BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Dilakukan pemeriksaan terhadap 47 sampel sediaan sitologi yang didapatkan dari hasil biopsi aspirasi jarum halus payudara dan dengan pewarnaan Diff-Quik
dan didiagnosa sebagai kanker payudara, selanjutnya dilakukan pemeriksaan imunositokimia HER2neu.
Rinci diagnosa sitologi biopsi aspirasi dengan pewarnaan Diff-Quik adalah :
Tabel 4.1. Distribusi diagnosa sitologi payudara dengan pewarnaan Diff-Quik Diagnosa n
Karsinoma duktus invasive 31
65,8 Karsinoma lobular invasive
8 17,1
Karsinoma musinus 2
4,3 Karsinoma medular
1 2,1
Sistosarkoma filoides maligna 3
6,4 Penyakit Paget
2 4,3
Jumlah 47
100
Berdasarkan tabel di atas, diagnosa terbanyak adalah karsinoma duktus invasif yang berjumlah 31 kasus 65,8, karsinoma lobular 8 kasus 17,1,
karsinoma musinus 2 kasus 4,3, karsinoma medular 1 kasus 2,1, sistosarkoma filoides maligna 3 kasus 6,4, dan penyakit Paget 2 kasus
4,3
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 4.2. Distribusi kasus menurut umur Umur tahun
n
40 13
27,6 40 – 49
11 23,4
50 – 59 17
36,2 60 6
12,8 Jumlah 47
100
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa insiden kanker payudara paling banyak ditemukan pada kelompok usia 50 – 59 tahun sebanyak 17 kasus
36,2 , 40 tahun 13 kasus 27,6, 40 – 49 tahun 11 kasus 23,4, dan paling sedikit pada usia 60 tahun 12,8.
Tabel 4.3. Intensitas tampilan imunositokimia HER2neu Skor
Intensitas tampilan HER2neu n
0 Negatif 38 80,8
+ 1 Lemah
4 8,5
+ 2 Sedang
3 6,4
+ 3 Kuat
2 4,3
Jumlah 47
100
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan bahwa intensitas tampilan HER2neu lemah, skor +1 sebanyak 4 kasus 8,5, intensitas sedang, skor +2 sebanyak
3 kasus 6,4, intensitas kuat, skor +3 sebanyak 2 kasus 4,3 dan tidak menampilkan HER2neu, skor 0 sebanyak 38 kasus 80,8.
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 4.4. Hubungan antara intensitas tampilan imunositokimia HER2neu dengan diagnosa sitologi karsinoma payudara
.
Intensitas tampilan imunositokimia HER2neu Diagnosa
Negatif n
Lemah n
Sedang n
Kuat n
n P
Karsinoma duktus invasif
26 83,75 1 3,25
2 6,5 2 6,5
31 100 0,685 Karsinoma lobular
6 75 1 0,125
1 0,125 0 0
8 100 Karsinoma
musinus 1 50
1 50 0 0
0 0 2 100
Karsinoma medular
1 100 0 0
0 0 0 0
1 100 Sistosarkoma
filoides maligna 3 100
0 0 0 0
0 0 3 100
Penyakit Paget 1 50
1 50 0 0
0 0 2 100
Jumlah 38 80,8
4 8,6 3 6,4 2 4,2
47 100 Chi square
Intensitas imunositokimia HER2neu terbanyak berdasarkan tabel di atas adalah tampilan HER2neu lemah 10 sebanyak 4 kasus dari jumlah keseluruhan
47 kasus.
Analisa statistik dengan uji Chi square, didapatkan P
= 0,685 →
P 0,05,
maknanya dijumpai tampilan imunositokimia HER2neu pada pemeriksaan sediaan sitologi kanker payudara.
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 4.5. Distribusi intensitas imunositokimia HER2neu positif pada jenis-jenis keganasan payudara
Diagnosa +1
+2 +3
n
Karsinoma duktus invasif 1
2 2
5 55,6
Karsinoma lobular
1 1 0 2 22,2
Karsinoma musinus
1 0 0 1 11,1
Penyakit Paget
1 0 0 1 11,1
Jumlah 4 3 2 9 100
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa jumlah overekspresi HER2neu paling banyak didapatkan pada karsinoma duktus invasif sebanyak 5 kasus
55,6, diikuti dengan karsinoma lobular sebanyak 2 kasus 22,2 dan karsinoma musinus serta penyakit Paget masing-masing hanya 1 kasus 11,1.
Pada penelitian ini kami ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan tampilan imunositokimia HER2neu pada sediaan kering dan basah.
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi hasil tampilan imunositokimia HER2neu berdasarkan teknik pembuatan sediaan apus
Teknik Tampilan
Kering n
Basah n
n P
Positif 9 22,5
0 0 9 19,2 0,162
Negatif 31 77,5
7 100 38 80,8
Jumlah 40 100
7 100 47 100
Chi square
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa dari 40 kasus dengan teknik pembuatan sediaan apus kering didapatkan 9 kasus 22,5 memberikan
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
tampilan positif dan 31 kasus 77,5 dengan tampilan negatif, sedangkan dari 7 kasus dengan teknik pembuatan sediaan apus basah tidak didapatkan tampilan
positif dan semua memberikan tampilan negatif 100. Tidak dijumpai perbedaan hasil tampilan imunositokimia HER2neu, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tampilan imunositokimia hanya didapatkan bila ada reseptor pada sediaan walau dengan teknik pembuatan sediaan yang berbeda.
Analisa statistik dengan uji Chi square didapatkan P
= 0,162 →
P 0,05
maknanya tidak dijumpai perbedaan tampilan imunositokimia HER2neu walau dengan teknik sediaan basah dan kering.
Tabel 4.7. Distribusi hasil tampilan imunositokimia HER2neu berdasarkan teknik sediaan apus
Teknik Kering
n Basah P
n
Positif 1 14,3
0 0 1,000 Negatif
6 85,7 7 100
Jumlah 7 100
7 100
Fisher exact test
Pada penelitian ini, kami mencoba membedakan teknik pengerjaan sediaan apus sebanyak 7 kasus dari pasien yang sama masing-masing dibuat sebagai
sediaan basah dan sediaan kering, hasilnya adalah pada sediaan apus kering didapatkan 1 kasus 14,3 memberikan tampilan positif dengan intensitas kuat
+3 sedangkan pada sediaan basah memberikan hasil negatif, sisanya
Reno Keumalazia Kamarlis : Tampilan imunositokimia HER2neu pada biopsi aspirasi jarum halus penderita kanker payudara, 2009
USU Repository © 2008
sebanyak 6 kasus 85,7 memberikan hasil negatif. Pada sediaan basah 7 kasus 100 memberikan hasil negatif.
Analisa statistik dengan uji Fisher exact test didapatkan P
= 1,000 →
P 0,05
maknanya tidak dijumpai perbedaan tampilan imunositokimia HER2neu walau dengan teknik sediaan basah dan kering.
4.2. Pembahasan