Uji Asumsi Klasik Penemuan dan pembahasan 1. Statistik Deskriptif

Regression Standardized Residual 4 3 2 1 -1 -2 F re q u e n cy 20 15 10 5 Histogram Dependent Variable: PRLKAUD Mean =-5.55E-17 Std. Dev. =0.988 N =84 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: PRLKAUD 2. Kesadaran Etis X 2 9 0,788 Reliabel 3. Perilaku Auditor Y 2 0,855 Reliabel Sumber : Kuisioner penelitian diolah dengan SPSS Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat konsistensi dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan locus of control variabel X 1 dan kesadaran etis variabel X 2 dan perilaku auditor dalam situasi konflik variabel Y yang diperoleh nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,6. Maka dapat dikatakan bahwa hasil pengujian terhadap variabel-variabel tersebut adalah reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot di bawah ini dapat disimpulkan dengan grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal tidak terjadi kemencengan. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi klasik. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas b. Uji Multikolonieritas Hasil uji multikolonieritas terhadap data untuk pengujian hipotesis ditunjukkan pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficient Correlationsa Model LOC Kesadaran Etis 1 Correlation s LOC 1.000 .192 Kesadaran Etis .192 1.000 Covariance s LOC .004 .001 Kesadaran Etis .001 .003 Variable dependen: Perilaku Auditor Melihat besaran korelasi antar variable independen tampak bahwa antara variable locus of control dan kesadaran etis mempunyai korelasi sebesar 0,192 atau sekitar 19,2. Oleh karena korelasi ini masih jauh dibawah 0,90. Maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius. Tabel 4.8 Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 R e g re s s io n St u d e n ti z e d R e s id u a l 4 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: PRLKAUD Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor Collinearity Statistics Mode l Toleran ce VIF 1 Constant LOC .963 1.038 Kesadaran Etis .963 1.038 Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variable independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan besaran nilai VIF tidak lebih dari 10. Maka dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Gambar 4.3 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.3 merupakan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot . Berdasarkan uji tersebut menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak mengalami problem heteroskedastisitas. 4. Pengujian Hipotesis Uji Interaksi a. Uji Koefisien determinasi Adjusted R 2 Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variable independen yang dimasukkan ke dalam model Ghozali, 2005:83. Setiap tambahan satu variable independen maka R 2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variable tersebut berpengaruh terhadap variable dependen. Oleh karena itu, pada penelitian ini R square yang digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan atau adjusted R Square Adjusted R 2 karena disesuaikan dengan jumlah variable yang digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variable independen ditambahkan ke dalam model Ghozali, 2005:83. Hasil uji koefisien determinasi R 2 dari pengujian statistik multiple regression adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .439a .193 .163 4.06716 a Predictors: Constant, Interaksi KesLOC, Kesadaran Etis, LOC Angka Adjusted R Square yang didapat adalah 0,163. Yang berarti bahwa interaksi antara variabel locus of control dan kesadaran etis mempengaruhi variabel dependen Perilaku auditor dalam situasi konflik audit sebesar 16,3, sedangkan sisanya adalah sebesar 100 - 16,3 = 83,7 dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model. b. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual yaitu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen Ghozali, 2005:84. Berikut hasil uji statistik t dari pengujian statistik: Tabel 4.10 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant - 27.714 13.787 - 2.010 .048 LOC .537 .267 1.030 2.012 .048 Kesadaran Etis 1.013 .361 1.753 2.808 .006 Interaksi Lockes -.016 .007 -1.681 - 2.325 .023 a Dependent Variable: Perilaku auditor dalam situasi konflik Dari hasil uji T diatas, dapat ditarik persamaan regresi interaksi antara locus of control dan kesadaran etis mempengaruhi Perilaku auditor dalam situasi konflik. Y = -27,714 + 0,537 X 1 + 1,013 X 2 – 0,016 X 1 X 2 + Keterangan : Y = Perilaku auditor dalam situasi konflik audit X 1 = Locus of control X 2 = Kesadaran Etis X 1 X 2 = Interaksi antara locus of control dan kesadaran etis Hasil uji statistik t pada table 4.10 diatas, uji statistik t variabel bebas locus of control, memperlihatkan bahwa variabel Locus of control nilai signifikansinya sebesar 0,048 lebih kecil dari nilai alpha 0,05 0,0480,05, sedangkan nilai t hitung juga menunjukkan nilai 2,012 lebih besar dari t tabel untuk pengujian signifikansi 0,05 df sebesar 84-2 = 82 maka diperoleh t tabel sebesar 1,9893 2,0121,9893, maka dapat disimpulkan bahwa variable bebas locus of control memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit, dengan demikian menerima H 1 . Hal ini sejalan dengan teori yang ada, bahwa perilaku auditor dalam situasi konflik audit akan dipengaruhi oleh karakteristik locus of controlnya. Individu dengan Internal locus of control akan lebih mungkin berperilaku etis dibandingkan individu dengan eksternal locus of control. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri Rumsiati 2008 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara locus of control terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. Jones dan Kavanagh 1996 dalam Muawanah 2000 melakukan eksperimen untuk menguji pengaruh variabel locus of control terhadap keinginan berperilaku tidak etis. Pada eksperimen pertama hasilnya mendukung hipotesis yang diajukan yaitu individu dengan eksternal locus of control cenderung memperbesar biaya perjalanan. Namun pada eksperimen kedua, hasilnya tidak ada pengaruh yang signifikan atas locus of control terhadap kecenderungan perilaku tidak etis. Hasil pengujian koefisien regresi menunjukkan tingkat signifikansi interaksi antara locus of control dan kesadaran etis sebesar 0,023 yaitu probabilita dibawah 0,05 p0,05. Dengan demikian maka H 2 diterima. Berarti bahwa interaksi antara locus of control dan kesadaran etis mempengaruhi perilaku auditor dalam situasi konflik. Hasil ini konsisten dengan penelitian Saiful Anwar 2005 dan Muawanah dan Indriantoro 2001 bahwa interaksi antara variabel personalitas dalam hal ini locus of control dengan variabel kognitif yaitu kesadaran etis bersama-sama mempengaruhi Perilaku auditor dalam situasi konflik. Pada level kesadaran etis yang rendah terdapat kecenderungan auditor untuk menerima permintaan klien, sehingga pada kondisi ini auditor menjadi kurang independen, sebaliknya pada level kesadaran etis yang tinggi terdapat kecenderungan untuk menolak permintaan klien, dengan kata lain auditor lebih independen. Kecenderungan ini berlaku untuk karakter internal dan eksternal locus of control terhadap perilaku auditor. Semakin dominan internal karakter auditor maka ia akan semakin independen begitu sebaliknya semakin dominan karakter eksternal auditor maka auditor cenderung menerima tekanan dari klien. b. Uji Statisktik Fisher Uji F Tabel 4.11 Hasil Uji F Mode l Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 316.215 3 105.405 6.372 .001a Residual 1323.344 80 16.542 Total 1639.560 83 a Predictors: Constant, Interaksi LocKes, Locus of control, Kesadaran etis b Dependent Variable: Perilaku auditor dalam situasi konflik Dari hasil uji F, didapat F hitung sebesar 6,372 dengan tingkat signifikansi 0,001 jauh lebih kecil dari 0,05 p0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel independen locus of control dan kesadaran etis, dan interaksi keduanya secara bersama- sama berpengaruh terhadap Perilaku auditor dalam situasi konflik audit. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika perofesional terhadap perilaku auditor dalam stuasi konflik audit

0 6 118

Pengaruh Locus Of Control Dan Komitmen Profesi Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit

1 29 86

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (SURVEI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI WILAYAH SURAKARTA DAN YOGYAKARTA).

0 0 10

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta, Semarang dan Yogyaka

0 0 10

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KESADARAN ETIS TERHADAP PERILAKU ETIK PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KESADARAN ETIS TERHADAP PERILAKU ETIK AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT( SURVAI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA SUR

0 1 15

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESIONAL, PENGALAMAN AUDIT TERHADAP PERILAKU AKUNTAN PUBLIK DALAM KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 0 18

Pengaruh Internal Locus of Control, Komitmen Profesional, Pengalaman Audit, dan Tingkat Pendidikan Dalam Diri Auditor Eksternal Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit Dengan Kesadaran Etis Sebagai Variabel Moderasi - Unika Repository

0 0 17

Pengaruh Internal Locus of Control, Komitmen Profesional, Pengalaman Audit, dan Tingkat Pendidikan Dalam Diri Auditor Eksternal Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit Dengan Kesadaran Etis Sebagai Variabel Moderasi - Unika Repository

0 0 25

PENGARUH EKSTERNAL LOCUS OF CONTROL, MACHIAVELLIAN,KOMITMEN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG) - Unika Repository

0 0 14

PENGARUH EKSTERNAL LOCUS OF CONTROL, MACHIAVELLIAN,KOMITMEN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG) - Unika Repository

0 0 40