dari 0,05 atau dapat dilihat dari nilai F hitung lebih besar daripada nilai F table pada tingkat signifikansi 5 Ghozali, 2005: 84.
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun dala m tinjauan pustaka, maka operasional variabel penelitian dapat dijabarkan sebagai
berikut: 1. Variabel independen dengan sub variabel terdiri dari:
a. Locus of control X
1
Locus of Control adalah cara pandang individu terhadap suatu peristiwa yang sedang
terjadi pada dirinya, dimana peristiwa tersebut dapat atau tidak dikendalikan olehnya Variabel ini dioperasionalisasikan sebagai konstruk internal-ekstemal yang mengukur
keyakinan seseorang atas kejadian yang menimpa kehidupannya. Variabel ini menggunakan instrumen The Work Locus of Control WLCS yang dikembangkan
oleh Paul. E. Spector 1988. Variabel ini diukur dengan skala 6 poin mulai dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, sedikit tidak setuju 3, sedikit setuju 4, setuju
5, sangat setuju6. Tujuh pernyataan dinilai terbalik untuk menghindari adanya order effect
yaitu pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 7, 10, 13 dengan kriteria penilaian sangat setuju 1, sampai sangat tidak setuju 6. Instrument diukur dengan menggunakan skala
nominal dengan melihat rata-rata dari jumlah keseluruhan pernyataan. Internal LOC ditunjukkan oleh nilai jawaban responden yang le bih kecil dari mean
score maka diberi nila i 0 dan sebaliknya untuk external LOC diindikasikan oleh
nilai jawaban responden lebih besar dari mean score maka diberi nilai 1. b. Kesadaran etis X
2
Kesadaran etis adalah kemampuan individu untuk mempertimbangkan suatu peristiwa yang tidak semestinya, sehingga diperlukan standar etika dan moral agar auditor dapat
bertindak secara etis. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang mengukur kesadaran etis dengan 3 skema auditing yang diambil dari instrumen yang digunakan
oleh Cohen, et al. 1995. Instrument tersebut juga diadopsi oleh Claypool et al. 1990 dan Amstrong 1985 yang juga digunakan oleh Muawanah dan Indriantoro 2001.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 7 poin, dengan skala 1 etis hingga 7 tidak etis.
2. Variabel dependen Y yaitu perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Variabel ini mengukur sejauh mana auditor mau memenuhi tekanan klien dalam situasi konflik
yaitu situasi yang terjadi ketika auditor dan klien tidak sepakat dalam satu aspek fungsi atestasi. Variabel ini diukur dengan dengan menggunakan 2 buah kasus pendek. Kasus
pertama merupakan instrument yang dikembangkan oleh knapp 1985 dan diadopsi oleh Tsui dan Gul 1996, sedangkan kasus kedua adalah hasil
modifikasi penulis dari berbagai sumber dan literatur yang sudah di uji cobakan sebelumnya. Dalam instrument ini responden diminta berperan sebagai auditor
perusahaan dengan skala interval dari 0 Skala rendah s.d 100 Skala tinggi.
Tabel 3.1 Variabel, Dimensi, Indikator, dan Skala untuk Kuesioner
Variabel Dimensi
Indikator Skala
X
1
Locus of Control
Sumber: The Work Locus of Control
Spector 1988
1. Internal Locus of Control 2. Eksternal Locus of Control
1. Kemampuan melaksanakan pekerjaan
2. Kesempatan 3. Keberuntungan
Skala Nominal
4. Nasib
X
2
Kesadaran etis
Sumber: Cohen 1995, Claypool
1990 dan Amstrong 1985
Aspek Kognitif 1. Tanggung Jawab Moral
2. Sikap ketaatan terhadap Kode Etik
3. Pertimbangan dalam pelaksanaan tugas audit
Skala Interval
Y Perilaku Auditor
dalam Situasi Konflik Audit
Sumber: Knapp 1985, Tsui dan Gul
1996 1. Independensi
2. Obyektifitas 3. Integritas
1. Kepatuhan Terhadap Peraturan 2. Kepatuhan Terhadap Standar
Profesional 3. Fasilitas yang Diberikan
Skala Interval
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif dan Objek Penelitian