b. Ongkos perbaikan yang dilakukan akibat terjadinya kerusakan komponen
kritis pada mesinperalatan tersebut disamping biaya untuk penggantian suku cadangnya.
Failure Cost adalah biaya yang timbul pada saat terjadi kerusakan pada mesin yang menyebabkan berhentinya mesin dan proses produksi yang sedang berjalan.
Failure Cost dapat dirumuskan sebagai berikut : Failure Cost = biaya kehilangan produksi + ongkos kerja + biaya pembelian
komponen Preventive Cost adalah biaya penggantian terencana. Preventive Cost dapat
dirumuskan sebagai berikut : Preventive Cost
= biaya tenaga kerja + biaya pembelian komponen
3.11. Identifikasi Material Menggunakan Analisis Klasifikasi ABC
Pemilihan suku cadang yang akan ditentukan persediaannya dilakukan dengan menggunakan metode ABC, yaitu penentuan berdasarkan tingkat harga
tertinggi dari biaya penggunaan material per periode waktu tertentu harga per unit material dikalikan volume penggunaan dari material itu sampai periode waktu
tertentu
10
10
Assauri Sofjan.,”Manajemen Produksi dan Operasi”.,p.265
. Klasifikasi ABC mengikuti prinsip 80-20, atau hukum pareto dimana
sekitar 80 dari nilai inventori material dipersentasikan diwakili oleh 20 material inve ntori.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari analisis ABC adalah untuk menentukan: 1.
Frekuensi perhitungan inventori cycle routing, dimana material kelas A harus diuji lebih sering dalam hal akurasi catatan inventori dibandingkan material-
material kelas B atau C. 2.
Prioritas rekayasa engineering, dimana material-material kelas A dan B memberikan petunjuk pada bagian rekayasa dalam peningkatan program
reduksi biaya ketika mancari material-material tertentu yang perlu difokuskan. 3.
Prioritas pembelian, dimana aktifitas pembelian seharusnya difokuskan pada bahan-bahan baku bernilai tinggi high cost dan penggunaan dalam jumlah
tinggi high usage. Fokus pada material-material kelas A untuk pemasok sourching dan negosiasi.
4. Keamanan: meskipun nilai biaya per unit merupakan indikator yang lebih baik
dibandingkan nilai penggunaan usage value, namun analisis ABC boleh digunakan sebagai indikator dari material-material kelas A dan B yang
seharusnya lebih aman disimpan dalam ruangan terkunci untuk mencegah kehilangan, kerusakan, atau pencurian.
Prosedur pengelompokan material inventori ke dalam kelas A, B, dan C, antara lain mengikuti prinsip 80-20:
1. Tentukan volume penggunaan per periode waktu dari material inventori yang
akan diklasifikasikan 2.
Kalikan volume penggunaan per periode waktu dari setiap material inventori dengan biaya per unitnya guna memperoleh nilai total penggunaan biaya per
periode waktu untuk setiap material inventori itu.
Universitas Sumatera Utara
3. Jumlahkan nilai total penggunaan biaya dari semua material inventori itu untuk
memperoleh nilai total penggunaan nilai keseluruhan. 4.
Bagi nilai total penggunaan biaya dari setiap material inventori itu dengan nilai total penggunaan biaya keseluruhan, untuk menetukan persentase nilai total
penggunaan biaya dari setiap material inventori. 5.
Daftarkan material dalam rank persentase nilai total penggunaan biaya dengan urutan menurun dari terbesar sampai terkecil.
6. Klasifikasikan material-material inventori itu ke dalam kelas A, B, dan C
dengan kriteria 20 ke dalam kelas A komponen kritis, 30 kedalam kelas B komponen semi kritis, dan 50 kedalam kelas C komponen non kritis.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. PDM Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi kertas rokok cigarette
paper. Produk yang dihasilkan berupa bobbin gulungan dan ream lembaran. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Brigjend. Zein Hamid Km.6,9 Titi Kuning,
Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2010 sampai dengan April 2010.
4.2. Objek Penelitian
Objek yang diteliti adalah komponen mesin produksi yang berperan vital dalam kelancaran proses produksi di PT. PDM Indonesia. Dalam hal ini yang
menjadi objek penelitian adalah Paper Machine Suction Dryer. Fungsi Paper Machine adalah untuk mengubah bubur kertas menjadi lembaran atau gulungan
kertas dan sekaligus dikeringkan.
4.3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai pada tugas akhir ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif yang menjelaskan kondisi dari suatu sistem dengan pengamatan
yang dilakukan. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
Universitas Sumatera Utara