Karakteristik Informan Jenis Kelamin Informan

42 menjadi lokasi penelitian memang memiliki modal keseluruhannya berasal dari Bapak Marbun. Oleh karena itu seluruh proses manajemen diatur sendiri oleh Bapak Marbun selaku pemilik yaitu mulai dari pengaturan keuangan, promosi, dan kegiatan lainnya untuk mendukung hal tersebut Bapak Marbun menggunakan kemampuan wirausaha untuk menjalankan bisnis tersebut. Dirinya tidak hanya sebagai pemilik tetapi juga sebagai penjual bagi kelangsungan bisnisnya. Sistem manajemen yang digunakan masih bersifat sederhana, karena toko Bapak Marbun merupakan usaha yang baru berkembang dan belum membutuhkan proses manajemen yang dikendalikan secara khusus oleh seorang manajer untuk satu bidang tertentu. Hal ini juga menguntungkan bagi pendapatannya, sejauh ini, manajemen toko Bapak Marbun masih berjalan dengan baik meskipun seluruhnya dikendalikan oleh satu orang saja.

4.2. Karakteristik Informan

a. Jenis Kelamin Informan

Pada penelitian ini, peneliti memilih 10 orang informan yang berjenis kelamin laki-laki dan 5 orang yang berjenis kelamin perempuan.Informan yang berjenis kelamin laki-laki terdiri dari 1 orang pemilik dan 9 orang konsumen di toko Bapak Marbun.Sementara itu informan perempuan terdiri dari 5 orang konsumen di toko Bapak Marbun.Selama melakukan penelitian, peneliti lebih banyak menemukan konsumen laki-laki yang datang secara berkelompok.Hal ini disebabkan karena laki-laki cenderung datang bersama teman-temannya, mereka menghabiskan waktu untuk mencari kaos ataupun kemeja. Beberapa juga 43 mengatakan mereka datang berkelompok karena rekomendasi atau ajakan dari teman mereka sesama anggota kelompok. b . Tingkat Pendidikan Informan penelitian memiliki rentang pendidikan mulai dari tamatan Sekolah Menengah Atas hingga lulusan perguruan tinggi.Lulusan yang memiliki latar belakang lulusan perguruan tinggi hanya 7 orang yaitu konsumen. Informan yang memiliki latar belakang pendidikan terakhir diploma3 hanya 2 orang yaitu konsumen dan informan yang memiliki latar belakang lulusan Sekolah Menengah Atas sebanyak7 orang diantaranya 1 pemilik usaha dan 5 konsumen. Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari lapangan sewaktu melaksanakan penelitian. Berdasarkan metode yang telah ditentukan sebelumnya, penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara dan pengamatan langsung.Wawancara dan pengamatan langsung observasi dilakukan sebagai salah satu cara untuk memperoleh data primer dari sebuah penelitian. Maka hasil penelitian data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada 14 informan kunci, 1 informan utama. Berikut tabel data dari informan dalam penelitian ini. Tabel 4.1. Daftar Informan Penelitian No Nama Status Tingkat pendidikan Keterangan 1. Bapak Marbun Informan Utama Sma Pemilik 2. Inul Informan kunci Strata 1 Konsumen 3. Rudy Informan Kunci Strata 1 Konsumen 44 4. Nino Informan Kunci Strata 1 Konsumen 5. Indah Informan Kunci Sma Konsumen 6. Uty Informan Kunci Diploma 3 Konsumen 7. Indra Informan Kunci Sma Konsumen 8. Herman Informan Kunci Sma Konsumen 9. Okky Informan Kunci Strata 1 Konsumen 10. Fiza Informan Kunci Strata 1 Konsumen 11. Sarti Informan Kunci Sma Konsumen 12. Yeni Informan Kunci Sma Konsumen 13. Vicky Informan Kunci Diploma 3 Konsumen 14. Ridho Informan Kunci Strata 1 Konsumen 15. Agus Informan Kunci Strata 1 Konsumen Sumber : hasil wawancara peneliti 2014 Peneliti melakukan wawancara kepada pemilik, konsumen untuk mengetahui minat beli yang ada pada toko pakaian bekas Bapak Marbun.

4.3 Penyajian Data