28 besar sehingga perbedaan konsentrasi sebagai gaya dorong proses difusi menjadi lebih
besar. Laju pelindihan dinyatakan dengan persamaan :
L =
t A
W .
............................. 3 dimana : L
= laju pelindihan g.cm
-2
.hari
-1
W = berat Cs dalam air pelindih gram A
= luas permukaan cm
2
t = waktu lindih hari
2.14. Analisis laju pelindihan dengan alat Atomic Absorption Spectrometry AAS
AAS merupakan salah satu cara analisis yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur atau logam-logam contoh. Cara analisis ini dikembangkan oleh Walls
tahun 1955. Metode AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat
unsurnya Khopkar, 1990. Cara analisis spektrofotometer serapan atom, baik dengan nyala maupun yang
tanpa nyala mampu menentukan hampir semua unsur logam secara kuantitatif dengan kemampuan mulai dari konsentrasi besar maupun konsentrasi kecil KLH-JICA,
2005.
2.14.1 Prinsip Dasar Analisis AAS
a. Metode flame Prinsip dasar dari teknik Atomic Absorption Spectrometry AAS adalah
elektron dalam suatu atom pada keadaan dasar menyerap energi cahaya pada panjang gelombang tertentu dan berubah ke tingkat energi yang lebih tinggi
29 tereksitasi. Jumlah atom yang dilewati cahaya dan tereksitasi berbanding lurus
dengan jumlah energi yang diserap. Dengan mengukur jumlah energi cahaya yang diserap dapat ditentukan jumlah atau konsentrasi atom elemen yang diuji
dalam contoh Suryana, 2001 Hubungan antara serapan yang dialami oleh sinar dengan konsentrasi
analit dalam larutan standar bisa dipakai untuk menganalisi arutan sampel yang tidak diketahui yaitu dengan mengukur serapan yang diakibatkan oleh larutan
sampel tersebut terhadap sinar yang sama KLH – JICA, 2005. Hubungan antara konsentrasi atom logam dengan pengukuran cahaya yang
diabsorbsi ditunjukkan dengan persamaan Lambert – Beer yang berbunyi : “ Bla sebuah media dilewati cahaya yang transparan, maka cahaya
akan diserap oleh media tersebut dimana nilai absorbannya sebanding dengan tebal dan kepekatan dari media “
. Dengan rumus sebagai berikut :
A = - log I
c
I
o
= K
v
. d. C
Dimana : A = Absorbansi
I
o
= Intensitas cahaya awal ergdetik I
c
=Intensitas cahaya setelah sebagian diabsorbsi oleh contoh ergdetik
K
v
= Absortivitas molar-konstan Liter.mol.cm d = Tebal media cm
c = Konsentrasi atom analit dalam contoh molLiter
30
Gambar 4: Diagram blok dari AAS
b. Metode flameless tanpa nyala Atomisasi tanpa nyala dilakukan energi listrik pada batang karbon yang
biasanya tabung grafit. Contoh diletakkan dalam tabung grafit dan arus listrik dialirkan melalui tabung tersebut sehingga tabung dipanaskan dan contoh akan
teratomisasikan. Temperatur tabung grafit dapat diatur dengan merubah arus listrik yang dialirkan, sehingga kondisi temperatur optimum untuk setiap macam
contoh atau unsur yang dianalisa dapat dicapai dengan mudah.
2.14.2. proses Absorbsi
Dalam proses ini seberkas sinar yang intensitasnya sebesar I
o
dengan panjang gelombang tertentu hv melewati media pengabsorbsi yang terdiri dari
atom. Bila ada atom yang mengabsorbsi energi cahaya tersebut maka energi yang diserap akan mengubah atom tadi menjadi atom yang tereksitasi,
sedangkan energi yang tidak diserap akan terus melewati media sebagai sinar yang ditransmisikan.
31
2.14.3. Komponen-komponen AAS