pembimbing.

III. F. 2. Uji Daya Beda Aitem

Universitas Sumatera Utara Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes secara keseluruhan Azwar, 2001. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi pearson product moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisian korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks diskriminasi aitem Azwar, 2001. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian yaitu skala tahapan treatment delay dan skala health belief model.

III. F. 3. Reliabilitas