Kromosom dan Karyotipe Kesimpulan dan Saran

2.4 Kromosom dan Karyotipe

Bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup dinamakan sel. Di dalam inti sel dari kebanyakan mahkluk terdapat kromosom, yaitu benda-benda halus berbentuk batang panjang atau pendek yang lurus atau bengkok. Kromosom adalah pembawa bahan keturunan yang mudah menyerap zat warna. Salah satu bagian kromosom dinamakan sentromer, yaitu bagian yang membagi kromosom menjadi dua lengan. Satu set kromosom haploid dari suatu spesies dinamakan genom. Jumlah kromosom yang dimiliki berbagai macam mahkluk hidup tidak sama dan pada umumnya tidak berubah selama hidupnya Suryo, 1991. Menurut Prassad 1998, menyatakan ada dua gambaran kromosom set dari suatu spesies yaitu karyogram merupakan fotomikrograf kromosom dari gambaran tunggal sel somatis metafase yang dipotong dan disusun pada bagian homolog berdasarkan ukurannya. Idiogram merupakan grafik gambaran dari karyotipe. Secara umum, idiogram merupakan sediaan yang memperlihatkan komplemen kromosom haploid dari suatu spesies, idiogram ini adalah ukuran dari kromosom somatis metafase. Kromosom digambarkan seperti sosis dengan garis yang mengitari tepinya, meskipun mirip sosis namun mempunyai membran yang menutupinya. Kromosom memiliki area yang luas yang tersusun dari serat-serat yang menggulung yang terlihat seperti jari-jari lingkaran, yang dapat dideteksi saat kromosom dalam keadaan padat ketika pembelahan mitosis dan meiosis Lloyd, 1992. Menurut Suryo 1995, kromosom dapat dibedakan berdasarkan letak sentromernya, yaitu: 1. Kromosom metasentris, ialah kromosom yang memiliki sentromer di tengah, sehingga kromosom dibagi atas dua lengan sama panjang. Biasanya kromosom membengkok di tempat sentromer sehingga kromosom berbentuk huruf V. 2. Kromosom submetasentris, ialah kromosom yang memiliki sentromer tidak di tengah, sehingga kedua lengan kromosom tidak sama panjang. Bila kromosom ini membengkok di tempat sentromer, maka kromosom berbentuk huruf J. Lengan yang pendek biasanya diberi simbol p, sedangkan lengan panjang q. Universitas Sumatera Utara 3. Kromosom akrosentris, ialah kromosom yang memiliki sentromer di salah satu ujungnya, sehingga kedua lengan tidak sama panjang. Biasanya kromosom ini lurus, tidak membengkok. 4. Kromosom telosentris, ialah kromosom yang memiliki sentromer di salah satu ujungnya, sehingga kromosom tetap lurus dan tidak terbagi atas dua lengan. Kromosom ini tidak dijumpai pada manusia, dan sangat langka pada tumbuh- tumbuhan. Pada hewan ada kalanya dapat ditemukan kromosom telosentris ini. Pada umumnya jumlah kromosom berkisar antara 12 sampai 50 buah atau 6 sampai 25 pasang kromosom homolog dalam keadaan diploid. Keadaan ekstrim dijumpai pada cacing kuda Ascaris megalocephala yang hanya mempunyai sepasang kromosom saja, sedangkan pada paku Ophioglossum petiolatum terdapat 510 pasang kromosom homolog Suryo, 1995. Pada tingkat metafase dalam proses pembelahan sel dapat difoto kromosom suatu organisme. Pada fase ini kromosom berada pada bidang ekuator, dan jika sayatan tepat melewati bidang ekuator, maka dapat dibuat sediaan yang mengandung kromosom yang terdapat dalam sel. Kromosom disusun dan dikelompokkan berdasarkan panjang dan bentuknya. Pada saat metafase kromosom berada dalam pemadatan maksimum dan paling mudah diwarnai. Saat itu pula kromosom dalam keadaan ganda, masing-masing terdiri dari 2 kromatid yang sentromernya masih satu. Karena itu dalam gambar-gambar kromosom, biasanya diperlihatkan setiap kromosom itu memiliki lengan yang selalu ganda Yatim, 1983. Jumlah kromosom dalam sel sudah tertentu, di dalam sel dari jenis organisme yang sama jumlah kromosom pada umumnya konstan, tetapi antarjenis jumlah kromosom sangat bervariasi. Ada organisme yang hanya memiliki satu pasang atau dua kromosom, ada pula yang memiliki ratusan kromosom. Kromosom yang berpasangan akan memiliki pola garis yang sama, tetapi tidak jarang ditemukan pada hewan yang kromosom berpasangannya memiliki pola garis berbeda Irawan, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.5 Metode Pencet Squash dan Pewarnaan