Hasil Uji Statistik Multivariat Hasil Wawancara

4.6. Hasil Uji Statistik Multivariat

Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan, pendidikan, dan pendapatan keluarga dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi linier berganda karena ρ-value0,25. Hasil uji statistik regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95 α=0,05 menunjukkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang bermakna antar a variabel pengetahuan ρ=0,005, dan pendapatan keluarga ρ=0,000 terhadap tindakan pencegahan gizi buruk pada balita karena nilai ρ0,05. 2. Pendidikan ρ= 0,696 tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap tindakan pencegahan gizi buruk pada balita. 3. Nilai koefisien determinasi R Square adalah 0,325 artinya pengetahuan dan pendapatan keluarga memberikan pengaruh hanya sebesar 32,5 terhadap tindakan pencegahan gizi buruk pada balita, sedangkan sisanya 67,5 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil uji Anova memiliki nilai F hitung 12,851 F=12,851 dan ρ=0,0000,05. 4. Model persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = 5,539 konstanta + 0,220 X 1 + 1,763 X 2.3 Keterangan: Y = Variabel tindakan pencegahan gizi buruk pada balita X 1 = variabel pengetahuan X 2.3 = variabel sosial ekonomi pendapatan keluarga Universitas Sumatera Utara Berdasarkan persamaan di atas dapat dideskripsikan bahwa : 1. Apabila dinaikkan satu poin pengetahuan, maka tindakan ibu dalam pencegahan gizi buruk pada balita akan naik sebesar 0,220. 2. Apabila dinaikkan satu poin pendapatan keluarga maka tindakan ibu dalam pencegahan gizi buruk pada balita akan naik sebesar 1,763 Hasil analisis regresi tersebut sesuai dengan Tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No. Variabel Taraf Signifikan B R R Square ρ Value 1. Pendidikan 0,696 0,159 0,570 0,325 0,000 2. Pendapatan Keluarga 0,000 1,763 3. Pengetahuan 0,005 0,220

4.7. Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa masih banyak responden yang tidak tahu mengenai pengertian dan penyebab gizi buruk, tetapi tahu mengenai ciri- ciri gizi buruk. Pengetahuan responden mengenai ciri-ciri gizi buruk diperoleh melalui tayangan televisi atau membaca brosur mengenai gizi buruk. Menurut responden, gizi buruk disebabkan karena anak tidak mau makan dan timbangan anak tidak naik-naik. Selain itu, masih banyak responden yang sebenarnya tidak bekerja namun tidak membawa anak ke posyandu dengan alasan sering lupa jadwal posyandu padahal tanggal posyandu ditetapkan sama setiap bulan untuk memudahkan ibu mengingat jadwal posyandu. Universitas Sumatera Utara Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan responden yang tidak memberikan makanan beranekaragam kepada anaknya sebagian besar hanya memberikan nasi + ikan dengan alasan si anak tidak mau makan sayur. Bahkan ada responden yang hanya memberikan nasi + kecap dengan alasan anak hanya mau makan bila diberi lauk seperti itu. Responden yang tidak membawa anaknya untuk di imunisasi sebagian besar dengan alasan takut pada efek samping setelah di imunisasi, misalnya anak menjadi demam. Selain itu, ada responden yang tidak membawa anak untuk di imunisasi karena tidak diberi ijin oleh suami. Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa pengetahuan ibu memiliki pengaruh tehadap tindakan ibu dalam pencegahan gizi buruk pada balita. Dari variabel sosial ekonomi, hanya pendapatan keluarga yang memiliki pengaruh terhadap tindakan ibu dalam pencegahan gizi buruk pada balita, sedangkan pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak tidak memiliki pengaruh terhadap tindakan ibu dalam pencegahan gizi buruk pada balita.

5.1. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Tindakan Ibu dalam Pencegahan Gizi