2.2.2. Pengetahuan
Pengetahuan gizi mempunyai peranan penting di dalam menggunakan pangan yang tepat, sehingga dapat tercapai keadaan dan status gizi yang baik. Tingkat
pengetahuan menentukan perilaku konsumsi pangan, salah satunya melalui pendidikan gizi. Pendidikan gizi berusaha menambah pengetahuan dan perbaikan
kebiasaan konsumsi pangan Suhardjo, 2003. Masalah gizi selain merupakan sindroma kemiskinan yang serta kaitannya
dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. Pengetahuan
sangat penting dalam menentukan bertindak atau tidaknya seseorang yang pada akhirnya sangat akan mempengaruhi status kesehatannya Depkes RI, 2004.
Menurut Suhardjo 2003 seorang ibu banyak tidak memanfaatkan bahan makanan yang bergizi, hal ini disebabkan salah satunya karena kurangnya
pengetahuan akan bahan makanan yang bergizi. Semakin banyak pengetahuan gizinya, semakin diperhitungkan jenis dan kualitas makanan yang dipilih untuk
dikonsumsi. Ibu yang tidak mempunyai cukup pengetahuan gizi, akan memilih makanan yang paling menarik pancaindera, dan tidak mengadakan pilihan
berdasarkan nilai gizi makanan. Sebaliknya mereka yang semakin banyak pengetahuan gizinya, lebih mempergunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan
tentang gizi makanan tersebut Sediaoetama, 2000. Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui
sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 700 kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk
aktifitas ibu itu sendiri. Sebuah teori, maternal depletion syndrome menyatakan bahwa status gizi ibu
setelah peristiwa kehamilan dan persalinan, kemudian diikuti masa laktasi, tidak segera pulih dan ditambah lagi pemenuhan gizi yang kurang, jumlah paritas yang
banyak dengan jarak kehamilan yang pendek, akan menyebabkan ibu mengalami drainage gizi. Akibatnya ibu akan berada dalam status gizi yang kurang dengan akibat
lebih lanjut pada ibu dan anaknya. Oleh karena itu, ibu yang menyusui anaknya harus diberikan pengetahuan tentang gizi Mochtar, R., 1998.
Soal gizi ibu hamil maupun nifas, di mana bila gizi yang dibutuhkan, hampir mirip, tetap berpedoman pada 4 sehat 5 sempurna dengan menu seimbang. Kuantitas
dan kualitas makanan ibu yang baik pada saat hamil maupun masa nifas akan mempengaruhi produksi ASI. Jika keadaan gizi ibu baik secara kuantitas, akan
terproduksi ASI lebih banyak daripada ibu dengan gizi kurang. Sedangkan secara kualitas tidak banyak dipengaruhi kecuali lemak, vitamin dan mineral Mochtar, R.,
1998.
2.2.3. Sikap