BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ………………………………………..……..….... 57 4.2. Pembahasan ……………………………………………………….… 62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ………………………………………………………… 66 5.1.1. Umum ………………………………………………… ……… 66
5.1.2. Khusus……………………………………………… ………… 66 5.2. Saran ……………………………………………………………….. 66
DAFTAR PUSTAKA ………………………..………………………………… 68
LAMPIRAN
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Kriteria Sitologi Malignansi ............................................................. 39
2.2. Keuntungan dan Keterbatasan Imunohistokimia dengan Hibridisasi In
Situ untuk HER2neu ……………………………………………….. 41 3.1.
Tampilan Imunositokimia HER2neu pada Sitologi Kanker Payudara …………………………………………………………….. . 55
4.1. Distribusi Diagnosa Sitologi Payudara dengan Pewarnaan
Diff-Quik ……………………………………………………………… 57 4.2. Distribusi Kasus Menurut Umur ……….…………………………….. 58
4.3. Intensitas tampilan imunositokimia HER2neu
……...……………. 58 4.4. Hubungan
antara Intensitas Tampilan Imunositokimia HER2neu
dengan Diagnosa Sitologi Karsinoma Payudara. ……………………59 4.5.
Distribusi Intensitas Imunositokimia HER2neu Positif pada Jenis- Jenis Keganasan Payudara ……………………………………….. .. 60
4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Tampilan Imunositokimia HER2neu
Berdasarkan Teknik Pembuatan Sediaan Apus ………………… 60 4.7.
Distribusi Hasil Tampilan Imunositokimia HER2neu Berdasarkan Teknik Sediaan Apus ………………………… … ……………… 61
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Anatomi Payudara …………………………………………………….. 8
2.5. Kerangka Konsepsional ………………………… ……….…………. 42 3.3. Kerangka Operasional …………………………..…………………… 44
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
ABSTRAK
Latar belakang: HER2neu atau ERB B2
gene , adalah anggota kedua
dari famili reseptor Epithelial Growth Factor
yang teramplikasi pada karsinoma payudara. Oleh karena perubahan-perubahan molekuler pada
HER2neu spesifik untuk sel-sel kanker, maka obat-obat baru yang mengandung antibodi monoklonal terhadap HER2neu telah berkembang
dan digunakan secara klinik.
Ketidaksesuaian diskordan antara tampilan HER2neu pada pemeriksaan awal pertama pada tumor primer dengan pemeriksaan
berikutnya pada tumor metastasis di kelenjar limfe dewasa ini mulai diteliti, yang dikaitkan dengan pemberian terapi adjuvan karsinoma payudara.
Tujuan penelitian untuk mengetahui : 1. Distribusi dan intensitas tampilan HER2neu pada jenis-jenis
karsinoma sediaan-sediaan sitologi biopsi aspirasi payudara yang pada gilirannya untuk mengetahui apakah biopsi aspirasi dapat
digunakan sebagai sarana untuk menetapkan tampilan HER2neu secara dini.
2. Mutu tampilan HER2neu pada sediaan-sediaan sitologi biopsi aspirasi payudara.
Bahan dan cara kerja : untuk memperoleh bahan penelitian, dilakukan
biopsi aspirasi untuk kedua kalinya terhadap 47 penderita yang sebelumnya telah didiagnosa sebagai karsinoma. Materi yang diperoleh
dievaluasi HER2neu secara menggunakan antibodi monoklonal terhadap HER-2-pY-1246
clone PN2A, Dako dengan
citrate buffer .
Hasil: Dari penelitian ini diperoleh kasus terbanyak adalah karsinoma
duktus invasiif, sebanyak 31 kasus 65,8. Sebaran intensitas tampilan HER2neu pada ke-47 kasus ini adalah kuat, 2 kasus 4,3; sedang 3
kasus 6,4; lemah 4 kasus 8,5 dan negatif 38 kasus 80,8. Tampilan
imunositokimia HER2neu terbanyak adalah pada karsinoma duktus invasif 55,6.
Kata kunci : karsinoma payudara, biopsi aspirasi jarum halus, imunositokimia, HER2neu
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
ABSTRACT Background:
HER2neu also called ERB B2, the second member of the Epithelial Growth Factor receptor family, is amplified in breast cancer.
Because the molecular alteration in HER2neu is specific for cancer cells, new therapeutic agents have been developed and currently in use
clinically.
Discordance of marker status of HER2neu in the primary and its metastatic in lymphnodes, is in investigating, in relation to adjuvant
therapy of breast cancer.
Objective:
To know: 1. Distribution and intensity of HER2neu expression in aspiration biopsy
specimens of any types of breast cancer, and in advance to know whether aspiration biopsy could be employed as a tools of detection of
HER2neu expression.
2. Quality of HER2neu expression on the aspiration biopsy specimens of breast cancer.
Material and Methods : To have material, fine needle aspiration biopsy
was performed for second time to 47 patients having been diagnosed cytologically as breast cancer. The material obtained was evaluated
immunocytochemistrically for HER2neu expression, using monoclonal antibody to HER-2-pY clone PN2A, Dako with citrate buffer.
Result: Overall the most cases invasive ductal carcinoma 31 cases
65,8. Expression of HER2neu with strong intensity seen in 2 cases 4,3; moderate in 3 cases 6,4; weak in 4 cases 8,5 and not
expressed in 38 cases 80,8. The most HER2neu expressed was in invasive ductal carcinoma 55,6.
Key word: breast cancer, fine needle aspiration biopsy, immunocytochemistry,
HER2 neu
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN