2.1.2. Proses Belajar
Menurut Suharto dalam Hery 2007, belajar adalah suatu proses untuk mempermudah pengetahuan atau pandangan dan keterampilan yang akan
menghasilkan suatu kekuatan tahu, mau dan mampu pemecahan sesuatu bagi seseorang, menghadapi suatu keadaan tertentu.
Menurut Gagne dalam Hery 2007, belajar merupakan kegiatan yang kompleks setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.
Timbulnya kapabilitas yaitu dari stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif eksekutif dan legislatif. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses
kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.
Sedangkan menurut Winkel dalam Darsono 2000, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Belajar berlangsung melalui 4 fase atau tahap yaitu
pertama individu memperoleh pengalaman langsung yang konkrit. Karena ia mengembangkan observasinya dan memikirkan atau merefleksikannya. Fase yang
ketiga yaitu membentuknya generalisasi dan abstraksi. Fase keempat implikasi yang diambilnya dari konsep-konsep itu dijadikan sebagai pegangan dalam menghadapi
pengalaman-pengalaman baru Nasution, 2000
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Motivasi
Kata motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Motif merupakan suatu
driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu.
Menurut Poerwanto dalam Femi 2009, motivasi adalah usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku sesorang agar tergerak hatinya untuk bertindak
melakukan sesuatu yang mencapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut Manullang dalam Hery 2007, motivasi berarti sesuatu hal yang
menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Jadi motivasi dapat pula diartikan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara
tertentu. Menurut Sarwoto dalam Sondang 200, motivasi adalah sesuatu yang
menimbulkan proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara
efisien.
2.2. Pengertian Kompetensi