Cesium Cerium Polimer TINJAUAN PUSTAKA

18

2.7. Cesium

Unsur cesium dapat dilambangkan dengan Cs, yang memiliki nomor atom 55 dan nomor massa 132,9. Cs merupakan unsur pada golongan 1A yaitu golongan logam alkali. Warna dari Cs adalah kuning keemasan, unsur ini paling reaktif jika dibandingkan dengan unsur litium Li pada golongan logam alkli ini. Perbedaan mendasar antar unsur-unsur golongan 1A terdapat pada ukuran kation yang ditunjukan oleh reaksi dengan O 2. dalam udara atau O 2 pada 1 atm, logam-logamnya terbakar. Litium hanya memberikan LiO 2 dengan sedikit runutan Li 2 O 2 . Na biasanya memberikn peroksida, Na 2 O 2 , tetapi akan berlanjut dengan adanya O 2 di bawah tekanan serta panas, menghasilkan superoksida, NaO 2 . kalium, Rb, dan Cs membentuk suproksida MO 2 . 137 Cs memilki waktu paruh 30,23 tahun. Memiliki titk cair 28,5 C.

2.8. Cerium

Lambang dari unsur cerium adalah Ce, dimana memiliki nomor atom 58 dan nomor massa 140,1. termasuk dalam golongan lantanida. Warnanya putih keabu- abuan, padat pada 298 K. Cerium oksida CeO 2 , memiliki massa molar 172.115 gmol. Cerium ini satu-satunya lantanida +4 yang ada dalam larutan akua demikian juga dalam padatan. Cerium IV digunakan sbagai pengoksidasi dalam analiis dan dalam kimia organik. Bentuk padat, memiliki densitas 6,770 gcm 3 .

2.9. Polimer

Polimer poly = banyak, mer = bagian adalah molekul raksasa yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unit. Molekul sederhana yang membentuk unit-unit ulangan ini dinamakan monomer. Reaksi 19 pembentukan polimer dikenal dengan istilah polimerisasi . Makromolekul merupakan istilah sinonim polimer. Istilah makromolekul pertama kali dikenalkan oleh Herman Staudinger, seorang kimiawan dari Jeman. [Steven, 2001] Polimer digolongkan menjadi dua macam, yaitu polimer alam seperti pati, selulosa, dan sutra dan polimer sintetik seperti polimer vinil. Plastik yang dikenal sehari-hari merupakan polimer sintetik. Sifat plastik yang mudah dibentuk bahasa latin; plasticus = mudah dibentuk dikaitkan dengan polimer sintetik yang dapat dilelehkan dan diubah menjadi bermacam-macam bentuk. Padahal sebenarnya plastik mempunyai arti yang lebih sempit. Plastik termasuk bagian polimer termoplastik, yaitu polimer yang akan melunak apabila dipanaskan dan dapat dibentuk sesuai pola yang diinginkan. Setelah dingin polimer ini akan mempertahankan bentuknya yang baru. Proses ini dapat diulang dan dapat diubah menjadi bentuk yang lain. Golongan polimer sintetik lain adalah polimer termoset materi yang dapat dilebur pada tahap tertentu dalam pembuatannya tetapi menjadi keras selamanya, tidak melunak dan tidak dapat dicetak ulang. Proses pertumbuhan rantai selama polimerisasi bersifat acak, oleh karena itu rantai-rantai polimer yang berbeda dalam suatu contoh polimer akan mempunyai panjang yang berbeda-beda pula, tentu saja karena massa molekul nisbi Mrnya pun berbeda-beda. Massa molekul nisbi Mr hanya merupakan salah satu faktor yang menentukan sifat polimer. Faktor penting lainnya ialah susunan rantai dalam polimer. Penelitian sinar x terhadap polimer menunjukan bahwa dalam bahan polimer terdapat daerah yang didalamnya terdapat rantai polimer yang tersusun secara teratur. [Cowd,M.A.1991] 20

2.10. Poliester Tak Jenuh