56
dengan merek ini di jual lebih tinggi di bandingkan dengan pakaian lainnya.Hal ini membuktikan bahwa kesadaran merek yang dimiliki oleh konsumen dan pemilik
pakaian bekas sudah sampai pada tahap tinggi yaitu top of mind puncak pikiran.
4.3.1 Faktor-faktor dalam meningkatkan Minat Beli Konsumen
Setelah melakukan wawancara terhadap 14 orang Konsumenpakaian bekas Bapak Marbun, untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi minat beli konsumen
Tabel 4.3Tabel faktor-faktor yang meningkatkan minat beli konsumen
No Nama
Skor 1 2 3 4
5 1
2 3
4 5
1 2
3 4
5 1
2 3
4 5
Kualitas Produk Harga
Promosi Kesadaran Merek
1 Inul
√ √
√ √
2 Rudi
√ √
√ √
3 Nino
√ √
√ √
4 Indah
√ √
√ √
5 Uty
√ √
√ √
6 Hendra
√ √
√ √
7 Herman
√ √
√ √
8 Okky
√ √
√ √
9 Fiza
√ √
√ √
10 Sarti
√ √
√ √
11 Yeni
√ √
√ √
12 Vicky
√ √
√ √
13 Ridho
√ √
√ √
57
14 Agus
√ √
√ √
Keterangan
1 : Sangat Kurang
:
2 : Kurang 3 : Cukup
4 : Baik 5 : Sangat Baik
Sumber : Penelitian 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari ke empat faktor tersebut yaitu kualitas produk, harga, promosi dan kesadaran merek didapat mayoritas konsumen memilih
kualitas produk sebagai faktor yang paling menarik minat beli konsumen. Kualitas produk merupakan fokus utama dari toko pakaian bekas Bapak Marbun, Pak Marbun
memilah pakaian-pakaian bekas yang masih bagus yaitu keadaan pakaian yang tidak ditemukan sobekan, noda, dan masih kelihatan seperti pakaian baru akan menempatkan
pakaian tersebut pada kualitas yang baik dan merek yang merupakan identitas dari suatu produk serta menjadi standart penentuan kualitas produk produk semakin
terkenal merek dari pakaian itu maka akan semakin baik juga pandangan tentang kualitas produk tersebut Bapak Marbun menjual pakain-pakaian bekas dengan merek
terkenal dengan kualitas yang sudah di akui dari merek tersebut. Inul salah satu konsumen toko pakaian bekas Bapak Marbun mengakui bahwa dia tertarik untuk
membeli barang-barang disini dari sekian banyak penjual yang berjualan pakaian bekas karena toko Bapak Marbun menjajakan pakain bekas dengan kualitas yang masih bagus
58
seperti jaket jeans yang baru dibelinya terlihat masih seperti baru jadi ketika dipakai nanti tidak terlihat bahwa dia membeli pakaian bekas.
Dalam hal tetap menjaga kualitas produknya Bapak Marbun biasanya memberi plastik pakaian-pakaian bekas dengan merek-merek terkenal seperti wrangler, polo
shirt, crocodile, giordano dan banyak merekterkenal lainnya. Hal ini juga sekalian memberikan kesan yang esklusif untuk meningkatkan minat beli konsumen ditambah
dengan kesadaran merek yang kuat dari konsumen membuat toko pakaian bekas Bapak Marbun diminatin oleh banyak konsumen, konsumen yang datang pada umumnya sudah
mengetahui merek-merek yang terkenal jadi lebih memudahkan Bapak Marbun dalam menjual pakaian tersebut, dengan harga yang ditawarkan oleh Bapak Marbun disertain
dengan kualitas pakaian yang masih terjaga dan ditambah dengan kesadaran akan merek dari konsumen membuat toko Bapak Marbun diminatin oleh banyak konsumen.
Seperti Okky salah satu konsumen yang diwawancarain oleh peneliti saat baru berbelanja di toko Bapak Marbun, berkata bahwa dia bisa membeli jaket wrangler
dengan harga yang miring dan kualitas yang masih terjaga membuat dia tertarik lagi untuk membeli disini di kesempatan yang akan datang hanya saja Okky menyayangkan
di toko Bapak Marbun terbatas pada pakaian seperti kaos, kemeja dan jaket, jika toko ini menambahkan variasi yang dijual seperti menambahkan topi, sepatu dan tas maka
okky yakin toko Bapak Marbun bisa menjadi salah satu penjual di sambu yang lengkap dan mungkin paling banyak dicari, hal ini ditambahkan dengan kualitas produk yang
dijual. Berdasarkan tabel diatas Promosi tidak dipilih para konsumen dikarenakan
promosi dari toko Bapak Marbun tidak ada yang spesial atau masih bersifat
59
konvensional sehingga konsumen tidak memilih promosi sebagai faktor dalam mempengaruhi minat belinya sebagai contoh Nino mengatakan bahwa tidak ada yang
istimewa pada promosinya, nino sendiri lebih memilih kualitas produk dalam mempengaruhi minat belinya di toko Bapak Marbun.
Gambar 4.2 Tingkat Minat Beli Konsumen
Sumber : Penelitian 2014
Indah dan Sarti adalah konsumen dengan skala minat beli yang paling rendah di
1 2
3 4
5 Kualitas
Produk
Harga
Promosi
Kesadaran Merek
60
bandingkan dengan konsumen lainnya. Menurut mereka kualitas produk yang di jual Bapak Marbun dapat dikatakan bagus, namun harga yang di tetapkan untuk pakaian
tersebut terlalu mahal diatas rata-rata pakaian bekas pada umumnya. Sehingga mereka kurang berminat untuk membeli pakaian bekas di toko Bapak Marbun.
Menurut Inul dan Herman yang memiliki skala minat beli tinggi menyatakan bahwa toko pakaian bekas Bapak Marbun mengedepankan kualitas produk kepada
konsumen selain itu menurut mereka juga toko pakaian bekas Bapak Marbun menjual barang-barang bermerek walaupun harga yang di tetapkan lebih tinggi pada umumnya
namun Inul dan Herman tidak mempermasalahkan harga tersebut asalkan sesuai dengan kualitas produk dan merek pakaian bekas tersebut. Karena mereka termasuk tipe
konsumen yang lebih mengutamakan kualitas produk dan kesadaran merek.
4.5 Pembahasan