terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji Heteroskedastisitas hipotesis dengan
menggunakan uji Glejser dapat dijelaskan pada Tabel 4.12 sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Uji Glejser Hipotesis Pertama
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant -.039
.196 -.197 .845
x1.1 .043
.043 .043
.994 .326
x1.2 .358
.073 .353
4.886 .000
x1.3 .033
.044 .032
.742 .426
x2.1 .627
.086 .629
7.246 .000
x2.2 -.061
.034 .061
-1.790 .080 x2.3
.013 .059
.013 .219
.828
a. Dependent Variable : ABSUT Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Bedasarkan Tabel 4.12 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen persepsi pengalaman, proses belajar, motivasi dan kompetensi
pengetahuan, keterampilan, sikap yang signifikan secara statitistik memengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas
signifikansinya diatas tingkat kepercayaan. Dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005.
4.5. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan secara simultan serempak dan secara parsial sebagai berikut :
4.4.1. Pengujian Hipotesis Penelitian Secara Simultan
Universitas Sumatera Utara
Untuk menguji pengaruh secara serempak simultan persepsi pengalaman, proses kerja, motivasi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap terhadap
perencanaan anggaran pada APBD Kota Banda Aceh digunakan uji Statistik F uji F. Apabila F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Hasil uji serempak
dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut :
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 11.744
6 1.957
146.199 .000a
Residual .576
43 .013
Total 12.320
49 a. Predictors: Constant, x2.3, x1.3, x2.2, x1.1, x1.2, x2.1
b. Dependent Variable: y Sumber : Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh F hitung sebesar 146.199 dengan tingkat signifikan 0.000 karena tingkat signifikan lebih kecil dari pada
α = 0.05 dan nilai F hitung F tabel 146.199 2.318. Keputusannya adalah Ho ditolak dan Hi
diterima, artinya secara serempak persepsi pengalaman, proses belajar, motivasi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap secara bersama-sama
berpengaruh nyata signifikan terhadap perencanaan anggaran bencana.
4.4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian Secara Parsial
Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan menurut uji statistik t uji t dengan ketentuan diterima Ho jika diperoleh t hitung t tabel pada tingkat
kepercayaan CI confidence interval 95 atau ά = 5, dan sebaliknya menerima
Universitas Sumatera Utara
Hi jika diperoleh t hitung t tabel. Hasil uji parsial hipotesis pengaruh persepsi pengalaman, proses belajar, motivasi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan,
sikap terhadap perencanaan anggaran bencana, selanjudnya dapat dijelaskan pada Tabel 4.14 sebagai berikut :
Tabel 4.14. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Unstandardized Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant x1.1
x1.2 x1.3
x2.1 x2.2
x2.3 -.039
.043 .358
.033 .627
-.061 .013
.196 .043
.073 .044
.086 .034
.059 .043
.353 .032
.629
-.061 .013
-.197 .994
4.886 .742
7.246
-1.790 .219
.845 .326
.000 .462
.000 .080
.828
a. Dependent Variable : y
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah Tabel 4.14 diketahui t hitung untuk indikator proses belajar sebesar 4,886 dan
t hitung untuk indikator pengetahuan sebesar 7,246. Selanjutnya dengan derajat bebas df 49 pada taraf kepercayaan 95 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,010, maka dapat
disimpulkan bahwa persepsi proses belajar dan kompetensi pengetahuan eksekutif dan legislatif secara signifikan memengaruhi perencanaan anggaran bencana pada
APBD Kota Banda Aceh Berdasarkan Tabel 4.14 didapat model regresi sebagai berikut :
Y = 0.358x1.2 proses Belajar + 0.627x2.1 Pengetahuan 4.4.3. Koefisien Determinasi R Square R
2
Hipotesis Pertama
Universitas Sumatera Utara
Koefisien determinan R Square R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien
determinasi yang kecil berarti kemampuan veriabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai koefisien determinasi
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Selanjutnya koefisien diterminan R Square dapat disajikan pada Tabel 4.15 sebagai berikut :
Tabel 4.15. Nilai Koefisien Diterminasi R Square R
2
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
The Estimate Durbin-
Watson 1
.976 a .953
.947 .116
1.984 a. Predictors: Constant, x2.3, x1.3, x2.2, x1.1, x1.2, x2.1
b. Dependent Variable: y
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.15 diatas, diketahui bahwa koefisien korelasi R adalah sebesar 0.953 atau 95.3. artinya terdapat sebesar 95.3 perubahan perencanaan
anggaran bencana Y dipengaruhi oleh variabel persepsi dengan indikator pengalaman x1.1, proses belajar x1.2, motivasi x1.3, dan variabel kompetensi
dengan indikator pengetahuan x2.1, keterampilan x2.2 dan sikap x2.3. Sedangkan sisanya sebesar 100 - 95.3 = 4.7 dipengaruhi oleh variabel-variabel
lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Persepsi Pengalaman, Proses Belajar, Motivasi dan
Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, Sikap tentang Bencana terhadap Perencanaan Anggaran Bencana Secara Simultan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa pengaruh persepsi pengalaman, proses belajar, motivasi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan,
sikap eksekutif dan legislatif secara bersama-sama berpengaruh terhadap perencanaan anggaran bencana pada APBD Kota Banda Aceh. Hasil penelitian
menunjukkan ada dua variabel yang paling berpengaruh atau signifikan terhadap perencanaan anggaran bencana yaitu proses belajar dan pengetahuan. Hal tersebut
dibuktikan oleh nilai F
hitung
sebesar 146.199 dengan tingkat signifikan 0.000 karena tingkat signifikan lebih kecil dari pada
α = 0.05 dengan probabilitas 0,000, dan kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel tersebut terikat ditunjukkan
oleh nilai koefesien diterminan R² yaitu sebesar 0,953 atau 95,3, yang berarti masih tersisa 4,7 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak digunakan
dalam penelitian ini. Keeratan hubungan antara variabel bebas yaitu pengalaman, proses belajar,
motivasi, pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan variabel tidak bebas yaitu perencanaan anggaran bencana dibuktikan oleh nilai koefesien korelasi yaitu sebesar
0,976 atau 97,6. Djarwanto 2000 dikatakan bahwa koefisien korelasi R merupakan ukuran besar-kecilnya atau kuat tidak hubungan antara variabel-
Universitas Sumatera Utara