Hasil Penghitungan Persentase Panjang Relatif PR dan Indeks Sentromer IS Karyotipe Kromosom Nepenthes reinwardtiana Miq.

4.4 Hasil Penghitungan Persentase Panjang Relatif PR dan Indeks Sentromer IS

Nepenthes reinwardtiana Miq. Setelah diukur panjang masing-masing lengan kromosom dan sentromer, selanjutnya dari setiap kromosom dihitung panjang relatif PR dan persentase indeks sentromer IS. Pengukuran panjang masing-masing lengan dan panjang sentromer adalah untuk memperoleh data karyotipe yang lebih akurat, dan dapat ditampilkan dalam bentuk idiogram. Hasil perhitungan persentase panjang relatif PR dan persentase indeks sentromer IS dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Persentase Panjang Relatif PR dan Indeks Sentromer IS Kromosom Nepenthes reinwardtiana Miq. Kromosom haploid n PR IS 1 3,97 30,4 2 3,97 46,4 3 3,66 24,3 4 3,50 47,2 5 3,18 48 38 48,3 48,3 47,2 47,2 39,7 33,3 33,3 47,4 29,3 39,4 46,4 43,2 45,5 45,5 36,9 45,3 32,2 46,6 49,1 48,2 50 49,1 42,8 48,1 43,3 45,2 46,1 39,5 50 40,4 45,2 40,5 43,7 6 3,18 7 2,96 8 2,96 9 2,89 10 2,89 11 2,80 12 2,76 13 2,76 14 2,48 15 2,38 16 2,26 17 2,26 18 2,13 19 2,16 20 2,16 21 2,06 22 2,03 23 1,87 24 1,91 25 1,87 26 1,84 27 1,84 28 1,81 29 1,78 30 1,71 31 1,68 32 1,68 33 1,65 34 1,52 35 1,52 36 1,49 37 1,33 38 1,17 39 1,01 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa persentase panjang relatif PR yang terbesar adalah pada kromosom 1 sebesar 3,97 , dan persentase panjang relatif yang terkecil adalah pada kromosom 39 dengan nilai 1,01 , sedangkan untuk nilai indeks sentomer IS yang terbesar adalah pada kromosom 27 sebesar 50 dan nilai indeks sentromer terkecil terdapat pada kromosom 3 dengan nilai 24,3 . Menurut Zhang 1996, bahwa karyotipe didasarkan atas perhitungan persentase panjang relatif PR dan persentase indeks sentromer IS. Menurut Pai 1987 menyatakan bahwa berbagai kromosom mempunyai sentromer pada lokasi-lokasi yang berbeda di sepanjang kromosom, dan dengan mengenali karakteristik ini serta perbedaan panjangnya, maka kita bisa membedakan satu kromosom dengan kromosom yang lainnya.

4.5 Karyotipe Kromosom Nepenthes reinwardtiana Miq.

Dengan diperolehnya jumlah dan ukuran tiap-tiap kromosom dari Nepenthes reinwardtiana Miq. maka dapat dibuat susunan karyotipenya. Menurut Boschman et al. 1992 dalam Vrana et al. 2002, karyotipe telah terbukti sebagai suatu pendeteksi adanya kesalahan kromosom dari segi jumlah maupun strukturnya. Ketika membuat pemetaan kromosom atau karyotipe maka kromosom dicocokkan dalam pasangan yang homolog, selalu dari ukuran yang terbesar sampai ukuran yang terkecil berdasarkan posisi sentromer. Berdasarkan susunan inilah dapat ditentukan perubahan kromosom yang mungkin terjadi akibat kesalahan genetis atau mutasi Lewin, 1995. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Karyotipe kromosom Nepenthes reinwardtiana Miq. diurutkan berdasarkan panjang kromosom

4.6 Foto Preparat Nepenthes tobaica Danser. dengan Menggunakan Metode