3. Miskonsepsi Sel yang Terjadi pada Siswa
Berdasarkan hasil wawancara, diidentifikasi 8 nomor yang dimiskonsepsikan siswa dalam memahami konsep sel, yang ditabulasikan pada tabel 4.4.
Tabel 4.3 Miskonsepsi dan Alasan Miskonsepsi Siswa No. Subkonsep
No. Soal
Miskonsepsi Alasan
1. Struktur dan
fungsi sel 2
Sel berfungsi sebagai unit struktural terkecil, unit
fungsional, dan unit genetik.
Sel ikut berperan dalam pewarisan keturunan,
sebagai fungsi unit genetik.
Unit genetik lebih spesifik jika dibandingkan dengan
unit hereditas.
8 Sel berfungsi sebagai unit
hereditas karena sel melakukan proses
kehidupan, bukan sebagai unit fungsional.
Perbanyakan keturunan merupakan bagian dari
kegiatan proses kehidupan. Sel sebagai unit struktural
dasar makhluk hidup karena terdapat pada tubuh
makhluk hidup dan sel melakukan proses hidup
agar makhluk hidup dapat melangsungkan
kehidupannya.
Sel sebagai unit dasar makhluk hidup karena sel
melakukan proses kehidupan.
Sel merupakan bagian tubuh dan melakukan
proses hidup agar dapat melangsungkan
kehidupannya.
3. Organel sel
tumbuhan dan hewan
11 Permeabel adalah sifat
membran yang elastis. Menganggap kata “able”
dari kata permeable dengan pengertian lentur
atau elastis.
Permeabel adalah sifat membran yang tidak
dapat dilalui oleh molekul dan air.
Karena semipermeabel, selektif permeabel, dan
permeabel memiliki pengertian yang berbeda.
18 Menentukan nama dan
fungsi organel berdasarkan kemiripan
bentuk. Menganggap sentriol dan
sitoskeleton memiliki fungsi spesifik yang sama
karena kemiripan bentuk organel yang seperti
tabung.
No. Subkonsep No.
Soal Miskonsepsi
Alasan
22 Urutan sintesis protein
dan lipid adalah badan golgi, REK, REH, dan
membran sel. Urutan posisi organel dari
dalam ke luar. Diawali dari badan golgi.
Urutan ekskresi protein dan lipid adalah REH,
REK , badan golgi, dan membran sel.
Urutan organel dalam proses ekskresi protein dan
lipid berasal dari REH.
4. Mekanisme
transpor pada
membran 30
Peristiwa osmosis yang terjadi pada sel tumbuhan
disebut dengan osmolisis. Peristiwa osmosis pada sel
tumbuhan adalah osmolisis dan hipertonis adalah
tingginya konsentrasi pada pelarut.
31 Osmosis adalah peristiwa
perpindahan air melalui membran permeabel.
Osmosis perpindahan air dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah melalui membran permeabel.
Osmosis merupakan peristiwa perpindahan zat
terlarut melalui membran permeabel.
Osmosis merupakan peristiwa perpindahan zat
terlarut melalui membran permeabel.
35 Sepuluh persen lebih
hipertonis dibandingankan dengan
lima belas persen. Volume air pada sisi
sepuluh persen A lebih banyak.
Sepuluh persen lebih hipertonis
dibandingankah dengan lima belas persen.
Volume air pada sisi A lebih banyak, sehingga zat
terlarut yang terdapat lebih banyak dari sisi yang
volume airnya lebih sedikit 15.
B. Pembahasan Terhadap Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa metode CRI efektif untuk menganalisis siswa yang mengalami miskonsepsi. Adapun dalam
pengelompokannya, tingkat pemahaman siswa dianalisis berdasarkan tingkat pemahaman siswa secara individu tabel 4.1 dan tingkat pemahaman siswa secara
kelompok tabel 4.2. Siswa mengalami miskonsepsi atau tidak paham konsep dapat dibedakan dengan melihat benar atau tidaknya jawaban suatu butir soal dan
melihat tinggi atau rendahnya indeks kepastian jawaban CRI yang siswa berikan sehingga menghasilkan data persentase siswa berdasarkan jawaban dan indeks
CRI dalam kategori paham, miskonsepsi, tidak paham konsep. Data dari hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk memperoleh data wawancara diagnosis
selanjutnya. Untuk mengetahui butir soal yang dimiskonsepsikan siswa dan tidak
dipahami siswa dapat diketahui dengan cara menghitung nilai CRI untuk jawaban salah kemudian dikombinasikan dengan nilai fraksi yang dapat dilihat pada tabel
4.2. Persentase siswa yang paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep
pada tiap-tiap butir soal yang diujikan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 38 soal masing-masing subkonsep masih banyak yang dimiskonsepsikan siswa dan
juga banyak yang siswa pahami, sedangkan siswa yang tidak paham konsep jumlahnya sedikit. Tabel 4.4 menunjukkan soal yang dominan paham konsep,
tidak paham konsep, dan miskonsepsi.
Tabel 4.4 Kelompok Soal Paham Konsep, Tidak Paham Konsep, dan Miskonsepsi
1
Kategori Nomor Soal
Paham konsep 3, 4, 5, 7, 9, 10, 16, 17, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 28,
32, 36, 37 Miskonsepsi
2, 8, 11, 12, 13, 18, 22, 30, 31, 33, 34, 35, 38 Tidak paham konsep
14, 23, 27, 29 Berdasarkan tabel 4.1 soal yang menunjukkan tingginya persentase siswa
paham konsep adalah pada nomor 26 yaitu sebesar 80 . Konsep yang menunjukkan siswa mengalami miskonsepsi dengan persentase tinggi terdapat
pada nomor 2 yaitu dengan persentase 77,5 , sedangkan soal yang tidak dipahami oleh siswa yaitu nomor 29 dengan persentase 43,75 . Rata-rata
persentase siswa paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham pada tiap subkonsep dapat dilihat pada gambar 4.1.
1
Lampiran 4, h. 109-119.