BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit akibat kerja PAK adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit ini timbul disebabkan oleh adanya
pekerjaan. Kepadanya sering diberikan nama penyakit buatan manusia manmade diseases. Berat ringannya penyakit dan cacat tergantung dari jenis dan tingkat sakit.
Sering kali terjadi cacat yang berat sehingga pencegahannya lebih baik daripada pengobatan Anies, 2005.
Penyakit kulit akibat kerja PKAK adalah keadaan patologi pada kulit yang terjadi akibat adanya paparan dengan banyak faktor yang berperan. Prevalensi PKAK
di Negara industri tercatat cukup tinggi. Pada tahun 1975, survey tahunan The National Institute of Occupational Safety Hazards NIOSH menemukan angka
PKAK yang sebenarnya mungkin 20-50 lebih tinggi dari yang dilaporkan. Berdasarkan data dari United States Bureau of Labor Statistict Annual Survey of
Occupational Injuries and Illnesses pada tahun 1988, didapati 24 kasus penyakit akibat kerja adalah kelainan atau penyakit kulit. Jumlah kelainan yang dilaporkan
paling banyak ditemukan pada pekerja pabrik. Di Amerika Serikat biaya yang digunakan untuk menanggulangi kelainan kulit akibat kerja cukup besar, yang
Suryani M Florence Situmeang : Analisis Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pencuci Botol Di PT X Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
mencakup kehilangan penghasilan, produktivitas dan pemindahan tenaga kerja, ganti rugi, biaya pengobatan dan asuransi Djunaedi H, Lokomanto MD, 2003.
Data di Inggris menunjukkan bahwa dari 1,29 kasus per 1000 pekerja merupakan dermatitis akibat kerja. Apabila ditinjau dari jenis penyakit kulit akibat
kerja, maka lebih dari 95 merupakan dermatitis kontak, sedangkan yang lain merupakan penyakit kulit yang lain seperti akne, urtikaria kontak dan tumor kulit
Data mengenai insiden dan prevalensi penyakit kulit di Indonesia termasuk di Negara maju sulit didapat. Umumnya pelaporan tidak lengkap sebagai akibat tidak
terdiagnosisnya atau tidak terlaporkannya penyakit tersebut www.kompas.comkesehatannews05011009o137.htm
, 2007 . Menurut Suma’mur 1995, bahan kimia dapat menyebabkan dermatitis
dengan jalan perangsangan atau iritasi serta jalan sensitisasi, dengan mengambil air dari lapisan kulit, secara oksidasi atau reduksi, sehingga keseimbangan kulit
terganggu dan timbulah dermatitis. Menurut Harahap M 2000, Dermatitis kontak adalah suatu peradangan kulit
yang disertai adanya spongiosisedema interseluler pada epidermis karena kulit berinteraksi dengan bahan-bahan kimia yang berkontak atau terpajan pada kulit.
Bahan-bahan tersebut dapat bersifat toksik atau alergik. Pembagian dermatitis kontak yaitu: a Dermatitis kontak iritan akut dan kronik atau kumulatip, b Dermatitis
kontak Alergik, c Dermatitis Fotokontak Fotokontak toksik dan Fotokontak alergik. Dermatitis kontak iritan merupakan 80 dari seluruh dermatitis kontak.
Suryani M Florence Situmeang : Analisis Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pencuci Botol Di PT X Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
PT X adalah perusahaan yang memproduksi minuman berbentuk sirup yang pemasarannya sudah menduduki hampir seluruh kota di Indonesia terutama Indonesia
bagian Barat. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang manager yang mempekerjakan karyawan sebanyak 200 orang, yang dibagi atas beberapa divisi yaitu; bagian
produksi, bagian administrasi dan bagian pemasaran serta bagian pencucian botol yang menjadi wadah hasil industrinya. Botol-botol tersebut diperoleh dari penjual
botol-botol bekas pakai. Untuk mempermudah proses pembersihan, botol-botol direndam didalam larutan kaustik soda NaOH yang dilarutkan dalam air dengan
perbandingan 1 kg kaustik soda dengan 100 liter air. Setelah lebih 1 jam botol tersebut di cuci dan dibilas dengan air bersih.
Kaustik soda adalah senyawa kimia yang bersifat alkalis dengan rumus kimia NaOH Natrium Hidroksida. Natrium Hidroksida bersifat sebagai basa kuat dalam
air, dan bersifat iritan yang dapat menimbulkan kerusakan atau peradangan apabila kontak dengan permukaan tubuh kulit , mata, dan saluran pernafasan. Kerusakan
yang terjadi dapat berupa luka, gatal-gatal, dan peradangan. NaOH adalah bahan kimia yang bersifat reaktif, karena bila bereaksi dengan air akan mengeluarkan panas
dan gas yang mudah terbakar Cahyono AB, 2004. Menurut Fregert 1981, dapat disimpulkan bahwa bahan alkalis termasuk
NaOH pada konsentrasi yang kecil apabila berulang-ulang kontak dengan kulit dapat menimbulkan dermatitis kontak iritan kumulatip, dengan gejala gatal-gatal, fisura
nyeri pada daerah kulit yang terpapar.
Suryani M Florence Situmeang : Analisis Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pencuci Botol Di PT X Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
Kaustik soda adalah suatu bahan alkalis yang dapat melarutkan lemak kulit serta bahan pengikat – air dan memutuskan rantai kimia dalam keratin kulit. Reaksi
yang terjadi tergantung pada konsentrasi zat terpapar, semakin tinggi konsentrasi zat terpapar maka semakin berat gejala dermatitis yang terjadi, serta lamanya kontak.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada pencucian botol secara umum sudah baik. Perancangan stasiun kerja sudah dikondisikan
sedemikian rupa sehingga pekerja dapat bekerja dengan leluasa, sistem ventilasi dan penerangan sudah baik, tetapi pada saat bekerja, pekerja tidak memakai Alat
Pelindung Diri seperti sarung tangan yang tidak sesuai. Hal ini sangat berpotensi untuk menyebabkan terjadinya dermatitis kontak. Keluhan pekerja ketika peneliti
melakukan wawancara singkat adalah gatal dan nyeri pada tangan yang langsung terpapar dengan bahan pencuci botol.
Dermatitis kontak pada pekerja tersebut menurut peneliti disebabkan para pekerja selalu terpapar bahan pencuci yaitu larutan Kaustik soda, lamanya mereka
beskerja pada pekerja sebagai pencuci botol artinya semakin lama mereka bekerja tentu semakin lama mereka terpapar dengan bahan pencuci kaustik soda,
pengetahuan tentang pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri seperti sarung tangan, sepatu, baju pelindung serta tindakan pekerja ketika mencuci botol apakah
sudah menggunaka Alat Pelindung Diri yang sesuai.
Suryani M Florence Situmeang : Analisis Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pencuci Botol Di PT X Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
1.2 PERMASALAHAN