Rasio perputaran total aktiva atau Total Asset Turn Over TATO Rasio perputaran aktiva tetap atau Fixed Asset Turn Over FATO Rasio perputaran piutang atau Account Receivable Turn Over ARTO Rasio perputaran persediaan atau Inventory Turn Over ITO Return on

Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010. Rasio aktivitas terdiri dari rasio perputaran total aktiva, rasio perputaran aktiva tetap, rasio perputaran piutang, rasio peputaran persediaan terhadap Return on Investment ROI. Perhitungan rasio perputaran total aktiva, rasio perputaran aktiva tetap, rasio perputaran piutang, rasio peputaran persediaan dan Return on Investment ROI dari tahun 2002 sampai dengan 2006 dapat di hitung sebagai berikut:

1. Rasio perputaran total aktiva atau Total Asset Turn Over TATO

Rasio Perputaran Total Aktiva = Aktiva Total Penjualan 2002 = 3.091.853 7.015.181 = 2,26 x 2003 = 262 . 416 . 3 625 . 123 . 8 = 2,37 x 2004 = 3.663.709 8.984.822 = 2,45 x 2005 = 351 . 842 . 3 135 . 992 . 9 = 2,60 x 2006 = 000 . 626 . 4 241 . 335 . 11 = 2,45 x

2. Rasio perputaran aktiva tetap atau Fixed Asset Turn Over FATO

Rasio Perputaran Aktiva Tetap = Tetap Aktiva Total Penjualan Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010. 2002 = 962.423 7.015.181 = 7,28 x 2003 = 312 . 220 . 1 625 . 123 . 8 = 6,65 x 2004 = 1.670.263 8.984.822 = 5,37 x 2005 = 989 . 811 . 1 135 . 992 . 9 = 5,51 x 2006 = 448 . 021 . 2 241 . 335 . 11 = 5,60 x

3. Rasio perputaran piutang atau Account Receivable Turn Over ARTO

Rasio Perputaran Piutang = Piutang Penjualan 2002 = 266.067 7.015.181 = 26,36 x 2003 = 972 . 464 625 . 123 . 8 = 17,47 x 2004 = 495.047 8.984.822 = 18,14 x 2005 = 147 . 457 135 . 992 . 9 = 21,85 x 2006 = 207 . 653 241 . 335 . 11 = 17,35 x

4. Rasio perputaran persediaan atau Inventory Turn Over ITO

Rasio Perputaran Persediaan = Persediaan Penjualan 2002 = 383.902 7.015.181 = 18,27 x Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010. 2003 = 459 . 517 625 . 123 . 8 = 15,69 x 2004 = 628.826 8.984.822 = 14,28 x 2005 = 081 . 766 135 . 992 . 9 = 13,04 x 2006 = 398 . 763 241 . 335 . 11 = 14,84 x

5. Return on Investment ROI

ROI = Aktiva Total Bersih Laba 2002 = 3.091.853 7.015.181 = 31,63 2003 = 262 . 416 . 3 625 . 123 . 8 = 37,95 2004 = 3.663.709 8.984.822 = 40,08 2005 = 351 . 842 . 3 135 . 992 . 9 = 37,02 2006 = 000 . 626 . 4 241 . 335 . 11 = 37,21 E. Data Keuangan PT Unilever Indonesia,Tbk Berdasarkan data keuangan maka perkembangan penjualan, persediaan, piutang, jumlah aktiva tetap, total aktiva dan laba bersih PT Unilever Indonesia, Tbk dari tahun 2002-2006 dapat dilihat pada Tabel 3.1: Tabel 3.1 Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010. Perkembangan Penjualan, Persediaan, Piutang, Jumlah Aktiva Tetap, Total Aktiva dan Laba Bersih PT Unilever Indonesia, Tbk Periode 2002-2006 Jutaan Rupiah Tahun Penjualan Rp Persediaan Rp Piutang Rp Jumlah Aktiva Tetap Rp Total Aktiva Rp Laba Bersih Rp 2002 7.015.181 383.902 206.771 962.423 3.091853 978.249 2003 8.123.625 517.459 423.701 1.220.312 3.416.262 1.296.711 2004 8.984.822 628.826 453.869 1.670263 3.663.709 1.468.445 2005 9.992.135 766.081 415.446 1.664.329 3.842.351 1.440.485 2006 11.335.241 763.398 615.939 1.811.989 4.626.000 1.721595 Sumber: Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk Tabel 3.1 menunjukkan data keuangan selama kurun waktu lima tahun yang digunakan untuk menghitung rasio aktivitas yang terdiri dari rasio perputaran total aktiva TATO, rasio perputaran aktiva tetap TATO, rasio perputaran piutang ARTO, rasio perputaran persediaan ITO dan return on investment ROI pada PT. Unilever Indonesia, Tbk dari tahun 2002-2006 dilihat pada Tabel 3.2: Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Rasio Aktivitas dan Return On Investment ROI PT. Unilever Indonesia, Tbk Periode 2002-2006 Tahun FATO x TATO x ARTO x ITO x ROI 2002 7.29 2.27 26,36 18,27 31.64 2003 6.66 2.38 17,47 15,69 37.96 2004 5.38 2.45 18,14 14,28 40.08 2005 5.51 2.60 21,85 13,04 37.02 2006 5.61 2.45 17,35 14,84 37.22 Sumber: Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010. Pada tabel 3.2 menunjukkan hasil perhitungan Rasio Aktivitas PT.Unilever Indonesia,Tbk yang mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan dari beberapa rasio aktivitas. Pada Fixed Asset Turn Over pada tahun 2003 mengalami penurunan, tahun 2006 mengalami kenaikan yang sangat kecil dari tahun 2005. Untuk Total Assets Turn Over pada tahun 2005 mengalami kenaikan yang tinggi dan penurunan kembali pada tahun 2006. Account Receivable Turn Over pada tahun 2003 mengalami penurunan yang sangat besar dan mengalami kenaikan pada tahun 2005. Inventory Turn Over pada tahun 2003 mengalami penurunan dan kenaikan yang sangat kecil di tahun 2006. Sementara untuk Return on Investment dari tahun 2002 sampai tahun 2004 mengalami kenaikan dan pada tahun 2005 mengalami penurunan. Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010.

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskripsi

Rasio Aktivitas aktivity ratio atau dikenal juga dengan analisis aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan perusahaan dalam menggunakan aktivitasnya. Analisis ini menganggap perlunya suatu keseimbangan yang tepat antara investasi dalam setiap pos aktiva persediaan, piutang dagang, aktiva tetap, dan lain-lain dengan hasil yang diperoleh dari investasi tersebut, atau dengan pos aktiva lainnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu Rasio Aktivitas yang meliputi Rasio Perputaran Total Aktiva, Rasio Perputaran Aktiva Tetap, Rasio Perputaran Piutang, dan Rasio Perputaran Persediaan serta variabel terikat yaitu Return on Investment. Data-data yang digunakan untuk menghitung seluruh rasio dan nilai dari setiap variable bebas dan variable terikat tersebut adalah data-data dalam bentuk skala rasio, dimana data tersebut bersumber dari laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi PT.Unilever Indonesia,Tbk dalam periode tahun 2002 samapi dengan 2006.