Koefisien Determinasi Tabel 11 Menguji Multikolinearitas Matriks Klasifikasi

Tabel 4.10 menunjukkan perbandingan antara nilai -2LL awal dengan -2LL akhir. Perhatikan angka -2LL, pada -2LL awal Block Number = 0 dengan nilai 179,491 sedangkan pada -2LL akhir Block Number = 1 yang mengalami penurunan menjadi 37,193. Penurunan -2 Log Likelihood ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. 4. Koefisien Determinasi Tabel 4.11 Tabel Variabilitas Variabel Dependen dengan Varibel Independen Nagelkerke R Square Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 37.193 .666 .889 Tabel 4.11 menunjukkan nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square pada regresi berganda Ghozali, 2006. Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,889 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 88,9 persen, sisanya 11,1 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian seperti kualitas audit yang dilakukan oleh Setyarno 2006, opinion shopping yang dilakukan oleh Praptitorini 2007, dan ukuran perusahaan size firm yang dilakukan oleh Arga Fajar 2007.

5. Menguji Multikolinearitas

Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Pengujian multikolinearitas menggunakan matrik korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen di dalam penelitian ini Z-Score 1968, SALGR, DEBT, PRIOP. Tabel 4.12 menunjukkan korelasi antar variabel independen di dalam penelitian ini. Matrik korelasi di atas menunjukkan tidak adanya gejala multikolinearitas yang serius antar variabel bebas masih jauh di bawah 0,8. Tabel 4.12 Tabel Matrik Korelasi Constant Z-Score SALGR DEBT PRIOP Constant 1.000 -.836 .061 -.431 -.611 Z-Score -.836 1.000 -.104 .258 .248 SALGR .061 -.104 1.000 .162 -.139 DEBT -.431 .258 .162 1.000 .233 Step 1 PRIOP -.611 .248 -.139 .233 1.000

6. Matriks Klasifikasi

Matrik klasifikasikan akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern pada auditee. Tabel 4.13 Tabel Matrik Klasifikasi Prediksi Opini Observasi NGCAO GCAO Persentase NGCAO 58 4 93.5 Step 1 Opini GCAO 3 65 95.6 a. The cut value is ,500 94.6 Prediksi Opini Observasi NGCAO GCAO Persentase NGCAO 58 4 93.5 Step 1 Opini GCAO 3 65 95.6 a. The cut value is ,500 94.6 Tabel 4.13 menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern pada laporan keuangan auditee adalah sebesar 95,6 persen. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan model regresi yang diajukan ada 65 laporan keuangan auditee 95,6 yang diprediksi akan menerima opini audit going concern GCAO dari total 68 laporan keuangan auditee yang menerima opini audit going concern. Kekuatan prediksi model untuk penerima opini audit non going concern adalah sebesar 93,5 persen, yang berarti bahwa dengan model regresi yang diajukan ada 58 laporan keuangan auditee 93,5 yang diprediksi akan menerima opini audit non going concern NGCAO dari total 64 laporan keuangan auditee yang menerima laporan audit non going concern.

7. Menguji Koefisien Regresi Tabel 4.14 Tabel Uji Koefisien Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

3 45 97

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 95

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun Sebalumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

1 52 93

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 43 85

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Memberikan Opini Audit Going Concern Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Memberikan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode

0 2 15