Indeks Pasar Gabungan IHSG ataupun LQ45 harga satuan untuk sekuritas yang paling aktif untuk kasus di Indonesia. Untuk selanjutnya indeks pasar inilah yang
digunakan sebagai portofolio pasar. Portofolio tersebut merupakan portofolio yang terdiri dari aset berisiko, dan risiko portofolio akan diukur dengan
menggunakan nilai standar deviasi pasar σ
m
. Menurut teori CAPM tingkat pendapatan yang diharapkan dari sekuritas
dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
dimana : k
s
= tingkat pendapatan yang diharapkan dari suatu sekuritas yang mengandung risiko required rate of return.
Rf = tingkat pendapatan bebas risiko. β = tolak ukur risiko yang tidak bisa terdiversifikasi dari surat
berharga ERm = tingkat pendapatan yang diharapkan dari portofolio pasar
expected return. ER
m
- R
f
= premi risiko
E. Beta β
Risiko risk didefinisikan dalam kamus Webster sebagai suatu halangan, gangguan, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan. Jadi, resiko diartikan
Universitas Sumatera Utara
sebagai peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan Brigham, 2004.
Risiko sistematik adalah bagian dari risiko sekuritas yang tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio atau didiversikfikasi. Risiko sistematik
ini dimiliki atau melekat pada semua perusahaan, karena disebabkan oleh faktor makro ekonomi, misalnya inflasi dan tingkat suku bunga.
Sumber risiko dapat dibagi atas dua kelompok, yaitu risiko yang sistematis merupakan risiko yang mempengaruhi semua banyak perusahaan dan risiko
tidak sistematis yang merupakan risiko yang mempengaruhi sekelompok kecil perusahaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa risiko sistematik suatu saham
merupakan indikator yang menunjukkan sensivitas pergerakan return saham terhadap pergerakan return saham-saham lainnya di pasar. Adanya kaitan antara
saham individual dengan pasar membawa pemikiran bahwa besarnya risiko sistematik suatu saham seharusnya diperkirakan dari aspek fundamental
perusahaan dengan karakteristik pasar. Jika aspek fundamental keuangan tersebut, maka akan sangat membantu investor dalam menganalisa kepekaan pergerakan
return saham terhadap pergerakan saham. Faktor-faktor fundamental keuangan merupakan data akuntansi berupa rasio-rasio yang dapat membantu investor untuk
memprediksi risiko saham. Parameter yang digunakan dalam mengukur risiko ini adalah beta
β. Beta merupakan suatu pengukur volatilitas volatility return suatu sekuritas atau
return portofolio terhadap return pasar. Beta sekuritas ke-I mengukur volatilitas return sekuritas ke-I dengan return pasar. Beta portofolio mengukur volatilitas
Universitas Sumatera Utara
return portofolio dengan return pasar. Dengan demikian, beta merupakan pengukur risiko sistemik dari suatu sekuritas relative terhadap risiko pasar
Jogiyanto, 2003:265-266. Volatilitas dapat didefinisikan sebagai fluktuasi dari retrun-return suatu
sekuritas dalam suatu periode waktu tertentu. Jika fluktuasi return-return sekuritas secara statistik mengikuti fluktuasi dari retrun-return pasar, maka beta
dari sekuritas tersebut dinyatakan bernilai satu. Misalnya apabila return pasar naik sebesar 5, maka investor akan mengharapkan kenaikan return sekuritasnya
sebesar 5 pula. Beta suatu saham lebih besar dari satu β1 berarti saham tersebut memiliki risiko lebih tinggi dari risiko rata-rata pasar atau return
sekuritas lebih besar dari return pasar IHSG dan saham tersebut termasuk saham agresif.
Sebaliknya, suatu beta suatu saham lebih kecil dari satu β 1 berarti saham tersebut memiliki risiko lebih rendah dari risiko rata-rata pasar atau return
sekturitas lebih rendah dari return pasar IHSG, dan saham tersebut termasuk saham defensif.
Beta dapat juga dihitung dengan menggunakan teknik regresi. Teknik regresi untuk mengestimasi Beta suatu sekuritas dapat dilakukan dengan
menggunakan return-retun sekuritas sebagai variabel dependen dan return-return pasar sebagai variabel independen. Persamaan regresi yang dihasilkan dari data
time series ini akan menghasilkan koefisien Beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke waktu selama masa periode observasi. Jika Beta sifatnya adalah stabil,
semakin lama periode observasi yang digunakan di persamaan regresi, semakin baik hasil dari Beta karena kesalahan pengukurannya semakin lebih kecil. Akan
Universitas Sumatera Utara
tetapi, bila periode observasi terlalu lama, anggapan Beta konstan dan stabil kurang tepat, karena sebenarnya Beta berubah dari waktu ke waktu.
Persamaan regresi yang digunakan untuk mengestimasi Beta dapat didasarkan pada model indeks-tunggal atau model pasar dengan menggunakan
model CAPM. Jika digunakan model indeks tunggal atau model pasar, Beta dapat dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut :
Dari persamaan di atas, koefisien βi merupakan Beta sekuritas ke-I yang diperoleh dari teknik regresi. Variabel acak ei di persamaan regresi menunjukkan
bahwa persamaan linier yang dibentuk mengandung kesalahan. Beta dapat juga dihitung dengan menggunakan model CAPM. Model
CAPM ini dapat dituliskan :
dimana : R
i
= return sekuritas ke-i R
BR
= return sekuritas bebas risiko R
M
= return portofolio pasar β
i
= beta sekuritas ke-i
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengaplikasikan model CAPM ini ke persamaan regresi, maka nilai R
BR
perlu dipindahkan ke sebelah kiri persamaan menjadi :
Secara definisi, Beta merupakan pengukur volatilitas antara return- return pasar. Jika volatilitas ini diukur dengan kovarian, maka kovarian return
antara sekuritas ke-I dengan return pasar adalah sebesar σ
iM
. Jika kovarian ini dihubungkan relatif terhadap risiko pasar yaitu dibagi dengan varian return pasar
atau σ
M 2
, maka hasil ini akan mengukur risiko sekuritas ke-i relatif terhadap risiko pasar atau disebut dengan Beta.
Dengan demikian, Beta dapat dihitung dengan rumus :
Atau dapat diuraikan sebagai berikut :
Beta saham berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat keberanian investor dalam menanggung risiko dan dapat mengindikasikan tingkat
kepekaan suatu saham terhadap kondisi pasar secara umum. Semakin berani seorang investor menanggung risiko, dia akan memilih saham-
saham agresif saham yang memiliki beta lebih dari satu. Dalam penelitiannya, penulis akan menggunakan rumus diatas dalam mencari
Beta sekuritas.
Universitas Sumatera Utara
F. Berinvestasi di Pasar Saham