BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. PDM Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi kertas rokok cigarette
paper. Produk yang dihasilkan berupa bobbin gulungan dan ream lembaran. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Brigjend. Zein Hamid Km.6,9 Titi Kuning,
Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2010 sampai dengan April 2010.
4.2. Objek Penelitian
Objek yang diteliti adalah komponen mesin produksi yang berperan vital dalam kelancaran proses produksi di PT. PDM Indonesia. Dalam hal ini yang
menjadi objek penelitian adalah Paper Machine Suction Dryer. Fungsi Paper Machine adalah untuk mengubah bubur kertas menjadi lembaran atau gulungan
kertas dan sekaligus dikeringkan.
4.3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai pada tugas akhir ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif yang menjelaskan kondisi dari suatu sistem dengan pengamatan
yang dilakukan. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
Universitas Sumatera Utara
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam menganalisa selang waktu penggantian komponen yang optimum adalah data komponen kritis, jumlah dan harga per
unitnya, dan data waktu kerusakan komponen mesin.
4.5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengamatan langsung dan melalui wawancara. Pada dasarnya sumber data dibagi dalam dua jenis, yaitu :
a. Data Primer Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung
terhadap urutan produksi, meninjau departemen yang menangani pengurutan produksi dan sistem informasi yang digunakan untuk pengurutan produksi, serta
wawancara dengan pihak manajemen perusahaan, pembimbing lapangan, dan terhadap pekerja produksi.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tidak langsung diamati peneliti. Data ini
merupakan data yang diperoleh dari dokumen perusahaan, hasil penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
sudah lalu dan data lainnya. Dalam penelitian ini data diperoleh dari divisi produksi, maintenance dan pembelian. Data sekunder yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah : 1.
Komponen kritis, merupakan komponen dari mesin yang sering mengalami kerusakan. Terdiri dari data jumlah dan harga komponen.
2. Selang waktu kerusakan pada komponen kritis, merupakan data waktu
kerusakan yang terjadi dalam dua tahun terakhir. 3.
Waktu penggantian komponen, merupakan data waktu yang dibutuhkan untuk mengganti komponen rusak.
4. Kebutuhan tenaga kerja, meliputi data jumlah tenaga kerja dan ongkos tenaga
kerja bagian maintenance. 5.
Jumlah produksi rata-rata production rate dalam dua tahun terakhir.
4.5.1. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Teknik Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek
penelitian dengan melaksanakan pengamatan terhadap proses produksi pembuatan kertas rokok yang memasukkan objek penelitian dalam proses
pembuatannya. 2.
Mereview buku-buku laporan administrasi serta catatan-catatan pihak perusahaan yang berhubungan dengan data yang diperlukan yaitu data
pemakaian komponen dan data kerusakan komponen untuk Paper Machine serta harga komponen.
Universitas Sumatera Utara
3. Teknik Wawancara, yaitu melakukan wawancara dengan supervisor dan
karyawan divisi produksi, maintenance dan pembelian yang dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk menunjang penyelesaian
masalah. 4.
Teknik Kepustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku dan jurnal-jurnal penelitian yang berkaitan dengan penerapan replacement maintenance dan
Paper Machine.
4.6. Pengolahan Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka data diolah dengan langkah- langkah pengerjaan sebagai berikut:
1. Pemilihan komponen kritis
Pemilihan komponen kritis dilakukan dengan menggunakan analisis dengan motode ABC berdasarkan:
a. sering terjadi kegagalan atau frekuensi kerusakan b. harga satuan komponen dan jumlah kebutuhan
c. ongkos tenaga kerja Komponen kritis yang dipilih adalah komponen yang memiliki biaya dan
frekuensi kerusakan tertinggi. 2.
Pemilihan pola distribusi kerusakan Setiap mesin memiliki karakteristik kerusakan yang berbeda-beda. Bentuk
distribusi kerusakan komponen mengikuti distribusi Normal, Lognormal, Eksponensial dan Weibull. Pemilihan distribusi dilakukan berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
nilai index of fit yang paling besar dengan menggunakan metode Least Square kuadrat terkecil.
3. Perhitungan parameter distribusi
Tujuannya untuk mendapatkan parameter-parameter kerusakan sesuai dengan distribusi yang terpilih untuk memperoleh nilai MTTF Mean Time
To Failure. Perbedaan distribusi menyebabkan perbedaan cara perhitungan MTTF, karena parameter yang digunakan tidak sama.
Perhitungan dilakukan dengan metode MLE Maximum Likelihood Estimator secara manual dengan software Minitab 14.
4. Perhitungan Failure Cost CF dan Preventive Cost Cp
Nilai Failure Cost CF dan Preventive Cost Cp dirumuskan dengan: Failure Cost = biaya kehilangan produksi + ongkos kerja + biaya
pengadaan komponen Preventive Cost = biaya tenaga kerja + biaya pengadaan komponen
5. Perhitungan selang waktu penggantian pencegahan
Perhitungan selang waktu penggantian pencegahan yang optimum dilakukan untuk model age replacement dan block replacement.
Perhitungan ini dilakukan dengan cara trial and error pada periode waktu yang telah ditentukan, dimana nilai Tp selang waktu didapat sampai
memberikan nilai Ctp ongkos perawatan yang paling minimum.
Universitas Sumatera Utara
a. Perhitungan dengan model Age Replacement: Model penentuan interval penggantian pencegahan dengan kriteria
meminimisasi ongkos dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
[ ]
[ ]
1 1
. tp
R Tf
tp M
tp R
Tp tp
tp R
Cf tp
R Cp
tp C
− +
+ +
− +
=
Dengan: 1
tp tp
R MTTF
M −
=
Dimana: tp
= interval waktu penggantian pencegahan Tp
= waktu untuk melakukan penggantian Tf
= waktu untuk melakukan penggantian kerusakan Cp
= biaya penggantian terencana penggantian pencegahan Cf
= biaya penggantian tidak terencana penggantian kerusakan
Rtp = probabilitas terjadinya siklus pencegahan Tp+tp = panjang siklus pencegahan
Mtp+Tf = ekspektasi panjang siklus kerusakan Dari persamaan tersebut akan dicari harga t
p
yang memberikan nilai C
tp
yang paling optimum. b. Perhitungan dengan model Interval Replacement Block Replacement
Model ongkos penggantian pencegahan Interval Replacement dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
p t
tp H
f NC
NCg tp
C +
=
Universitas Sumatera Utara
Dimana: N
= Jumlah komponen C
g
= Ongkos penggantian secara grup C
f
= Ongkos perbaikan kerusakan H
tp
= ekspektasi banyaknya kerusakan t
p
= Interval waktu penggantian. 6.
Perhitungan ongkos perawatan kondisi saat ini dan usulan Tujuannya untuk melihat besarnya penghematan sebelum dan sesudah
penggantian terencana dilakukan. 7.
Melakukan perbandingan terhadap kedua metode. Blok diagram pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Pengumpulan Data: - Data Komponen Kritis harga per-unitnya
- Data selang waktu kerusakan komponen - Data biaya penggantian ongkos tenaga kerja,
biaya pembelian, dan opportunity cost
Pemilihan komponen kritis dilakukan berdasarkan analisis dengan metode ABC
Pengujian pola distribusi dengan metode Least square
secara manual dan Software Minitab 14
Penentuan parameter distribusi dengan metode Maximum Likelihood Estimator MLE secara manual dan Software
Minitab 14
Perhitungan Mean Time To Failure MTTF
Perhitungan Cost of Failure Cf dan Cost of Preventive Cp
Perhitungan Trial and Error selang waktu penggantian dengan kriteria minimisasi ongkos
minimum dengan metode Age Replacement dan Block Replacement
Perhitungan ongkos perawatan
Perbandingan terhadap kedua metode
Gambar 4.1. Blok Diagram Pengumpulan dan Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
4.7. Analisis Data