laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum GAAP
Boynton et al., 2003 .
2. Audit Operasional Operational Audit
Audit ini bertujuan untuk melakukan review atas prosedur dan metode operasi suatu organisasi atau memperoleh dan menilai tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi
entitas dalam pencapaian tujuan perusahaan. Umumnya pada saat selesainya audit operasional, auditor akan memberikan sejumlah saran kepada manajemen untuk
memperbaiki jalannya operasi perusahaan.
3. Audit Ketaatan Compliance Audit
Mempertimbangkan apakah auditee telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan. kriteria aturan tersebut dapat aberasal dari berbagai sumber seperti
manajemen, kreditor, maupun lembaga pemerintahan. Biasanya hasilnya dilaporkan pada pihak luar tetapi kepada pihak tertentu dalam orang. Pimpinan organisasi adalah pihak
yang paling berkepentingan atas dipatuhinya prosedur dan aturan yang telah ditetapkan.
D. Profesi Akuntan Publik
Pekerjaan akuntan dan auditor tergolong pekerjaan profesi sebagaimana halnya dokter, pengacara, guru, dan sebagainya. Ditinjau dari sudut umumnya bila dibandingkan
dengan profesi kedokteran, profesi akuntan termasuk muda. Oleh karena itu, masyarakat banyak yang belum mengenal profesi akuntan. Bahkan dunia usaha belum mengenal dengan
baik profesi akuntan. Setiap profesi bukanlah pekerjaan biasa. Setiap profesi dituntut untuk menjaga etika secara ketat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17PMK.012008 tentang Jasa Akuntan Publik Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa, Akuntan Publik adalah akuntan yang telah
memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan ini.
Menurut Harahap 1991:40 dalam Putri 2008 seorang akuntan publik didefinisikan
sebagai berikut : Akuntan adalah mereka yang bekerja dibawah atap KAP terdaftar dengan kegiatan
utamanya adalah melakukan pemeriksaan terhadap daftar keuangan yang disajikan oleh manajemen dengan maksud untuk mengeluarkan pendapat atas kewajaran daftar keuangan
tersebut.
Dewasa ini, profesi akuntan publik sudah cukup dikenal. Supaya profesi akuntan publik
dapat dikatakan sebagai suatu profesi, auditor harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi mempercayai hasil
kerjanya. Keraf 1998:39 dalam Martandi 2006 membedakan profesi dari pekerjaan biasa
berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Adanya keahlian dan keterampilan khusus.
2. Adanya komitmen moral yang tinggi. 3. Biasanya orang yang profesional adalah orang yang hidup dari profesinya.
4. Pengabdian kepada masyarakat mengutamakan kepentingan umum. 5. Diperlukan ijin khusus untuk menjalankan profesinya.
6. Kaum profesional biasanya menjadi anggota suatu organisasi profesi.
E. Aktivitas Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
Seorang akuntan publik dalam memberikan jasanya bernaung di bawah sebuah badan usaha yang disebut Kantor Akuntan Publik KAP. Adapun bidang jasa akuntan publik dan
KAP seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Jasa Akuntan Publik
Nomor: 17PMK.012008 pasal 2 ayat 1 meliputi, jasa audit umum atas laporan keuangan, jasa pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, jasa pemeriksaan atas pelaporan informasi
keuangan proforma, jasa reviu atas laporan keuangan, dan jasa atestasi lainnya sebagaimana tercantum dalam SPAP.
Arens, Elder dan Beasley 2009 mengklarifikasi aktivitas Kantor Akuntan Publik menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Jasa Atestasi, merupakan jenis jasa yang disediakan oleh KAP, dimana akuntan publik akan menerima laporan tertulis yang isinya antara lain berupa suatu kesimpulan tentang
keterpercayaan atas asersi pernyataan yang menyebutkan sesuatu itu benar yang dibuat
oleh pihak lain. Terdapat tiga kategori jasa atestasi, yaitu :
a. Audit atas laporan keuangan historis, merupakan jenis jasa yang paling dominan dari KAP. Dalam audit atas laporan keuangan historis, pihak lain yang bertanggung jawab
adalah klien yang membuat berbagai asersi dalam bentuk lapora keuangan yang diterbitkan. Laporan auditor mengungkapkan pendapat opini mengenai sesuai
tidaknya laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pemakai eksternal laporan keuangan menggunakan laporan auditor sebagai petunjuk keandalan
laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan.
b. Review, banyak perusahaan non publik menerbitkan laporan keuangan kepada berbagai pemakai tetapi tidak bersedia membiayai audit atas laporan tersebut. Dalam
kondisi seperti ini, akuntan publik dapat membantu mengadakan jasa review. Audit dan review berbeda dalam luasnya pemeriksaan dan jaminan keakuratan yang
diberikan. Audit dilaksanakan dengan pemeriksaan skala luas untuk mengumpulkan bahan bukti yang memadai dalam rangka memberikan jaminan yang tinggi atas
keakuratan laporan keuangan, sementara dalam review hal tersebut berlangsung dalam
skala yang lebih kecil.
c. Jasa Atestasi lainnya, sekarang ini, KAP yang lebih agresif telah mengembangkan jasa-jasa baru semacam ini secara besar-besaran. Beberapa contoh jasa yang dimaksud
misalnya, atestasi atas data statistik atas hasil-hasil investasi untuk organisasi seperti
reksa dana, serta karakteristik perangkat lunak komputer.
2. Jasa Perpajakan, KAP menyusun surat pemberitahuan pajak SPT, pajak penghasilan dari perusahaan dan perseorangan, baik yang merupakan klien audit maupun bukan.
Disamping itu, KAP juga memberikan jasa yang berhubungan dengan pajak penghasilan PPH, pajak peetambahan nilai PPN dan pajak penjualan barang mewah PPn-BM,
perencanaan perpajakan, dan jasa perpajakan lainnya. 3. Konsultasi Manajemen, sebagian besar KAP memberikan jasa tertentu yang memberikan
kemungkinan pada kliennya untuk meningkatkan efektivitas operasinya. Jasa ini mencakup mulai dari pemberian rekomendasi sederhana mengenai pembenahan sistem
akuntansi sampai keikutsertaan dalam menyusun strategi pemasaran, dan pemanfaatan instalasi komputer.
4. Jasa Akuntansi dan Pembukuan, banyak klien di kota kecil dengan staf akuntansi yang terbatas, menyerahkan pembuatan laporan keuangannya kepada KAP. Sebagian klien
kecil bahkan tidak mempunyai cukup karyawan untu mengerjakan buku besar dan ayat jurnalnya. Banyak KAP kecil yang bersedia memberikan jasa akuntansi da pembukuan
guna memenuhi kebutuhan klien.
F. Locus of control LOC