3.6.4.2 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Logam Kadmium
Larutan kerja logam kadmium dibuat dengan memipet 0,1 ml; 0,5 ml; 1,0 ml; 2,0 ml; 4,0 ml; 6,0 ml dan 8,0 ml Larutan Standar II, dimasukkan ke dalam
labu tentukur 100 ml, ditambahkan 10 ml HNO
3
5N kemudian ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades larutan kerja ini mengandung
0,01 mcgml; 0,05 mcgml; 0,10 mcgml; 0,20 mcgml; 0,40 mcgml; 0,60 mcgml dan 0,80 mcgml. Diukur pada panjang gelombang 228,8 nm dengan
menggunakan blanko HNO
3
+ akuades. Hasil pengukuran absorbansi larutan
standar kadmium dapat dilihat pada Lampiran 8 dan perhitungan persamaan garis regresi kurva kalibrasi dapat dilihat pada Lampiran 9.
3.6.4.3 Penetapan Kadar Kadmium dalam Sampel Larutan sampel yang diperoleh dari prosedur seksi 2.4.5 diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 228,8 nm.
Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan standar kadmium. Konsentrasi kadmium dalam sampel dalam
unit ppm mcgml ditentukan berdasarkan persamaan linier dari kurva kalibrasi. Kadar logam kadmium dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
g Sampel
Berat n
Pengencera Faktor
x ml
Volume x
mcgml i
Konsentras mcgg
logam Kadar
=
3.6.5 Seng 3.6.5.1 Pembuatan Larutan Standar
Universitas Sumatera Utara
Larutan standar seng 1000 mcgml dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml HNO
3
5N, ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades konsentrasi 100
mcgml disebut Larutan Standar Zn I.
Larutan Standar Zn I dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml HNO
3
5N, ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades konsentrasi 10 mcgml disebut Larutan
Standar Zn II.
3.6.5.2 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Logam Seng
Larutan kerja logam seng dibuat dengan memipet 1 ml; 2 ml; 4 ml; 6 ml; 8 ml; 10 dan 12 ml Larutan Standar Zn II, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100
ml, ditambahkan 10 ml HNO
3
5N kemudian ditepatkan volumenya sampai garis tanda dengan akuades larutan kerja ini mengandung 0,1 mcgml; 0,2 mcgml; 0,4
mcgml; 0,6 mcgml; 0,8 mcgml; 1,0 mcgml dan 1,2 mcgml. Diukur pada panjang gelombang 213,9 nm dengan menggunakan blanko HNO
3
+ akuades.
Hasil pengukuran absorbansi larutan standar seng dapat dilihat pada Lampiran 10
dan perhitungan persamaan garis regresi kurva kalibrasi dapat dilihat pada
Lampiran 11. 3.6.5.3 Penetapan Kadar Seng dalam Sampel
Larutan sampel yang diperoleh dari prosedur seksi 2.4.5 diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 213,9 nm.
Universitas Sumatera Utara
Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan standar seng. Konsentrasi seng dalam sampel dalam unit ppm
mcgml ditentukan berdasarkan persamaan linier dari kurva kalibrasi. Kadar logam seng dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
g Sampel
Berat n
Pengencera Faktor
x ml
Volume x
mcgml i
Konsentras mcgg
logam Kadar
=
Contoh perhitungan hasil penetapan kadar logam dalam sampel dapat dilihat pada
Lampiran 12 dan data hasil analisis kadar masing-masing logam untuk setiap sampel dapat dilihat pada Lampiran 13.
3.7 Uji Perolehan Kembali Recovery