Sejarah dan Profil Singkat Toko Monza Bapak Marbun Pasar TradisionalSambu

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah dan Profil Singkat Toko Monza Bapak Marbun Pasar TradisionalSambu

Pasar tradisional Sambu berlokasi di Jl. Bawean Medan.Pasar tradisional Sambu berdiri mulai sejak tahun 1990- an, yang bersebelahan dengan Medan Mall. Pasar tradisional Sambu mulanya adalah terminal Sambu yang merupakan terminal angkutan umum sebelum terminal Amplas dibangun, berlatar belakang sebuah terminal yang sudah tidak terpakai maka beberapa mantan supir dan pemuda setempat berinisiatif mendirikan sebuah pasar dengan tujuan agar lahan tersebut bisa bermanfaat bagi banyak orang, awalnya hanya beberapa kios atau toko saja yang berjualan, namun dikarenakan pada saat itu banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena terjadi phk besar-besaran saat krisis moneter maka orang-orang beralih ke wirausaha seperti menjadi pedagang pakaian bekas. Saat ini pasar tradisional Sambu sekarang telah berdiri lebih dari 15 tahun dan kini pasar tradisional Sambu merupakan pasar penjual pakaian bekas yang paling tua dikarenakan pasar mongonsidi yang menjadi pasar pertama penjual pakaian bekas sudah tidak beroperasi lagi hal ini membuat pasar sambu menjadi yang paling tua,seiring dengan perkembangan jaman dan tingginya kebutuhan konsumen. Meskipun bukan satu-satunya pusat penjualan pakaian bekas import, pasar tradisional Sambu termasuk pusat pakaian bekas yang sudah lama ada. 40 Produk pasar tradisional Sambu merupakan produk kebutuhan sandang seperti kaos, kemeja, sepatu, jaket, jas, celana, tas bahkan sampai pakaian dalam. Pasar ini buka setiap harinya mulai dari jam 14.30 – 17.30 WIB. Jumlah pembeli setiap harinya sekitar 200 orang, dan tidak hanya itu saja pasar tradisional Sambu juga memiliki hari-hari tertentu, seperti hari selasa, kamis, minggu, dimana konsumen bisa mencapai dua kali lipat dari hari biasanya dalam membeli pakaian bekas, karena dihari tersebut banyak persediaan barang yang baru masuk untuk dipasarkan di pasar sambu. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya minat beli masyarakat terhadap pakaian bekas pada pasar tradisional Sambu Medan sangat besar. Salah satu penjual pakaian bekas di pasar sambu ini ialah Bapak Rustam Marbun atau biasa dipanggil akrab Bapak Marbun, dia menjual barang barang seperti kaos, kemeja dan jaket. Dia sudah berjualan selama 6 tahun, dia mengakui banyak konsumen-konsumen dari kalangan atas sampai kalangan bawahyang mencari pakaian bekas dengan kualitas baik, tidak hanya kualitas baik yang di cari konsumen, tetapi faktor harga dan juga keanekaragaman jenis-jenis pakaian yang di jual. Dalam sehari beliau dapat menjual pakaian bekas sebanyak 20 potong, dan bahkan di hari tertentu bisa menjual 30 potong pakaian bekas. Toko Bapak Marbun awalnya didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, dimana dulunya beliau berprofesi sebagai supir angkot diterminal Sambu. Beliau merupakan wirausaha yang sampai sekarang masih menjalani pekerjaanya sebagai penjual pakaian bekas. Toko Bapak Marbun buka setiap harinya mulai dari jam 14.30 – 17.30 WIB. Jumlah pembeli di tokonya setiap harinya sekitar 30 orang, dan tidak hanya itu saja toko Bapak Marbun juga memiliki hari-hari tertentu, 41 seperti hari selasa,minggu, dimana konsumen bisa mencapai dua kali lipat dari hari biasanya dalam membeli pakaian bekas di tokonya, karena dihari tersebut banyak persediaan barang yang baru masuk untuk dipasarkan di tokonya.

4.1.2 Visi dan Misi