8
BAB II KERANGKA TEORI
Menurut Vredenbregt dalam Azuar Juliandi 2013:42. Teori dan penelitian
harus bersama-sama berfungsi dalam menambah pengetahuan ilmiah, dan seseorang peneliti tidak boleh menilai teori terlepas dari penelitian empiris,
melainkan harus menghubungkan satu dengan lainnya, jika kita melakukan penelitian adalah paling tepat jika kita mendasarkan diri pada teori yang telah ada,
dan hasil dari penelitian dapat memperluas, memperbaharui, atau mengkoreksi teori tersebut. Untuk memberikan penjelasan pada penelitian ini, berikut beberapa
kerangka teori yang berkaitan dengan penelitian.
2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Menurut Kotler dan Amstrong 2001:354 ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen dalam memilih suatu produk yang di
inginkan sebagai berikut :
2.1.1 KualitasProduk
Perusahaan yang cerdik memuaskan pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka berikan, kemudian memberikan lebih banyak dari yang
mereka janjikan.Konsumen yang merasa puasakan kembali membeli, dan mereka akan memberi tahu calon konsumen yang lain tentang pengalaman baik mereka
dengan produk tersebut.Kepuasan pelanggan sangat berkaitan erat dengan kualitas. Kualitasmemuaskan yang sudah dirasakan konsumen memberikan kepuasan
terhadap keinginan-keinginan konsumen dan memenuhi kebutuhan konsumen dapat
9
berpengaruh besar terhadap persepsi konsumen terhadap produk tersebut. Persepsi positif ini memberikan keuntungan tersendiri baik bagi perusahaan dan image dari
produk itu sendiri. Hal ini dapat terjadi karena kepuasan pelanggan sendiri dapat didefinisikan sebagai kualitas yang melekat pada produk atau jasa tersebut.
MenurutTjiptono,1997:121Kualitas mencerminkan semua dimensipenawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi pelanggan.Istilah nilai
valuesering kalidigunakan untuk mengacu pada kualitas relative suatu produk dikaitkandengan harga produk bersangkutan.Hal ini membuat beberapa produk
yang bernilai lebih mahal darisaingannya cenderung dipersepsikan oleh konsumen sebagai produkatau jasa yang berkualitas lebih tinggi.Sebaliknya, ada beberapa
produkyang berkualitassamadengan barang yang harganya lebih mahaltetapiharganya murah cenderung dipersepsikan pelanggan sebagai produk
ataujasa yang memiliki kualitas lebih rendah. Ada beberapa dimensi yangmencerminkan kualitaskinerja performance, karakteristik operasi pokok
dari produk inti yang di beli sebagai berikut: 1.
Tampilan feature, yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap. 2.
Keandalan reliability, yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal di pakai.
3. Konfirmasi conformance, yaitu sejauh mana karakteristik desain dan
operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 4.
Daya tahan durability , yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus di gunakan.
5. Kemampuan layananserviceability, meliputi kecepatan,kompetensi,
10
kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganankeluhan yang
memuaskan.Pelayanan yang diberikan tidakterbatas hanya sebelum penjualan, tetapi jugaselama prosespenjualan hingga purna jual yang juga
mencakup pelayananeparasidan ketersediaan komponen yang dibutuhkan. 6.
Estetika esthetic, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya desain artistik, warna, dan sebagainya.
7. Persepsi kualitasperceivedquality yaitu citra dan reputasiproduk serta
tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atauciri-ciri
produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikankualitasnya dari aspekharga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan maupun negara pembuatnya.
Produk-produk yang berkualitasakan memiliki sejumlahkelebihan yang mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. Produkyang dihasilkan dengan kualitas
yang tinggi pada tingkat harga yangkompetitifakan dipilih oleh konsumen. Kualitas produk yang tinggi dandapat diterima oleh konsumen akan menjadi
elemen utama dalammempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
2.1.2 Harga Price