Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan dalam beberapa
langkah yaitu pasang lampu katoda yang sejenis dengan logam yang akan dianalisis, alat dihidupkan. Pilih panjang gelombang yang diinginkan. Panjang
gelombang yang tersedia adalah 217,0 nm; 283,3 nm; 368,4 nm untuk logam timbal, 228,9 nm; 326,1 nm untuk logam kadmium dan 213,9 nm; 307,6 nm untuk
logam seng. Semakin kecil panjang gelombang, maka hasil analisis yang diperoleh akan semakin baik, maka panjang gelombang yang digunakan untuk
masing-masing logam timbal, kadmium dan seng berturut-turut adalah 217,0 nm; 228,9 nm dan 213,9 nm.
3.6.3 Timbal 3.6.3.1 Pembuatan Larutan Standar
Larutan standar timbal 1000 mcgml dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml HNO
3
5N, ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades konsentrasi 100
mcgml disebut Larutan Standar Pb I.
Larutan Standar Pb I dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml HNO
3
5N, ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades konsentrasi 10 mcgml disebut Larutan
Standar Pb II.
3.6.3.2 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Logam Timbal
Larutan kerja logam timbal dibuat dengan memipet 0,5 ml; 1,0 ml ; 2,0 ml; 3,0 ml dan 4,0 ml Larutan Standar Pb II, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100
ml, ditambahkan 10 ml HNO
3
5N kemudian ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades larutan kerja ini mengandung 50 mcgL; 100 mcgL; 200
Universitas Sumatera Utara
mcgL; 300 mcgL dan 400 mcgL. Diukur pada panjang gelombang 217 nm dengan menggunakan blanko HNO
3
5N + akuades. Hasil pengukuran absorbansi
larutan standar timbal dapat dilihat pada Lampiran 6 dan perhitungan persamaan garis regresi kurva kalibrasi dapat dilihat pada Lampiran 7.
3.6.3.3 Penetapan Kadar Timbal dalam Sampel Larutan sampel yang diperoleh dari prosedur seksi 2.4.5 diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 217 nm.
Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan standar timbal. Konsentrasi timbal dalam sampel dalam unit ppb
mcgL ditentukan berdasarkan persamaan linier dari kurva kalibrasi. Kadar logam timbal dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
g Sampel
Berat n
Pengencera Faktor
x ml
Volume x
mcgml i
Konsentras mcgg
logam Kadar
=
3.6.4 Kadmium 3.6.4.1 Pembuatan Larutan Standar
Larutan standar kadmium 1000 mcgml dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml HNO
3
5N, ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades konsentrasi 100
mcgml disebut Larutan Standar Cd I.
Larutan Standar Cd I dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml HNO
3
5N, ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades konsentrasi 10 mcgml disebut Larutan
Standar Cd II.
Universitas Sumatera Utara
3.6.4.2 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Logam Kadmium
Larutan kerja logam kadmium dibuat dengan memipet 0,1 ml; 0,5 ml; 1,0 ml; 2,0 ml; 4,0 ml; 6,0 ml dan 8,0 ml Larutan Standar II, dimasukkan ke dalam
labu tentukur 100 ml, ditambahkan 10 ml HNO
3
5N kemudian ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades larutan kerja ini mengandung
0,01 mcgml; 0,05 mcgml; 0,10 mcgml; 0,20 mcgml; 0,40 mcgml; 0,60 mcgml dan 0,80 mcgml. Diukur pada panjang gelombang 228,8 nm dengan
menggunakan blanko HNO
3
+ akuades. Hasil pengukuran absorbansi larutan
standar kadmium dapat dilihat pada Lampiran 8 dan perhitungan persamaan garis regresi kurva kalibrasi dapat dilihat pada Lampiran 9.
3.6.4.3 Penetapan Kadar Kadmium dalam Sampel Larutan sampel yang diperoleh dari prosedur seksi 2.4.5 diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 228,8 nm.
Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan standar kadmium. Konsentrasi kadmium dalam sampel dalam
unit ppm mcgml ditentukan berdasarkan persamaan linier dari kurva kalibrasi. Kadar logam kadmium dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
g Sampel
Berat n
Pengencera Faktor
x ml
Volume x
mcgml i
Konsentras mcgg
logam Kadar
=
3.6.5 Seng 3.6.5.1 Pembuatan Larutan Standar