26 dikarenakan prosesnya dapat dilakukan pada temperatur kamar. Pada beberapa kasus
sering digunakan imobilisasi metode batch dalam kontainer disposal biasanya bentuk drum standar. Material penukar ion anorganik dan residu proses kedua seperti abu
dan cairan umumnya tidak diimobilisasi dengan polimer karena lebih dapat menerima imobilisasi yang lain seperti semen. Setiap partikel resin dilapisi dengan material
matriks. Pada beberapa kasus tidak ditemukan ikatan antara polimer dan resin IAEA, 2002.
2.13. Parameter Pengujian 2.13.1. Penentuan Densitas
Densitas merupakan salah satu parameter blok polimer limbah yang dibutuhkan untuk memprediksikan keselamatan transportasi, penyimpanan sementara
interm storage, dan penyimpanan lestari. Densitas akan menjadi besar jika kandungan limbahnya juga besar. Hal ini disebabkan karena persentase radionuklida
berat dalam polimer besar. Persentase kandungan limbah besar, persentase polimer kecil, sehingga densitas polimer besar. Densitas dari blok polimer limbah ditentukan
dengan persaman :
= v
m ................................... 1
Dimana : ρ = densitas gcm
3
m = massa sampel gram v = volume sampel cm
3
27
2.13. 2. . Penentuan Kuat Tekan
Kuat tekan adalah gaya maksimum yang dibutuhkan untuk menghancurkan benda uji dibagi dengan luas permukaan yang mendapat tekanan. Kuat tekan blok
polimer limbah merupakan parameter penting untuk evaluasi karena jatuh atau mengalami benturan. Kuat tekan akan menjadi kecil apabila kandungan limbahnya
besar. Dengan penambahan bahan Cs dan Ce. Yang bersifat rapuh, maka polimer- limbah yang terjadi menjadi rapuh dan kuat tekannya menurun. Kuat tekan dihitung
dengan persamaan :
σ =
A Pmaks
..................................... 2
dimana : σ = kuat tekan kNcm
2
A = luas penampang cm
2
P
maks
= beban tekan maksimum kN
2.13. 3. Penentuan Laju Lindih
Laju pelindihan merupakan salah satu karakteristik blok polimer limbah yang penting untuk mengevaluasi hasil imobilisasi, karena tujuan akhir imobilisasi limbah
adalah memperkecil potensi terlepasnya radionuklida yang ada dalam polimer limbah itu ke lingkungan. Dalam hal ini dapat diasumsikan sebagai korosi, yaitu lepasnya
unsur kerangka polimer sedangkan laju pelindihannya sendiri, yaitu lepasnya sejumlah unsur limbah dari blok polimer limbah. Pengujian ini menggunakan alat
soxhlet pada suhu 100 C dan tekanan 1 atm. Dalam penelitian ini laju lindih
ditentukan dengan mengukur Cs dalam air pelindih setelah diekstraksi selama 6 jam. Laju pelindihan akan semakin besar jika kandungan limbah juga besar. Hal ini
dikarenakan konsentrasi radionuklida dalam rongga antara ikatan polimer semakin
28 besar sehingga perbedaan konsentrasi sebagai gaya dorong proses difusi menjadi lebih
besar. Laju pelindihan dinyatakan dengan persamaan :
L =
t A
W .
............................. 3 dimana : L
= laju pelindihan g.cm
-2
.hari
-1
W = berat Cs dalam air pelindih gram A
= luas permukaan cm
2
t = waktu lindih hari
2.14. Analisis laju pelindihan dengan alat Atomic Absorption Spectrometry AAS