Sumber Limbah Radioaktif Klasifikasi Limbah Radioaktif

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Limbah Radioaktif

limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan atau bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion yang tidak dapat digunakan lagi. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerinth No. 27 tahun 2002 tentang pengolahan limbah radioaktif. Dalam U.U. No. 101997 pasal 23 ayat 2 disebutkan bahwa “pengolahan limbah radioaktif dilaksanakn oleh badan pelaksanaan. Dalam pasal 3 ayat 1, pemerintah membentuk Badan Pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Badan pelaksanaan dalam hal ini adalah Badan Tenaga Nuklir Nasional BATAN. Sesuai keputusan Kepala BATAN No.166KAIV2001 tentang Organisasi dan Tata kerja BATAN, pengelolaan limbah radioaktif dilaksanakan oleh Pusat Teknologi Limbah Radioaktif PTLR. Dalam pasal 23 ayat 2, BATAN dalam melaksanakan pengolahan limbah radioaktif dapat bekerja sama dengan atau menunjuk Badan Usaha Milik Negara BUMN, koperasi dan atau badan usaha lainnya. Berdasarkan pasal ini, pemerintah membuka pintu lebar-lebar pengelolaan limbah radioaktif yang amanuntuk generasi saat ini maupun generasi yang akan datang.

2.1.1. Sumber Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif yang berasal dari berbagai kegiatan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sangat beragam menurut volume, bentuk fisik, susunan kimia, susunan radiokimia dan aktivitasnya. Secara umum limbah radioaktif 5 berasal dari dua sumber utama, yaitu Marshall, 1981; Day, 1985 dan Lewis, 1978 dalam Las, 1989: 1. Reaktor daya nuklir, dan berbagai kegiatan yang menunjang untuk beroperasinya reaktor tersebut, yaitu produksi bahan bakar nuklir, penggunaan dalam reaktor nuklir, dan pengeluaran serta pengelolaan bahan bakar nuklir bekas. 2. Pada pemanfaatan bahan radioaktif lainnya, seperti pemanfaatan radioisotop pada bidang kesehatan, industri, penelitianriset, dan bidang pertanian. Reaktor nuklir merupakan sumber yang utama karena jumlah dan aktivitas limbah yang ditimbulkan beragam. Limbah radioaktif dari reaktor nuklir berasal dari air pendingin primer reaktor nuklir, bahan bakar nuklir bekas, dan reaktornya sendiri setelah didismantling. Limbah air pendingin primer reaktor merupakan limbah aktivitas rendah yang umumnya mengandung Cs 137 . Limbah padat yang timbul dari dismantling reaktor jenis aktivitasnya beragam, dari aktivitas rendah ke tinggi.Limbah radioaktif dari pemanfaatan radionuklida dalam industri dan kesehatan, aktivitasnya rendah dan umumnya adalah radionuklida yang berumur paro pendek.

2.1.2. Klasifikasi Limbah Radioaktif

Berdasarkan atas karakteristiknya dan untuk pengelolaan dalam jangka panjang, maka limbah radioaktif dibagi menjadi 3 golongan, yaitu Miyasaki et al, 1996 dalam Martono, 2007: - Limbah radioaktif dengan aktivitas tingkat rendah dan menengah yang mengandung radioisotop pemancar beta dan gamma berumur pendek umur paro kurang dari 30 tahun dan konsentrasi radionuklida pemancar alfanya sangat rendah atau tidak mengandung radionuklida pemancar alfa sama sekali. Setelah 300 tahun potensi bahaya radiasinya dapat diabaikan. 6 - Limbah radioaktif dengan aktivitas tingkat rendah dan menengah yang banyak mengandung radioisotop berumur paro panjang yaitu golongan aktinida sebagai pemancar alfa dan terkontaminasi sedikit radionuklida hasil belah, disebut limbah transuranium. - Limbah radioaktif dengan aktivitas tinggi yang banyak mengandung radiosotop hasil belah dan sedikit aktinida.

2.1.3. Pengelolaan Limbah Aktivitas Rendah