Paparan estrogen
Penggunaan hormon pengganti pada wanita postmenopausal menunjukkan peningkatan faktor resiko terjadinya kanker payudara. Pemberian estrogen dan
progesteron secara bersamaan meningkatkan terjadinya insiden kanker payudara jika dibandingkan dengan pemberian estrogen saja. Keadaan ini
terutama dijumpai pada karsinoma lobular invasif. Tidak adanya estrogen endogen oovorektomi dapat menurunkan insiden kanker payudara mencapai
75.
Faktor-faktor lain yang berpengaruh seperti geografik, diet, obesitas, olah raga teratur, menyusui, toksin lingkungan dan merokok dikatakan mempunyai faktor
keterkaitan.
5,10,23,31,32
2.2.3. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Berkembangnya suatu kanker payudara pada umumnya berhubungan dengan faktor hormonal dan genetik riwayat keluarga. Secara sporadik, kanker
payudara berhubungan dengan paparan hormonal dan secara herediter berhubungan dengan mutasi
germ-line .
32
Herediter
Ditemukan 13 kanker payudara terjadi secara herediter pada garis pertama keturunan, hanya sekitar 1 yang diakibatkan oleh multifaktor dan mutasi
germ-line . Sekitar 23 kanker payudara terjadi secara familial atau 3 dari
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
seluruh kanker payudara hal ini dikaitkan dengan BRCA1 dan BRCA2. Probabilitas terjadinya kanker payudara yang berhubungan dengan mutasi gen
ini meningkat jika terjadi pada garis pertama keturunan, penderita terkena sebelum menopause dan atau dengan kanker multipel, atau pada pria dengan
kanker payudara dan jika ada anggota keluarga menderita kanker ovarium.
32
Secara herediter , penyebab terjadinya mutasi multifaktorial dan pada umumnya antar faktor ini saling mempengaruhi. Perubahan terjadi pada salah
satu dari gen sekian banyak gen yang dapat mencetuskan suatu transformasi maligna didukung oleh faktor lain.
Gen BRCA1 dan BRCA2
Pada kanker payudara ditemukan dua gen yang bertanggung jawab pada dua pertiga kasus kanker payudara familial atau 5 secara keseluruhan, yaitu gen
BRCA1 yang berlokasi pada kromosom 1717q21 dan gen BRCA2 yang berlokasi pada kromosom 13q-12-13. Adanya mutasi dan delesi BRCA1 yang
bersifat herediter pada 85 menyebabkan terjadinya peningkatan resiko untuk terkena kanker payudara, 10 secara nonherediter dan kanker ovarium.
Mutasi dari BRCA1 menunjukkan perubahan ke arah karsinoma tipe medular, cenderung
high grade , mitotik sangat aktif, pola pertumbuhan sinsitial dan
status reseptor estrogen negatif
10
dan mempunyai prognosis yang buruk.
32
Gen BRCA2 yang berlokasi pada kromosom 13q melibatkan 70 untuk terjadinya
kanker payudara secara herediter dan bukan merupakan mutasi sekunder dari BRCA1. Seperti halnya BRCA1, BRCA2 juga dapat menyebabkan terjadinya
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
kanker ovarium dan pada pria dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
11,14,16,25,30
Mutasi Germline
Faktor genetik ditunjukkan dengan kecenderungan familial yang kuat. Tidak adanya pola pewarisan menunjukkan bahwa insiden familial dapat disebabkan
oleh kerja banyak gen atau oleh faktor lingkungan serupa yang bekerja pada anggota keluarga yang sama. Pada penderita sindroma Li-Fraumeni terjadi
mutasi dari tumor supressor gen p53. Keadaan ini dapat menyebabkan keganasan pada otak dan kelenjar adrenal pada anak-anak dan kanker
payudara pada orang dewasa. Ditemukan sekitar 1 mutasi p53 pada penderita kanker payudara yang dideteksi pada usia sebelum 40 tahun.
11,14,16
Mutasi sporadik
Secara mayoritas keadaan mutasi sporadik berhubungan dengan paparan hormon, jenis kelamin, usia menarche dan menopause, usia reproduktif,
riwayat menyusui dan estrogen eksogen. Keadaan kanker seperti ini dijumpai pada wanita postmenopause dan overekspresi estrogen reseptor. Estrogen
sendiri mempunyai dua kemampuan untuk berkembangnya kanker payudara. Metabolit estrogen dapat menyebabkan mutasi atau menyebabkan perusakan
DNA-radikal bebas. Melalui aktivitas hormonal, estrogen dapat menyebabkan proliferasi lesi premaligna menjadi suatu maligna.
31
Sifat bergantung hormon ini berkaitan dengan adanya estrogen, progesteron dan reseptor hormon steroid
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
lain di inti sel payudara. Pada neoplasma yang memiliki reseptor ini terapi hormon antiestrogen dapat memperlambat pertumbuhannya dan
menyebabkan regresi tumor.
5,10,21,26
HER2neu
HER2neu c-erbB-2 merupakan suatu onkogen yang meng- encode
glikoprotein transmembran melalui aktivitas tirosin kinase, yaitu p185. Overekspresi HER2neu dapat dideteksi melalui pemeriksaan imunohistokimia,
FISH fluorecence in situ hybridization
dan CISH chromogenic in situ
hybridization .
10
Suatu “kromosom penanda” 1q+ telah dilaporkan dan peningkatan ekspresi onkogen HER2neu telah dideteksi pada beberapa kasus.
Adanya onkogen HER2neu yang mengalami amplikasi pada sel-sel kanker payudara berhubungan dengan prognosis yang buruk.
11,14,16
Virus
Diduga menyebabkan kanker payudara. Faktor susu Bittner adalah suatu virus yang menyebabkan kanker payudara pada tikus yang ditularkan melalui air
susu. Antigen yang serupa dengan yang terdapat pada virus tumor mammaria tikus telah ditemukan pada beberapa kasus kanker payudara pada manusia
tetapi maknanya tidak jelas.
3,5,12,13,24,25
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
2.2.4. LOKASI