Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Sawi yang ditanam di lingkungan sekitar PT.Growth Sumatera Industry GSI dan PT.Gunung Gahapi Shakti Kawasan Industri Medan-Belawan mengandung logam timbal, kadmium dan seng 2. Kandungan masing-masing ketiga logam tersebut di dalam sayur sawi yang ditanam di lingkungan sekitar PT.Growth Sumatera Industry GSI dan PT.Gunung Gahapi Shakti Kawasan Industri Medan-Belawan yang dijadikan sampel belum melewati ambang batas yang di tetapkan oleh WHO, yaitu 0,5 mgkg untuk timbal dan 4,0 mgkg untuk seng. Kecuali untuk kadmium yaitu 0,2 mgkg. 3. Kadar logam timbal, kadmium dan seng pada sawi segar berbeda dengan sawi rebusan. 5.2 Saran Agar dilakukan penelitian di kawasan industri yang lain seperti Kawasan Industri Sunggal dan Kawasan Industri Tanjung Morawa. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2001 Seng Zn. http:www.wikipediaindonesia.combahan logamhtml. Anonim. 2008. Timbal Pb dan Aspek-Aspeknya. http:www.infomedia.compencemarantoksikhtml. Anonim. 2009. Hentikan Aktifitas Pabrik Baja. http:www.tempointeraktifpencemaranbajahtml Anonim. 2010. Alat Spektrofotometri Serapan Atom. Farida. 2004. Pencemaran Udara dan Permasalahannya. http:t0.gstatic.comimages. Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI Press.Jakarta. Hal. 10. Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi keempat. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Hal. 1036, 1061, 1067. Ermer, J dan Miller, JHM. 2005. Method Validation in Pharmaceutical Analysis. Weinheim:Wiley-VCH. Page. 171. http:www.walhi.or.idkampanyecemarudarahtml. Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metoda dan Cara Perhitungannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol.13: 119, 130,131. Harris, D.C. 1982. Quantitative Chemical Analysis. Second Edition. New York: W. H. Freman Company. p. 574 Haswell, S.J. 1991. Atomic Absorption Spectrometry. Amsterdam: Elsevier. p.202, 207-208. Helrich, K.1990. Official Methods of the Association of Official Analytical Chemist. 15 th edition. USA : Association of Official Analytical Chemist Inc. p. xv , 42 Hernander. 2010. Aktivitas Pabrik Baja. http:www.kegunaanbajaakibatpencemaranhtml. Lawrence. 1957 Timbal dan sifat-sifatnya. http:www.wikipedialogamtimbalpencemarancom. Universitas Sumatera Utara Mulja. 1991. Metode Spektrofotometri Serapan Atom. Penerbit Universitas Gajah Mada. Bandung. Hal 87, 95 dan 102. Naria. 1999. Pengaruh Penyiraman Air Sungai Cipinang dan Air Tanah Terhadap Kandungan Timbal pada Beberapa Jenis Tanaman Sayuran. Thesis. Universitas Indonesia. Jakarta. Nugroho, Astri. 2009. Bioindikator Kualitas Udara. Penerbit Universitas Trisakti Jakarta. Hal 105. Palar. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Prana. 2010. Cemaran Logam Berat. http:www.cemaran logam berattoksikhtml. Riyadina, W. 1997. Pengaruh Pencemaran Plumbum Terhadap Kesehatan. Media Litbangkes Balitbang Dep. Kes RI Jakarta. Rohman, A., 2007. Kimia Farmasi Analisi. Pustaka Pelajar Universitas Islam Indonesia. Hal. 298 Rubatzky. 1998. Informasi Spesies. http:www.sawikarakterkhasiatcom. Satiadarma, K., M. Mulja, D. H. Tjahjono, R. E. Kartasasmita. 2004. Asas Pengembangan Prosedur Analisis. Edisi Pertama. Surabaya: Airlangga University Press. Hal. 46-49. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Penerbit Tarsito. Hal. 371. Triola, M.F. 1986. Elementary Statistics. Third Edition. California : The BenjaminCummings Publishing Company. p. 384-387. Vogel. 1979. Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. LongmanGroup Limited. London. Diterjemahkan oleh Setiono L.1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi V. PT. Jakarta: Kalman Media Pustaka. Hal. 147-148,309,311 World Health Organization. 2004. Kandungan Logam Berat pada Tanaman. http:www.jurnalbiogenesis.comcemaranlogambatasmaksimumISSN. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi Gambar 6. Sayur Sawi yang dijadikan Sampel Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Perhitungan Penetapan Kadar Air Metode Gravimetri a. Penetapan Bobot Tetap Cawan Kosong Dengan pernyataan bobot tetap yang tertera pada penetapan kadar sari dan kadar abu, dimaksudkan bahwa 2 kali penimbangan berturut-turut berbeda tidak lebih dari 0,5 mg tiap g yang ditimbang. Penimbangan dilakukan setelah zat dikeringkan selama 5 jam. Cawan 1 Berat cawan kosong = 47,1059 g Maka 47,1059 g x 0,5 mg = 47,1059 g x 0,0005 g = 0,0235 g Berat setelah pemanasan selama 5 jam = 47,0891 g Maka 47,1059 g – 47,0891 g = 0,0168 g Syarat : selisih penimbangan berturut-turut tidak lebih dari 0,0235 g. maka bobot tetap cawan memenuhi syarat. Cawan 2 Berat cawan kosong = 36,4052 g Maka 36,4052 g x 0,5 mg = 36,4052 g x 0,0005 g = 0,0180 g Berat setelah pemanasan selama 5 jam = 36,3902 g Maka 36,4052 g – 36,3902 g = 0,0150 g Syarat : selisih penimbangan berturut-turut lebih dari 0,0180 g Maka bobot tetap cawan memenuhi syarat. Cawan 3 Berat cawan kosong = 62,6231 g Maka 62,6231 g x 0,5 mg = 62,6231 g x 0,0005 g = 0,0313 g Berat setelah pemanasan selama 5 jam = 62,5981 g Universitas Sumatera Utara Maka 62,6231 g – 62,5981 g = 0,0250 g Syarat : selisih penimbangan berturut-turut tidak lebih dari 0,0313 g. maka bobot tetap cawan memenuhi syarat. Berat Cawan Kosong Setelah 5 jam 47,1059 47,0891 36,4052 36,3902 62,6231 62,5981 b. Penetapan Kadar Air Metode Gravimetri terhadap Sampel Berat Sampel Bobot Cawan Setelah 5 Jam Setelah 1 Jam 10,0572 47,0891 47,9695 47,9529 10,0764 36,3902 37,2801 37,2695 10,0206 62,5981 63,4664 63,4523 Syarat : perbedaan kadar air antara dua penimbangan antara 5 jam dan setelah 1 jam berturut-turut tidak lebih dari 0,25. Kadar air pada cawan 1 Setelah 5 jam = 47,9695 – 47,0891 = 0,8804 = 0572 , 10 8804 , 0572 , 10 − x 100 = 91,25 Setelah 1 jam = 47,9529 – 47,0891 = 0,8638 = 0572 , 10 8638 , 0572 , 10 − x 100 = 91,41 Maka selisih penimbangan setelah 5 jam dan 1 jam adalah 0,16 Kadar air pada cawan 2 Setelah 5 jam = 37,2801 – 36,3902 = 0,8899 = 0764 , 10 8899 , 0764 , 10 − x 100 = 91,17 Setelah 1 jam = 37,2695 – 36,3902 = 0,8793 Universitas Sumatera Utara = 0764 , 10 8793 , 0764 , 10 − x 100 = 91,27 Maka selisih penimbangan setelah 5 jam dan 1 jam adalah 0,10 Kadar air pada cawan 3 Setelah 5 jam = 63,4664 – 62,5981 = 0,8683 = 0206 , 10 8683 , , 0206 , 10 − x 100 = 91,33 Setelah 1 jam = 63,4523 – 62,5981 = 0,8542 = 0206 , 10 8542 , 0206 , 10 − x 100 = 91,48 Maka selisih penimbangan setelah 5 jam dan 1 jam adalah 0,15 Karena pemanasan selama 5 jam dan 1 jam tiap cawan tidak lebih dari 0,25 maka data kadar air setelah pemanasan selama 5 jam dapat digunakan.. Maka kadar air total = 3 33 , 91 17 , 91 25 , 91 + + = 91,25 Maka berat basah yang ditimbang = 25 , 91 100 100 − x 2 g = 22,85 g ~ 25 g Keterangan : 2 g adalah bobot untuk berat kering. Jadi, berat basah dari sampel yang ditimbang adalah 25 g Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Gambar Hasil Pengeringan dan Perebusan Sampel Gambar 7. Sayur Sawi yang telah dikeringkan Gambar 8. Sayur Sawi yang telah direbus Universitas Sumatera Utara Lampiran 4. Flowsheet Destruksi Kering dipotong kecil-kecil ± 2 cm dicuci bersih diitimbang ± 500 gr, lalu dibagi 2 bagian ditimbang ± 25 gr ditimbang ± 25 gr direbus di dalam air mendidih dikeringkan didalam oven selama ± 3 menit dihaluskan dengan menggu- setelah air mendidih nakan blender angkat dan tiriskan ditimbang sebanyak ± 2 gr dimasukkan kedalam krus dimasukkan kedalam krus porselen porselen diarangkan diatas hot plate diabukan ditanur selama 8 jam dibiarkan dingin pada desikator Sayur sawi sebanyak 1,5 kg Bagian I Bagian II Sawi hasil perebusan Sawi hasil pengeringan Abu Universitas Sumatera Utara Lanjutan Lampiran 4. dilarutkan dengan 10 ml HNO 3 5 N dipanaskan di atas hot plate hingga bening dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dicukupkan volumenya hingga garis tanda dengan akuades disaring dengan kertas saring Whatman No.42 dengan membuang 2 ml larutan pertama hasil penyaringan Abu Larutan sampel Universitas Sumatera Utara Lampiran 5. Uji kualitatif Logam Timbal, Kadmium dan Seng pada Sawi Segar dan Sawi Rebus Gambar 9. Uji Kualitatif Logam Timbal, Kadmium dan Seng pada Sawi Segar dan Sawi Rebus Keterangan : A = Logam Cd pada sawi segar B = Logam Pb pada sawi segar C = Logam Zn pada sawi segar D = Logam Cd pada sawi rebus E = Logam Pb pada sawi rebus F = Logam Zn pada sawi rebus A B C D E F Universitas Sumatera Utara Lampiran 6. Data Pengukuran Logam Timbal secara Spektrofotometri Serapan Atom Graphit Furnace Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Lampiran 7. Data Kalibrasi Timbal dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi r. No. Konsentrasi mcgml Absorbansi 1. 0,0 0,0727 2. 50,0 0,2005 3. 100,0 0,3042 4. 200,0 0,4916 5. 300,0 0,7091 6. 400,0 0,9304 ∑X. ∑Y- n. ∑XY a = ∑X 2 - n ∑ X 2 1050 . 2,7085 – 6. 723,655 a = 1050 2 – 6. 302500 a = 0,0021 b = Y – aX b = 0,4514 – 0,0021. 175 b = 0,0839 Persamaan Garis Regresi : Y = 0,0021X + 0,0839 No. X Konsentrasi mcgml Y Absorbansi X 2 Y 2 XY 1 0,0 0,0727 0,0 0,0053 0,0 2 50,0 0,2005 2500 0,0402 10,025 3 100,0 0,3042 10000 0,0925 30,42 4 200,0 0,4916 40000 0,2417 98,32 5 300,0 0,7091 90000 0,5028 212,73 6. 400,0 0,9304 160000 0,8656 372,16 ∑X=1050 X=175 ∑Y=2,7085 Y=0,4514 ∑X 2 =302500 ∑Y 2 =1,7481 ∑XY=723,655 Universitas Sumatera Utara ∑XY- ∑X. ∑Y n r = √[ ∑X 2 - ∑X 2 n][ ∑Y 2 - ∑Y 2 n] 723,655 – 1050 . 2,7085 6 r = √ [302500 – 1050 2 6][1,7481 - 2,7085 2 6] 249,6675 r = 249,7943 r = 0,9995 Universitas Sumatera Utara Lampiran 8. Data Pengukuran Logam Kadmium secara Spektrofotometri Serapan Atom Nyala Asetilen-Udara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Lampiran 9. Data Kalibrasi Kadmium dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi r. No. Konsentrasi mcgml Absorbansi 1. 0,010 0,0019 2. 0,050 0,0075 3. 0,100 0,0136 4. 0,200 0,0321 5, 0,400 0,0676 6. 0,600 0,1026 7. 0,800 0,1402 ∑X. ∑Y- n. ∑XY a = ∑X 2 - n ∑X 2 2,16 . 0,3655 – 7. 0,208934 a = 2,16 2 – 7. 1,2126 a = 0,1761 b = Y – aX b = 0,05221 – 0,1761. 0,30857 b = -0,0021 Persamaan Garis Regresi : Y= 0,1761X – 0,0021 No. X Konsentrasi mcgml Y Absorbansi X 2 Y 2 XY 1 0,010 0,0019 0,0001 0,00000361 0,000019 2 0,050 0,0075 0,0025 0,00005625 0,000375 3 0,100 0,0136 0,0100 0,00018496 0,001360 4 0,200 0,0321 0,0400 0,00103041 0,006420 5 0,400 0,0676 0,1600 0,00456976 0,027040 6 0,600 0,1026 0,3600 0,01052676 0,061560 7. 0,800 0,1402 0,6400 0,01965604 0,112160 ∑X=2,16 X=0,3086 ∑Y=0,3655 Y=0,0522 ∑X 2 =1,2126 ∑Y 2 =0,03602779 ∑XY= 0,208934 Universitas Sumatera Utara ∑XY- ∑X. ∑ Y n r = √ [∑X 2 - ∑ X 2 n ] [ ∑Y 2 - ∑Y 2 n] 0,208934 – 2,16.0,3655 7 r = √ [1,2126-2,16 2 7 ][ 0,03602779-0,3655 2 7] 0,096154 r = 0,0961805 r = 0,9997 Universitas Sumatera Utara Lampiran 10. Data Pengukuran Logam Seng secara Spektrofotometri Serapan Atom Nyala Asetilen-Udara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Lampiran 11. Data Kalibrasi Seng dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi r. No. Konsentrasi mcgml Absorbansi 1. 0,100 0,0300 2. 0,200 0,0618 3. 0,400 0,1305 4. 0,600 0,1880 5. 0,800 0,2445 6. 1,000 0,2972 7. 1,200 0,3527 ∑X. ∑Y- n. ∑XY a = ∑X 2 - n ∑ X 2 4,3. 1,3047 – 7. 1,0964 a = 4,3 2 – 7. 3,6500 a = 0,2924 b = Y – aX b = 0,1864 – 0,2924. 0,6143 b = 0,0068 Persamaan Garis Regresi : Y = 0,2924X + 0,0068 No. X Konsentrasi mcgml Y Absorbansi X 2 Y 2 XY 1 0,100 0,0300 0,010 0,0009 0,0030 2 0,200 0,0618 0,040 0,0038 0,0124 3 0,400 0,1305 0,160 0,0170 0,0522 4 0,600 0,1880 0,360 0,0353 0,1128 5 0,800 0,2445 0,640 0,0598 0,1956 6. 1,000 0,2972 1,000 0,0883 0,2972 7. 1,200 0,3527 1,440 0,1244 0,4232 ∑X=4,300 X=0,6143 ∑Y=1,3047 Y=0,1864 ∑X 2 =3,6500 ∑Y 2 =0,3295 ∑XY=1,0964 Universitas Sumatera Utara ∑XY- ∑X. ∑Y n r = √[ ∑X 2 - ∑X 2 n][ ∑Y 2 - ∑Y 2 n] 1,0964 – 4,3. 1,30477 r = √ [3,65 – 4,3 2 7][0,2698 - 1,3047 2 7] 0,294941 r = 0,294958 r = 0,9999 Universitas Sumatera Utara Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kadar Timbal, Kadmium atau Seng dalam Sampel Misalnya untuk seng pada Sawi Rebus Dengan menggunakan persamaan garis regresi untuk Seng : Y = 0,2924X + 0,0068, dimana Y = absorbansi dan X = konsentrasi mcgml, maka: 1. 0,0707 = 0,2924X + 0,0068 X= 0,2185 mcgml 2. 0,0708 = 0,2924X + 0,0068 X= 0,2189 mcgml 3. 0,0709 = 0,2924X + 0,0068 X= 0,2192 mcgml 4. 0,0672 = 0,2924X + 0,0068 X= 0,2066 mcgml 5. 0,0676 = 0,2924X + 0,0068 X= 0,2079 mcgml 6. 0,0653 = 0,2924X + 0,0068 X= 0,2001 mcgml Dengan menggunakan rumus C x V x Fp Kadar mcgg = BS Keterangan : C = Konsentrasi mcgml V = Volume larutan sampel ml Fp = Faktor pengenceran BS = Berat sampel g Universitas Sumatera Utara Maka kadarnya adalah : 1. Kadar = 0,2185 mcgml x 25 ml x 10 25,104 g = 2,1748 mcgg = 2,1748 mgkg 2. Kadar = 0,2189 mcgml x 25 ml x 10 25,125 g = 2,1798 mcgg = 2,1798 mgkg 3. Kadar = 0,2192 mcgml x 25 ml x 10 25,115 g = 2,1819 mcgg = 2,1819 mgkg 4. Kadar = 0,2066 mcgml x 25 ml x 10 25,109 g = 2,0639 mcgg = 2,0639 mgkg 5. Kadar = 0,2079 mcgml x 25 ml x 10 25,112 g = 2,0711 mcgg = 2,0711 mgkg 6. Kadar = 0,2001 mcgml x 25 ml x 10 25,097 g = 1,9917 mcgg = 1,9917 mgkg Universitas Sumatera Utara Lampiran 13. Data Berat Sampel, Absorbansi dan Kadar Timbal, Kadmium dan Seng dari Sawi Rebus dan Sawi Segar

a. Data Berat Sampel, Absorbansi, dan Kadar Timbal dari Sawi Rebus dan Sawi Segar