SK dan KD Materi Sel Penilaian dan Pengelompokkan Data

D. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Konsep awal yang sesuai dengan konsep ilmiah Proses pembelajaran formal Kesalahan konsep masuk ke dalam struktur kognitif siswa Miskonsepsi Timbul masalah dalam proses belajar siswa sehingga menyebabkan siswa sulit menerima informasi baru Analisis miskonsepsi Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah Formasi konsep CRI Certainty of Response Index dan wawancara diagnosis Pra konsep yang tepat Pra konsep yang salah Asimilasi konsep 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Tangerang Selatan, yang beralamat di Jalan Cirendeu Raya No. 5 Ciputat 15419, dan dilaksanakan dari tanggal 16 September sampai tanggal 23 Oktober 2013 pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 20132014.

B. Metode Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. 1 Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data mengenai suatu gejala yang terjadi akibat proses pembelajaran.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi subjek yang mempunyai karakteristik tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. 2 Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 8 Tangerang Selatan yang telah mempelajari konsep Sel. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 3 Teknik yang digunakan untuk mengambil sampel pada penelitian ini ialah teknik sampling jenuh, yaitu teknik sampling yang menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel. 4 Tujuan penggunaan teknik tersebut karena mengantisipasi terjadinya penyusutan jumlah sampel yang disebabkan tidak lengkapnya data siswa, sehingga data tidak dapat diolah untuk tahap penelitian selanjutnya wawancara diagnosis. Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 120 1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Program Paskasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Rosda, 2011, Cet. VII, h. 72. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD Bandung: Alfabeta, 2010, Cet. IV, h. 117. 3 Ibid, h. 118. 4 Ibid, h. 124. siswa, setelah dilakukan pengolahan data tes objektif dengan CRI Certainty of Response Index didapatkan 40 siswa yang memiliki jawaban tidak lengkap, sehingga data yang digunakan hanya berjumlah 80 siswa. Hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa terdapat penyusutan jumlah sampel dari 120 siswa menjadi 80 siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes dan nontes. Untuk tes berupa tes objektif sedangkan untuk nontes menggunakan metode wawancara diagnosis.

E. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini digunakan dua instrumen untuk memperoleh data penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Tes Objektif Tes objektif yang dilengkapi dengan metode CRI Certainty of Response Index digunakan untuk menganalisis siswa yang mengalami miskonsepsi, sekaligus membedakannya dengan siswa yang tidak paham konsep. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda multiple choice dengan lima opsi jawaban untuk masing- masing soal tes yang penyusunannya disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Tes pilihan ganda adalah suatu butir soal yang alternatif jawabannya lebih dari dua. 5 Multiple choice terdiri atas bagian keterangan stem dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif options. Kemungkinan jawaban opsi terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh distractor 6 . 5 Eveline Siregar dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, Cet. I, h. 152. 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, Cet. I, h. 183. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar pada Konsep Sel Sub Konsep Indikator Aspek Kognitif ∑ C1 C2 C3 C4 C5 C6 Komponen Kimiawi Sel Menyebutkan komponen kimiawi sel sebagai unit terkecil kehidupan. 1 2 4 3 6 7 6 Struktur dan Fungsi Sel Menyebutkan struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan. 5 10 9, 15 8, 12 13 11 8 Organel Sel Tumbuhan dan Hewan Menyebutkan struktur organel sel tumbuhan dan hewan 14,17 18, 16, 21 23 20 22 19, 25 10 Menjelaskan fungsi organel sel tumbuhan dan hewan 26, 24, 29,28 , 27,31 33 32 34 36 35 11 Mekanisme Transpor Pada Membran Menjelaskan mekanisme transpor pada membran difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis 30, 37, 39,41 40, 42, 38, 44, 46 45, 43, 47, 51, 52, 53 48, 50, 49, 54 56, 55 57 58, 59, 60 25 Jumlah 60 Keterangan: Klasifikasi Bloom: C1 Pengetahuan, C2 Pemahaman, C3 Penerapan, C4 Analisis, C5 Sintesis, C6 Evaluasi. Valid Uji lapangan Tidak valid berdasarkan validasi ahli Pada tabel 3.1 diketahui bahwa terdapat 38 instrumen valid berdasarkan uji lapangan dan terdapat tiga instrumen yang tidak valid berdasarkan validasi ahli yaitu soal nomor 6, 8, dan 26. Dengan demikian data untuk butir soal nomor 6 pada sub konsep komponen kimiawi sel, soal nomor 8 pada sub konsep struktur dan fungsi sel , dan soal nomor 26 pada sub konsep organel sel tumbuhan dan hewan tidak dibahas dalam hasil penelitian dan pembahasan pada Bab VI. Berdasarkan petunjuk soal, siswa diminta untuk merespon satu skala dari enam skala CRI yang disebut enam skala 0-5 pada masing-masing item tes. Berikut merupakan enam skala dalam CRI: 7 Tabel 3.2 Enam Skala CRI Certainty of Response Index CRI Kriteria Totally guessed answer jika menjawab soal 100 ditebak 1 Almost guess jika menjawab soal presentase unsur tebakan antara 75-99 2 Not sure jika menjawab soal presentase unsur tebakan antara 50-74 3 Sure jika menjawab soal presentase unsur tebakan antara 25-49 4 Almost certain jika menjawab soal presentase unsur tebakan antara 1-24 5 Certain jika menjawab soal tidak ada unsur tebakan sama sekali 0 Untuk memudahkan siswa dalam menentukan skala CRI, dalam penelitian ini diterapkan pengoperasionalan enam skala CRI tersebut. Dengan cara mencantumkannya pada lembar jawaban siswa. 2. Wawancara Diagnosis Desain pedoman wawancara ini berdasarkan respon siswa dalam menjawab soal tes terkait dengan soal yang dimiskonsepsikan. Sehingga dengan wawancara diagnosis, dapat ditelusuri konsistensi jawaban siswa yang telah dipilih, untuk mengetahui alasan siswa memilih jawaban pada soal tes yang telah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian ini bentuk pertanyaan wawancara yang digunakan adalah bentuk pertanyaan campuran yang menuntut jawaban terstruktur dan ada pula yang bebas. 8 Pelaksanaan 7 Winny Liliawati dan Taufik R. Ramalis, “Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA dengan Menggunakan CRI Certaintly of Response Index dalam Upaya Perbaikan Urutan Pemberian Materi IPBA Pada KTSP ”. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Vol. IV, 2008, h. 4. 8 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, Bandung: PT. Remaja Rosdakarta, 2011, Cet. III, h. 158. wawancara ini dengan cara wawancara bebas terpimpin yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin. 9 Wawancara dilakukan pada siswa yang termasuk ke dalam kategori miskonsepsi. Adapun pelaksanaan wawancara dilakukan dengan cara: 10 a Memberikan kepada siswa butir soal terkait konsep sel, b Siswa diminta untuk membaca dengan cermat pertanyaan soal dan menjawab soal yang diberikan secara lisan serta alasan jawaban yang diberikan. c Untuk mendapatkan informasi yang maksimal dilakukan dengan cara: 1 Pelaksanaan wawancara diberitahukan kepada siswa dua hari sebelum wawancara dilakukan. 2 Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara dapat berkembang mengikuti jawaban siswa. Hasil wawancara diagnosis dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui penyebab miskonsesi yang ditemukan dengan CRI.

F. Kalibrasi Instrumen

Tes yang digunakan untuk mengukur miskonsepsi dikalibrasikan terlebih dahulu melalui beberapa uji dibawah ini: 1. Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, dan sebaliknya dengan instrumen yang kurang valid. 11 Tes diujicobakan kepada kelompok yang bukan merupakan subyek penelitian, kemudian dari hasil ujicoba tersebut tiap butir soal dihitung validitas setiap butir soalnya. Untuk melihat validitas instrumen dalam 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet, XIV, h. 199. 10 Suandi Sidauruk, “Kesalahan Siswa SMA Memahami Konsep Persamaan Reaksi Kimia ”, Jurnal Penelitian Kependidikan JPP, Vol. 4, 2006, h. 125. 11 Arikunto, op. cit., h. 211. penelitian ini menggunakan koefisien korelasi biserial. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien biserial antara skor butir soal dengan skor total tes adalah: 12 Keterangan: = Koefisien korelasi poin biserial = Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya = Rerata skor total = Standar deviasi dari skor proporsi = Proporsi siswa yang menjawab benar, dengan rumus: 13 = Proporsi siswa yang menjawab salah, dengan rumus: 14 Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0.9. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Statistik Jumlah soal 60 Nomor soal valid 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 32, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 46, 47, 50, 51, 52, 55, 57, 58, 60 Jumlah soal valid 38 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukan instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabel artinya, dapat dipercaya dan dapat 12 Arikunto, op. cit., h. 93. 13 Ibid. 14 Ibid. = − ��� = p − = � � � � � ℎ � �ℎ � diandalkan. 15 Pada penelitian ini untuk melihat tingkat reliabilitas instrumen dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut: 16 Keterangan : = Reliabilitas tes secara keseluruhan = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar = Proporsi subjek yang menjawab item salah = − = Banyaknya item ∑ = Jumlah hasil perkalian p dan q = Standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0.9. Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Statistik F hitung 0,83 Kesimpulan Sangat tinggi 3. Daya pembeda Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan kelompok siswa yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Rumus daya pembeda adalah sebagai berikut: 17 Keterangan: = Banyaknya peserta kelompok atas = Banyaknya peserta kelompok bawah 15 Arikunto, op. cit., h. 221. 16 Arikunto, op. cit. , h. 115. 17 Ibid., h. 228. = − − = � − � = − − = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P sebagai indeks kesukaran = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dengan klasifikasi daya pembeda: 18 D = 0,00 – 0, 20 = Jelek D = 0,21 – 0,40 = Cukup D = 0,41 – 0,70 = Baik D = 0,71 – 1,00 = Baik sekali Pengujian daya beda dalam penelitian ini menggunakan software Anates 4.0.9. hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda Kategori soal Jumlah soal Persentase Baik Sekali 2 3 Baik 22 37 Cukup 13 22 Jelek 23 38 Jumlah 60 100 4. Tingkat kesukaran Tingkat kesukaran merupkan salah satu analisis kuantitatif konvensional yang mudah untuk melihat proporsi atau perbandingan siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Rumus tingkat kesukaran adalah sebagai berikut: 19 Keterangan: = Indeks kesukaran = Jumlah siswa yang menjawab benar = Jumlah peserta tes 18 Ibid, h. 232. 19 Ahmad sofyan, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 103. � = Perhitungan penguji taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0.9. hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kategori soal Jumlah soal Persentase Sangat sukar 6 10 Sukar 6 10 Sedang 24 40 Mudah 16 26,67 Sangat mudah 8 13,33 Jumlah 60 100

G. Analisis Data

1. Penilaian dan Pengelompokkan Data

Data hasil tes objektif yang dilengkapi CRI serta wawancara kemudian dianalisis, dan dibagi ke dalam dua kategori yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian deskriptif, data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau simbol. 20 a. Penilaian Untuk menilai tes objektif pilihan ganda, penilaian yang digunakan menggunakan sebagai berikut: Tabel 3.7 Skor Perbutir Soal 21 Sedangkan pada CRI, untuk mengetahui tingkat keyakinan siswa terhadap jawaban yang dipilih, dapat menggunakan nilai skala pada tabel 3.8: 22 Tabel 3.8 Skala Respon Certainty of Response Index CRI Kriteria Kategori B S Totally guessed answer: jika menjawab soal 100 ditebak TP TP 20 Arikunto, op. cit., h. 282. 21 Arikunto., op. cit., h. 263. 22 Liliawati, Winny dan Taufik R. Ramalis, op. cit., h. 4. Bentuk Soal Nilai Keterangan Pilihan ganda 1 Jawaban benar Jawaban salah CRI Kriteria Kategori B S 1 Almost guess jika menjawab soal presentase unsur tebakan antara 75-99 TP TP 2 Not sure jika menjawab soal presentase unsur tebakan antara 50-74 TP TP 3 Sure jika menjawab soal presentase unsur tebakan antara 25-49 P M 4 Almost certain jika menjawab soal presentase unsur tebakan antara 1-24 P M 5 Certain jika menjawab soal tidak ada unsur tebakan sama sekali 0 P M b. Pengelompokan Data Berdasarkan perolehan data setiap siswa, kemudian data dianalisis dengan berpedoman pada kombinasi jawaban yang diberikan benar atau salah dengan nilai CRI rendah atau tinggi. Sehingga dapat diketahui persentase siswa yang paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep. Pada tabel 3.9 merupakan ketentuan untuk menentukan kriteria tersebut. Tabel 3.9 Ketentuan dari Kombinasi Jawaban yang Diberikan Berdasarkan Nilai CRI Rendah atau Nilai CRI Tinggi . 23 Kriteria Jawaban CRI Rendah 2,5 CRI Tinggi 2,5 Jawaban benar Jawaban benar dan CRI rendah berarti tidak paham konsep lucky guess Jawaban benar dan CRI tinggi berarti menguasai konsep dengan baik Jawaban salah Jawaban salah dan CRI rendah berarti tidak paham konsep Jawaban salah dan CRI tinggi berarti miskonsepsi

2. Penafsiran Data

Pembahasan dilakukan dengan menganalisis tiga butir soal hasil tes objektif yang dilengkapi dengan metode CRI pada tiap sub konsep yang memiliki persentase miskonsepsi tinggi pada siswa tabel 4.1 diarsir, kemudian didukung dengan keputusan data kombinasi nilai CRI untuk jawaban salah CRIs dan fraksi F per butir soal pada tabel 4.2 dan dikaitkan dengan hasil wawancara diagnosis pada siswa. 23 Saleem Hasan, et.al, “Misconceptions and the Certainty of Response Index CRI”, Journal of Phys. Educ, Vol. 5, 1999, h. 294. Hasil persentase miskonsepsi dicari miskosepsinya untuk dianalisis dengan wawancara diagnosis. Data miskonsepsi dan hasil wawancara ditafsirkan untuk mengetahui penyebab miskonsepsi.

a. Perhitungan Data

Persamaan untuk mencari persentase siswa dalam menjawab soal beserta tingkat keyakinannya menjadi kelompok berkategori paham, miskonsepsi, dan tidak paham konsep dan dalam menentukan soal yang berkategori miskonsepsi dan tidak paham konsep, adalah sebagai berikut: 24 Keterangan: = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya = Number ofcases jumlah frekuensibanyaknya individu = Angka persentase

b. Perhitungan Data Berdasarkan Kombinasi Nilai CRIs CRI untuk

jawaban Salah dan F Fraksi Untuk membedakan antara siswa yang mengalami miskonsepsi dan siswa yang tidak paham konsep pada setiap butir soal maka dalam analisis datanya menggunakan nilai fraksi F yang dikombinasikan dengan nilai CRI untuk jawaban salah CRIs pada setiap soal. Fraksi digunakan untuk untuk membedakan antara soal yang tidak dipahami dan soal yang dimiskonsepsikan siswa secara keseluruhan atau kelompok. Untuk mencari CRIs, dan fraksi dapat menggunakan rumus sebagai berikut: 25 24 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada, 2010, Cet. XXII, h. 43. 25 Ibid., h. 296. � = × = � � ℎ � � � ℎ � = � � � Adapun ketentuan untuk mengetahui nilai CRI untuk jawaban salah CRIs serta fraksi per butir soal berdasarkan rangkuman jurnal dan rangkuman hasil wawancara penulis dengan Bagayoko, selain menggunakan ketentuan pada tabel 3.9, ketika hendak mengetahui soal dengan kategori yang dimiskonsepsikan siswa dan tidak dipahami siswa secara menyeluruh maka diperlukan ketentuan fraksi pada tabel berikut. Tabel 3.10 Ketentuan dari Kombinasi Nilai CRIs serta Fraksi Fraksi CRIs Keputusan ˃ 0,5 2-3 Tidak paham konsep = 0,5 2-3 Netral 0,5 2-3 Miskonsepsi 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Persentase Siswa Berdasarkan Jawaban dan Indeks CRI

Berdasarkan hasil data tes objektif menggunakan metode Certainty of Response Index pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi. Berikut tabulasi data siswa paham, miskonsepsi, dan tidak paham konsep. Tabel 4.1 Persentase Siswa Berdasarkan Jawaban dan Indeks CRI Kategori Paham P, Miskonsepsi M, Tidak Paham TP pada Konsep Sel No. Subkonsep Indikator No. Soal Persentase P M TP 1. Struktur dan fungsi sel Menyebutkan struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan. 2 8,75 77,5 13,75 3 66,25 13,75 20 4 65 6,25 28,75 5 61,25 15 23,75 7 68,75 12,5 18,75 8 23,75 41,25 35 Rata-rata 43,75 33,21 23,04 2. Organel sel tumbuhan dan hewan. Menyebutkan struktur organel sel tumbuhan dan hewan 9 50 32,5 17,5 10 53,75 30 16,25 11 27,5 51,25 21,25 12 21,25 41,25 37,5 13 23,75 42,5 33,75 Menjelaskan fungsi organel sel tumbuhan dan hewan 14 23,75 32,5 43,75 16 56,25 21,25 22,5 17 61,25 5 33,75 18 18,75 46,25 35 19 52,5 21,25 26,25 20 52,5 16,25 31,25 No. Subkonsep Indikator No. Soal Persentase P M TP 21 48,75 28,75 22,5 22 10 58,75 31,25 23 32,5 26,25 41,25 Rata-rata 39,25 31,75 29 3. Mekanisme transpor pada membran Menjelaskan mekanisme transpor pada membran difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis 24 68,75 7,5 23,75 25 57,5 23,75 18,75 26 80 5 15 27 35 27,5 37,5 28 56,25 23,75 20 29 25 31,25 43,75 30 2,5 52,5 45 31 13,75 51,25 35 32 48,75 20 31,25 33 31,25 35 33,75 34 13,75 46,25 40 35 27,5 48,75 23,75 36 53,75 33,75 12,5 37 38,75 30 31,25 38 30 38,75 31,25 Rata-rata 38,83 31,67 29,5 Total rata-rata 39,51 32,76 27,73 Pada sub konsep struktur dan fungsi sel banyaknya siswa yang mengalami miskonsepsi pada nomor 2 dan 8 yaitu sebesar 77,5 dan 41,25 . Pada sub konsep organel sel tumbuhan dan hewan nomor 11, 18, dan 22 memiliki persentase miskonsepsi yang tinggi yaitu sebesar 51,25 , dan 46,25 , 58,75 . Sedangkan pada nomor 30, 31, dan 35 dengan persentase sebesar 52,5 , 51,25 , dan 48,75 merupakan butir soal dengan persentase miskonsepsi yang cukup tinggi pada sub konsep mekanisme transpor membran.