BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menganalisa kasus ini dalam tiga tajuk rencana Harian Republika dengan analisis framing Robert Entman, berikut kesimpulan
yang penulis peroleh: 1. Pembingkaian Republika atas “Hubungan RI-Malaysia” yang
ditulis pada 19 Agustus 2010 menempatkan kasus ini sebagai masalah komunikasi internasional dan masalah pertahanan dan
keamanan NKRI. Aktor penyebab masalah kasus ini menurut Republika adalah pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia
dianggap takut terhadap Malaysia, akibatnya banyak kerugian baik moral maupun materil yang diterima rakyat Indonesia.
Republika meminta ketegasan pemerintah sebagai solusi penyelesaian konflik ini.
2. Pembingkaian yang dilakukan Republika untuk “Hubungan Panas Serumpun” yang ditulis pada tanggal 28 Agustus 2010
menempatkan kasus
ini pada
masalah komunikasi
internasional. Aktor penyebab masalahnya adalah Malaysia. Republika mengemas kasus ini dengan meletakkan sikap saling
ketergantungan dan saling membutuhkan di antarakeduanya menjadi evaluasi moral atas kasus ini. Untuk itu, Republika
merasa diperlukan adanya sikap saling menghormati dan saling
menjaga hubungan
baik sebagai
solusi penyelesaian
masalahnya. 3. Pembingkaian yang dilakukan Republika untuk tajuk
terakhirnya di Bulan Agustus 2010, “Malaysia yang Berbudi”, tetap menempatkan kasus ini sebagai masalah komunikasi
internasional di samping sebagai masalah ekonomi. Republika pun masih menempatkan Malaysia sebagai penyebab
masalahnya. Evaluasi moral yang dibingkai Republika atas kasus ini adalah adanya kekuatan yang sama kuat antara
Indonesia dan Malaysia di mata internasional, namun sayangnya, Malaysia tidak menganggap hal tersebut sebagai
alasan untuk menghormati Indonesia. Oleh karenanya, Republika mengatakan bahwa Malaysia harus menghormati
kedaulatan Indonesia yang merupakan solusi atas konflik selama ini.
Ketiga tajuk rencana tersebut sama-sama ditempatkan Republika sebagai masalah komunikasi internasional. Komunikasi internasional
menjadi masalah utama yang diidentifikasi dalam ketiga tajuknya walaupun juga ditarik ke masalah keamanan dan ekonomi. Dua tajuk
rencana menjadikan Malaysia sebagai aktor penyebab masalah dan satu tajuk lainnya menuding pemerintah Indonesia.
Evaluasi moral yang dibingkai dalam ketiga tajuk rencana ini pun hampir senada, yakni ketidaktegasan pemerintah Indonesia dan adanya
sikap tidak saling menghormati sebagai negara yang sama-sama berpengaruh di mata dunia internasional. Lantas solusinya, Republika yang
mengidentifikasi diri sebagai surat kabar yang tidak provokatif mengedepankan jalan damai, sikap saling menjaga hubungan baik
antarkeduanya yang juga diiringi ketegasan pemerintah Indonesia dalam diplomasi yang elegan.
B. Saran