d. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek
kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis Syntesis Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi yang ada. f. Evaluasi Evaluatio
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
2.2.2. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan pengetahuan kedalam bentuk tindakan. Keterampilan seseorang karyawan atau pekerja diperoleh
melalui pendidikan dan latihan Natoatmodjo, 2003 Menurut Justine 2006, pelatihan memberikan pegawai baru atau yang ada
sekarang ketarampilan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan adanya pendidikan dan pelatihan yakni:
1 membantu individu untuk dapat membuat keputusan pemecahan masalah secara lebih baik; 2 internalisasi dan operasionalisasi motivasi kerja, prestasi, dan
Universitas Sumatera Utara
tanggungjawab kemajuan; 3 mempertinggi rasa percaya diri pengembangan diri; 4 membantu untuk mengurangi rasa takut dalam menghadapi tugas-tugas baru.
Menurut Natoatmodjo 2003, ada beberapa tindakan keterampilan yaitu: 1 persepsi perseption adalah mengenal atau memilih berbagai objek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil; 2 respon terpimpin guided respons adalah melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar atau sesuai dengan contoh;
3 mekanisme mechanism adalah seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuai dengan kebiasaan; 4 adaptasi adaptation adalah
suatu praktek yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
2.2.3. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Menurut Gibson 1995 dalam Natoatmodjo 2003, sikap merupakan faktor
penentu perilaku. Sikap menggambarkan suka tidak sukanya seseorang terhadap objek. Sikap diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat.
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Artinya sikap eksekutif dan legislatif dalam
melakukan perencanaan anggaran bencana tidak serta merta hadir, tetapi dilandasi oleh faktor lain yaitu pengetahuan, dan pengalaman sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rahmat dalam Gultom 2008, menyimpulkan beberapa hal tentang Sikap Attitude yaitu: 1 Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa
dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai; 2 Mendorong dan memotivasi pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan sesuatu apa-apa yang disukai, diharapkan
dan diinginkan, mengenyampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari; 3 Cenderung dipertahankan dan jarang mengalami perubahan;
4 mengandung nilai menyenangkan dan tidak menyenangkan; 5 Sikap timbul dari pengalaman yaitu tidak dibawa sejak lahir tapi merupakan hasil belajar.
Menurut Natoatmodjo 2003, ada 4 tindakan sikap atau attitude yaitu: 1 menerima receiving adalah seseorang mau dan memperhatikan stimulus atau
objek yang diberikan; 2 merespon responding adalah memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan; 3 menghargai
valuing adalah mengajak untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah; 4 bertanggung jawab responsible adalah bertanggung
jawab atas segala yang telah dipilih dengan segala risiko.
2.3. Pengertian Perencanaan Anggaran