Interpretasi sitologi SITOLOGI BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS

yang sama dan merekomendasikan untuk dilakukannya biopsi eksisi jika diagnosis kedua teknik meragukan. Tindakan biopsi aspirasi pada seorang ahli sitologi yang berpengalaman dapat memberikan hasil akurasi yang tinggi, cepat dan nilai ekonomis yang jauh lebih rendah dan menguntungkan bagi penderita. Stereotactic core biopsy lebih akurat dari pada steorotaktik biopsi aspirasi jarum halus untuk menegakkan lesi yang non palpasi. Florentine et al menyarankan untuk dilakukan core biopsy untuk membuktikan diagnosa definitif pada karsinoma invasif yang secara biopsi aspirasi harum halus masih merupakan suatu dugaan. 10,34,40 Aspirasi biopsi jarum halus yang dilakukan pada puting susu memiliki keterbatasan kecuali bila pada pemeriksaan klinik dan mamografi lesi dapat dideteksi. Beberapa lesi kadang-kadang menimbulkan keragu-raguan dan dapat memberikan hasil negatif palsu. Keadaan ini dapat menyebabkan misdiagnostik sehingga terjadi keterlambatan dalam mengenal suatu lesi karsinoma.

4.1.1. Interpretasi sitologi

Berdasarkan UK National Breast Screening Programme and the European Breast Screening Network dan European Commissions Guidelines , interpretasi sediaan hapus sitologi sebagai berikut : C1 : Unsatisfactory, menunjukkan spesimen sangat sedikit atau aseluler. Dikatakan sedikit jika sel-sel epitel kurang dari lima buah pada sediaan, dapat Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009 USU Repository © 2008 juga disertai dengan artefak dan sel-sel darah merah yang menutupi sel-sel epitel. C2 : Benign, menunjukkan sampel adekuat dan tidak dijumpai gambaran sel-sel ganas, sediaan representatif. Spesimen terdiri dari lebih dari lima buah sel-sel yang menunjukkan gambaran karakteristik jinak. Kondisi spesifik dapat disebutkan, misalnya suatu fibroadenoma mamma, fat necrosis , inflamasi kelenjar limfe dan lain-lain. C3 : Atypia , menunjukkan kemungkinan jinak. Secara karakteristik sel-sel menunjukkan kondisi jinak, tetapi juga dijumpai kondisi atipikal seperti inti pleomorfik dan kohesi antar sel yang hilang. Aspirat yang menunjukkan perubahan inti dan sitoplasma yang diakibatkan pengaruh hormonal atau akibat pengaruh pengobatan dapat dimasukkan dalam kategori ini. C4 : Suspect malignancy , pada kelompok ini dijumpai hampir semua terdiri dari sel-sel ganas dan secara umum menunjukkan sel-sel abnormal. Ahli patologi tidak dapat membuktikan bahwa dikategorikan sebagai malignansi jika spesimen terlalu sedikit atau preparasi yang buruk, adanya sel-sel ganas tetapi masih ragu-ragu dan secara keseluruhan sel-sel epitel dan mioepitel menunjukkan jinak, tetapi satu atau dua kelompok sel tampak menunjukkan malignansi. Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009 USU Repository © 2008 C5 : Malignant, secara karakteristik menunjukkan malignan berupa karsimoma atau tumor ganas lain. Keadaan maligna tidak dibuat berdasarkan satu kriteria tetapi kombinasi dari berbagai gambaran yang sangat penting menunjukkan suatu malignansi. 40 Tabel 2.1. Kriteria sitologi malignansi 40 Jelas terlihat Ukuran besar Batas inti ireguler Nukleoli besar Kohesi antar sel hilang Sel-sel pleomorfik Kurang nyata Intranuklear vakuol Monomorfik Mitosis Sel-sel tunggal dengan sitoplasma banyak Tidak dijumpai gambaran jinak

2.4. IMUNOSITOKIMIA