Epidermis, terdiri dari 5 lapisan; Cutis DemisCorium Penyakit Kulit Akibat Kerja

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Kulit

Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu 15 dari berat tubuh dan luasnya 1,5-1,75 m ², rata-rata tebal kulit 1-2 mm. Paling tebal 16 mm terdapat ditelapak tangan dan kaki dan paling tipis 0,5 mm terdapat di penis Harahap M, 2000. Pembagian kulit secara histopatologik Djuanda A, 1987

a. Epidermis, terdiri dari 5 lapisan;

1. Stratum corneum, merupakan lapisan paling luar. Padat terdiri dari kumpulan sel-sel yang telah mati, dan terus menerus diganti oleh sel yang baru. Lapisan ini menebal ditelapak tangan dan kaki sedangkan dikelopak mata menipis. 2 Sratum lucidum, terdiri dari protein dan lemak, berwarna transparant, jelas terlihat dibawah sratum corneum yang tebal seperti di telapak kaki dan tangan. 3 Sratum granulosum keratohyalin, terdiri dari sel-sel yang memipih dengan sitoplasma berwarna gelap karena keratohyalin. Adanya granula ini menunjukkan bahwa sel-sel mulai mati. Suryani M Florence Situmeang : Analisis Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pencuci Botol Di PT X Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008 4 Stratum spinosumsquamosum, terdiri dari lapisan sel-sel polygonal, makin keatas makin pipih. 5 Stratum basale, terdiri dari 1 lapis sel silindris dengan sumbu panjang tegak lurus dan selalu membelah diri. Lapisan ini merupakan impermeable membrane terhadap bahan kimia yang larut dalam air. Lapisan ini mengandung sel-sel melanosit. Pada orang normal, perjalanan sel dari stratum basale sampai ke stratum corneum lamanya 40 sampai 56 hari.

b. Cutis DemisCorium

Cutis terletak dibawah epidermis, yang membuat kulit menjadi kuat dan elastis karena terdiri dari kumpulan jaringan fibrous dan elastis. Lapisan ini terdiri dari 2 lapisan, yaitu: 1. Stratum papilare yang menonjol masuk kedalam lapisan bawah epidermis, mengandung kapiler dan ujung-ujung syaraf sensoris 2. Stratum retikulare yang berhubungan dengan subkutis, mengandung kelenjar keringat dan sebasea. Kelenjar sebasea seluruhnya bermuara pada folikel rambut, tidak dijumpai pada telapak tangan dan kaki. Sedangkan pada hidung, areola mammae dan scrotum kelenjar-kelenjarnya berbentuk lebih besar dari ukuran normal.

c. Subcutis

Terdiri dari jaringan yang longgar dan mengandung banyak kelenjar keringat dan sel-sel lemak. Kelenjar keringat terbanyak dijumpai pada telapak tangan dan Suryani M Florence Situmeang : Analisis Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pencuci Botol Di PT X Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008 kaki, tidak terdapat pada gland penis dan kuku, sedangkan pada ketiak, daerah genitalia kelenjar peluhnya besar.

2.1.1 Skin Barrier

Kulit mengandung sejumlah tumpukan lapisan spesifik yang dapat mencegah masuknya bahan-bahan kimia yang terutama disebabkan adanya lapisan tipis lipida pada permukaan, lapisan tanduk dan lapisan epidermis malfigi. Pada daerah ini ditemukan juga suatu celah yang berhubungan langsung dengan epidermis kulit bagian dalam yang dibentuk oleh kelenjar sebasea yang membatasi bagian luar dan cairan ekstracellulair yang juga merupakan sawar barrier. Barrier kulit terutama disusun oleh lapisan tanduk stratum corneum. Deretan sel-sel pada lapisan tanduk saling berikatan dengan sangat kuat dan merupakan pelindung kulit yang paling efisien. Sesudah penghilangan lapisan tanduk stratum corneum, impermeabilitas kulit dipengaruhi oleh regenerasi sel. Dalam 2-3 hari meskipun ketebalan lapisan tanduk yang terbentuk masih sangat tipis, namun lapisan tersebut telah mempunyai kapasitas perlindungan yang mendekati sempurna Hans Schaefer,1996.

2.2 Penyakit Kulit Akibat Kerja

Penyakit kulit akibat kerja atau Occupational Dermatitis adalah segala kelainan pada kulit yang diakibatkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan 50-60 dari seluruh penyakit akibat kerja, sebagian besar disebabkan Suryani M Florence Situmeang : Analisis Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pencuci Botol Di PT X Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008 karena pekerja kontak dengan bahan-bahan yang dipergunakan, diolah atau dihasilkan oleh pekerjaan itu. Penyebabnya dapat digolongkan atas:

a. Faktor mekanik