Batasan Operasional Definisi Operasional

Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Batasan operasional berguna untuk menghindari ketidakfokusan dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi penelitian ini pada pembahasan tentang hubungan rasio aktivitas perusahaan, yaitu: rasio perputaran aktiva tetap, rasio perputaran total aktiva, rasio perputaran piutang dan periode rata-rata pengumpulan piutang dengan kemampuan memperoleh laba yang diukur dengan Return on Investment perusahaan.

2. Definisi Operasional

Definisi Operasional dan pengukuran variabel penelitian adalah sebagai berikut: a. Kemampuan Memperoleh Laba ROI, sebagai variabel terikat dalam penelitian diukur dengan salah satu rasio rentabilitas, yaitu dengan menggunakan ROI yang berguna untuk menilai kesuksesan atau prestasi perusahaan secara keseluruhan, yang secara umum didefinisikan sebagai net income dibagi dengan total investasi. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Return on Investment = x100 Aktiva Total Pajak Sesudah Bersih Laba b. Rasio Perputaran Aktiva Tetap Fixed Asset Turnover Ratio merupakan variabel bebas pertama yang menunjukkan seberapa cepat perputaran aktiva tetap dalam siklus produksi normal. Perumusan rasio ini ditunjukkan sebagai berikut: Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010. Rasio Perputaran Aktiva Tetap = Tetap Aktiva Total Penjualan c. Rasio Perputaran Total AktivaTotal Asset Turnover Ratio merupakan variabel bebas kedua yang menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan atau dengan kata lain seberapa jauh kemampuan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan. Perumusan rasio ini ditunjukkan sebagai berikut: Rasio Perputaran Total Aktiva = Aktiva Total Penjualan d. Rasio Perputaran Piutang Account Receivable Turnover Ratio merupakan variabel bebas ketiga yang menunjukkan kemampuan dari dana yang tertanam dalam piutang untuk berputar dalam suatu periode tertentu. Perumusan rasio ini ditunjukkan sebagai berikut: Rasio Perputaran Piutang = g Piu Penjualan tan e. Rasio Perputaran Persediaan Inventory Turnover Ratio merupakan variable bebas keempat yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual persediannya. Perumusan rasio ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: Rasio Perputaran Persediaan = Persediaan Penjualan Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010.

3. Tempat dan Waktu Penelitian