Permasalahan Tujuan Hipotesis Manfaat Tumbuhan Kantong Semar Nepenthes spp.

Karyotipe memiliki peranan yang penting dalam pengamatan sifat keturunan, dengan melihat karyotipe dapat dicari hubungannya dengan anatomi, morfologi ataupun fisiologi suatu individu Yatim, 1983. Pada sebuah karyotipe, kromosom disusun dan dinomori dengan ukuran dari yang terbesar sampai terkecil. Berdasarkan susunan inilah dapat ditentukan perubahan kromosom yang mungkin terjadi akibat kesalahan genetis atau mutasi Lewin, 1995. Salah satu cara yang digunakan untuk analisis kromosom tumbuhan adalah dengan metode pencet. Metode pencet merupakan salah satu metode untuk mendapatkan sediaan dengan cara memencet suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan, sehingga didapat suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati di bawah mikroskop Suntoro, 1983.

1.2 Permasalahan

Nepenthes reinwardtiana Miq. dan Nepenthes tobaica Danser. memiliki bentuk dan struktur yang berbeda terutama dari warna kantongnya, meskipun berasal dari genus yang sama, namun karakter kedua tanaman ini berbeda, maka perlu dilakukan penelitian tentang karyotipe kromosom kantong semar Nepenthes reinwardtiana Miq. dan Nepenthes tobaica Danser. dengan menggunakan metode pencet squash.

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karyotipe kromosom kantong semar Nepenthes reinwardtiana Miq. dan Nepenthes tobaica Danser. dengan menggunakan metode pencet squash serta membandingkan karyotipe keduanya. Universitas Sumatera Utara

1.4 Hipotesis

Terdapat perbedaan karyotipe kromosom kantong semar Nepenthes reinwardtiana Miq. dan Nepenthes tobaica Danser. dengan menggunakan metode pencet squash.

1.5 Manfaat

Dengan didapatkannya karyotipe kromosom kantong semar Nepenthes reinwardtiana Miq. dan Nepenthes tobaica Danser. diharapkan dapat membuka peluang penelitian yang mengarah pada pendayagunaan potensi genetik tanaman tersebut sehingga dapat meningkatkan nilai ekonominya. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Kantong Semar Nepenthes spp.

Kantong semar dikenal sebagai tumbuhan yang unik dan merupakan bentuk tumbuhan berbunga yang tidak umum dijumpai. Tumbuhan tersebut sebenarnya tidak memiliki bunga yang memikat, tetapi variasi warna dan bentuk dari kantong-kantong yang dimilikinya, menjadikan kantong semar memiliki keindahan yang khas. Kantong bernektar tersebut secara ekologis berfungsi sebagai perangkap serangga, beberapa reptil dan hewan kecil lainnya Hernawati, 2001. Hewan yang terperangkap kemudian diproses secara kimiawi oleh mikroorganisme dekomposer yang mendiami cairan di dalam kantong. Proses dekomposisi tersebut menyediakan beberapa nutrisi penting yang mungkin tidak tersedia dan tidak dapat diperoleh secara optimal oleh Nepenthes spp. dari lingkungannya Frazier, 2000. Nepenthes spp. tergolong dalam ‘carnivorous plant’ atau tumbuhan pemangsa, namun sering juga disebut dengan ‘insectivorous plant’ atau tumbuhan pemangsa serangga. Tumbuhan ini memiliki kantong unik yang berfungsi sebagai sumber hara seperti nitrat dan fosfat. Aktivitas enzim proteolase sangat dipengaruhi oleh pH keasaman cairan kantong dan setiap jenis Nepenthes memiliki nilai pH yang berbeda. Umumnya pH di bawah 4. Nepenthes hidup di tanah yang miskin unsur hara menjadikan Nepenthes mengembangkan kantongnya sebagai alat untuk memenuhi kekurangan suplai nutrisi dari tanah. Sulurnya dapat mencapai permukaan tanah atau menggantung pada cabang-cabang ranting pohon sehingga berfungsi sebagai pipa penyalur nutrisi dan air. Perbanyakan Nepenthes dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu stek batang, biji dan memisahkan anakan Mansur, 2006. Universitas Sumatera Utara Kantong semar tergolong ke dalam tumbuhan liana merambat, berumah dua, serta bunga jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Tumbuhan ini hidup di tanah terestrial, ada juga yang menempel pada batang atau ranting pohon lain sebagai epifit. Keunikan dari tumbuhan ini adalah bentuk, ukuran dan corak warna kantongnya. Sebenarnya kantong tersebut adalah ujung daun yang berubah bentuk dan fungsinya menjadi perangkap serangga atau binatang kecil lainnya. Nepenthes mengeluarkan enzim yang disebut dengan protease. Enzim ini dikeluarkan oleh kelenjar yang ada pada dinding kantong. Dengan bantuan enzim yang disebut dengan nepenthesin, protein serangga atau binatang lain diuraikan menjadi senyawa- senyawa yang lebih sederhana Mansur, 2006. Nepenthes termasuk ke dalam famili Nepenthaceae yang monogenerik, yaitu famili yang hanya memiliki satu genus Keng, 1969. Famili tersebut merupakan satu dari tiga famili tumbuhan berbunga yang ketiga-tiganya dikenal sebagai tumbuhan pemangsa Core, 1962. Morfologi kantong Nepenthes adalah kunci utama dalam determinasi jenis-jenis tumbuhan tersebut. Namun untuk beberapa jenis, karakteristik- karakteristik akar dan daun juga sangat penting untuk diperhatikan dalam menentukan jenis Nepenthes spp. Lauffenburger Arthur, 2000. Kantong Nepenthes yang dindingnya penuh bercak merah kekuningan menarik perhatian serangga untuk mendekat. Semut atau lalat yang mendekat akan tertarik pada aroma manis yang menyengat. Aroma itu berasal dari deretan kelenjar pada bibir lubang kantong, karena bibir lubang kantong licin serangga pun terpeleset jatuh ke dasar kantong. Di dalam kantong terdapat cairan asam pH4, sehingga dapat membunuh serangga. Selanjutnya deretan kelenjar di dinding kantong mengeluarkan enzim protease yang disebut juga dengan nepenthesin. Dengan bantuan enzim pemecah protein itu, protein dari bangkai serangga atau hewan lain yang terjebak dalam cairan kantong tersebut diuraikan menjadi nitrogen, fosfor, kalium, dan garam mineral. Setelah serangga ini lisis maka zat sederhana kemudian diserap oleh tanaman ini. Kantong Nepenthes bukan bunga, melainkan daun yang berubah fungsi menjadi alat untuk memperoleh nutrisi dari serangga yang terperangkap, sedangkan Universitas Sumatera Utara yang mirip daun sebenarnya adalah tangkai daun yang melebar, dan tetap berfungsi sebagai dapur untuk fotosintesis Mansur, 2006. Menurut Jones Luchsinger 1998, klasifikasi lengkap Nepenthes spp. berdasarkan sistem klasifikasi tumbuhan berbunga adalah sebagai berikut: Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subclass : Dilleniidae Ordo : Nepenthales Family : Nepenthaceae Genus : Nepenthes Jenis : Nepenthes spp.

2.2 Habitat Nepenthes spp.