Spektrofotometer Serapan Atom GBC Avanta GF 3000 ∑, Australia
dengan Lampu Katoda Pb, Neraca Analitik AND GF-200, Japan, Tanur Fisher
Isotemp
®
Muffle Furnace Model 184, Germany, Hot plate, pH Meter, Oven, Lemari asam, Desikator, Blender, Pisau stainless steel, Spatula, Krus Porselen,
botol kaca dan alat-alat gelas Pyrex.
3.4 Rancangan Penelitian 3.4.1 Pembuatan Pereaksi
3.4.1.1 Larutan HNO
3
5N
Larutan HNO
3
65 vv sebanyak 350 ml diencerkan dengan akuades hingga 1000 ml Ditjen POM, 1979.
3.4.1.2 Larutan NH
4
OH 1N
Ammonium hidroksida 25 vv sebanyak 15,6 ml diencerkan dalam 1000 ml akuades Ditjen POM, 1979.
3.4.1.3 Larutan Dithizon 0,005 bv
Difeniltiokarbazen dithizon 98 bb sebanyak 5 mg dilarutkan dalam 100 ml kloroform Vogel, 1979.
3.4.1.4 KCN 10 bv
Larutkan 1 g kristal KCN 98 dalam 10 ml akuades Vogel, 1979.
3.4.2 Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara purposif dan diasumsikan semua sawi yang ditanam di belakang seberang Sei Deli telah terpapar oleh logam berat
Universitas Sumatera Utara
timbal, kadmium dan seng yang berasal dari emisi cerobong industri Growth Sumatera Industry GSI dan industri Gunung Gahapi Shakti.
3.4.3 Penyiapan Sampel
Sampel yang digunakan adalah sayur sawi yang ditanam di lingkungan sekitar PT.Growth Sumatera Industry GSI dan PT.Gunung Gahapi Shakti
Kawasan Industri Medan-Belawan Gambar sampel dapat dilihat pada Lampiran 1. Sampel sebanyak ± 1,5 kg, dipotong kecil-kecil ± 2 cm, kemudian dicuci
bersih dan ditiriskan sampai air cucian hilang. Lakukan penetapan kadar air metode gravimetri untuk mengetahui penimbangan berat sawi kering yang setara
dengan berat sawi basah. Prosedur : Sawi segar yang telah diris-iris halus ditimbang sebanyak ± 10 g
dimasukkan di dalam wadah yang telah ditara. Keringkan pada suhu 105
o
selama 5 jam, dan ditimbang. Lanjutkan pengeringan dan timbang pada jarak 1 jam
sampai perbedaan antara dua penimbangan berturut-turut tidak lebih dari 0,25
FI, ed IV. Data, perhitungan dan hasil dapat dilihat pada Lampiran 2.
Perlakuan untuk sampel dilakukan dengan menimbang sebanyak ± 500 g sawi segar yang telah dipotong kecil-kecil ± 2 cm dan dicusi bersih dibagi dua
secara acak, masing-masing bagian dilakukan dengan 2 perlakuan.
Perlakuan pertama :
Universitas Sumatera Utara
Sampel ditimbang ± 25 g dan direbus di dalam air mendidih selama ± 3 menit. Angkat dan tiriskan, masukkan sawi hasil rebusan ke dalam krus porselen
dan dijadikan sampel 1
Perlakuan kedua :
Sampel ditimbang ± 25 g, kemudian keringkan di dalam oven, setelah kering dihaluskan dengan menggunakan blender, kemudian ditimbang serbuk
sebanyak ± 2 g, dimasukkan kedalam krus porselen dan dijadikan sampel 2.
Gambar dapat dilihat pada Lampiran 3. 3.4.4 Proses Destruksi
Sampel 1 dan 2 diarangkan diatas hot plate dengan suhu 100
o
C selama ± 2 jam dan diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 25
o
C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500
o
C. Pengabuan dilakukan selama 8 jam dan dibiarkan hingga dingin pada desikator Haswell, 1991. Perlakuan yang sama
diulang sebanyak 6 kali.
3.4.5 Pembuatan Larutan Sampel