pada lantai, bejana, kran dan lain-lain, pembersihan bejana, perbaikan, pembetulan hasil akhir, pembuangan bahan sampah.
2.4. Iritan Primer
Bahan-bahan yang bersifat perangsang primer menyebabkan kelainan kulit
dengan cara:
1. Melarutkan lemak dipermukaan kulit akibatnya keseimbangan kulit
terganggu menyebabkan timbulnya penyakit kulit, misalnya deterjen. 2.
Pengeringan permukaan kulit oleh bahan-bahan perangsang yang mudah menguap menyebabkan kulit retak-retak fissure. Hal ini menyebabkan
mudahnya masuk bahan kimia sehingga terjadi dermatitis, misalnya oleh asam-asam kuat atau pelarut organik.
3. Bahan kimia merusak lapisan corneumlapisan keratin sehingga fungsi
pelindung kulit menurun, misalnya oleh bahan alkali dan deterjen kuat. 4.
Merangsang lapisan keratin, keratin formation menyebabkan terjadinya hyperkeratosis atau pertumbuhan ganas pada kulit, misalnya oleh arsen,
teradiasi ultraviolet. 5.
Mengendapkan protein kulit sehingga terjadi koagulasi protein, misalnya oleh logam-logam berat, asam kuat.
Dari semua penyakit akibat kerja, 70-80 disebabkan oleh perangsang primer
yang menimbulkan dermatitis kontak iritasi. Berat ringannya iritasi kulit tergantung
kepada:
Suryani M Florence Situmeang : Analisis Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pencuci Botol Di PT X Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
a. Konsentrasi bahan kimia
b. Lama pemaparan
c. Sifat-sifat bahan iritan
d. Pemakaian Alat Pelindung Diri
Kulit merupakan jalur pemaparan yang paling umum dari suatu zat, tetapi untungnnya kulit merupakan barrier yang efektif terhadap berbagai jenis zat kimia
yang efektif terhadap berbagai jenis. Zat kimia yang tidak dapat menembus kulit toksisitasnya tergantung pada derajat absorbsinya Pratiknya W, 2006 .
2.5 Dermatitis Kontak Iritan
Dermatitis kontak iritan adalah efek sitotoksik lokal langsung dari bahan kimia iritan pada sel-sel epidermis, dengan respon peradangan pada dermis.
Mekanisme dari Dermatitis kontak iritan hanya sedikit diketahui, tapi sudah jelas terjadi kerusakan pada membrane lipid keratinosit. Dalam beberapa menit atau
beberapa jam bahan-bahan iritan tersebut akan berdifusi melalui membran untuk merusak lisosom, mitokondria dan komponen-komponen inti sel. Dengan rusaknya
membrane lipid keratinosit maka fospolipase akan diaktifkan dan membebaskan asam arakidonik akan membebaskan prostaglandin dan leukotrin yang akan meyebabkan
dilatasi pembuluh darah dan transudasi dari faktor sirkulasi dari komplemen dan system kinin. Juga akan menarik neutrofil dan limfosit serta mengaktifkan sel mast
yang akan membebaskan histamine, prostaglandin dan leukotrin. Pada Dermatitis
Suryani M Florence Situmeang : Analisis Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pencuci Botol Di PT X Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
kontak iritan terjadi kerusakan keratinosit dan keluarnya mediator-mediator Matthew GF, Wilma FB, 1990.
Dari segi pandangan praktis, dikenal dua tipe utama Dermatitis kontak iritan yaitu:
1. Dermatitis kontak iritan tipe akut, reaksi ini bisa beraneka ragam dari
nekrosis korosi hingga keadaan yang tidak lebih dari pada sedikit dehidrasi kering dan kemerahan. Kekuatan reaksi tergantung pada
kerentanan individunya dan pada konsentrasi serta ciri kimiawi kontaktan, adanya oklusi dan lamanya serta frekuensi kontak. Zat-zat kimia memiliki
kemampuan yang berlainan untuk menimbulkan reaksi iritan. Sebagian diantaranya akan menyebabkan kerusakan sekalipun dengan konsentrasi
yang rendah, sementara lainnya mungkin memerlukan konsentrasi yang tinggi atau bahkan oklusi berarti penyerapan dalam jumlah yang besar
untuk mencetuskan suatu respon. Iritan yang kuat akan menimbulkan dermatitis hampir pada semua individu jika terjadi kontak yang memadai.
2. Dermatitis kontak iritan kumulatip tipe kronis, merupakan tipe yang
umum. Dermatitis berkembang lambat setelah terjadi pemaparan yang berulang oleh zat iritan didukung oleh berbagai kondisi. Dermatitis
biasanya disekitar jari, tetapi lambat laun tersebar sampai kesamping dan permukaan telapak tangan, kemudian tersebar semakin nyata sampai pada
pergelangan tangan. Tandanya berupa vesikel, kekeringan dan merekah Taylor S, 2003.
Suryani M Florence Situmeang : Analisis Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pencuci Botol Di PT X Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
2.6 Soda Api Natrium hidroksida