Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010.
Rasio perputaran piutang mengalami penurunan sebesar 4,5 menjadi 17,35 . Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penjulan sebesar Rp. 11.335.241
dalam jutaan rupiah tidak sebanding dengan kenaikan piutang sebesar Rp. 653.207 dalam jutaan rupiah. Sedangkan ROI mengalami kenaikan sebesar 0,2
menjadi 37,22 .
4. Analisis Deskriptif Rasio Perputaran Persediaan
Rasio perputaran persediaan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kecepatan perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Rasio
perputaran persediaan dihasilkan dengan cara membagikan penjualan dengan persediaan, dan semakin besar rasio maka akan semakin baik. Rasio perputaran
persediaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Rasio perputaran persediaan PT. Unilever Indonesia, Tbk tertinggi terjadi pada tahun 2002 sebesar 18,27 dan terendah pada tahun 2005 sebesar 13,04 .
Sedangkan ROI PT.Unilever Indonesia, Tbk yang tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar 40,08. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan PT.Unilever
Indonesia, Tbk untuk memperoleh laba lebih besar dan resiko paling tinggi juga terjadi pada tahun 2004 dan ROI terendah terjadi pada tahun 2003 sebesar
31,63.
Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010.
Berikut ini adalah gambar fluktuasi Rasio Perputaran Persediaan dan ROI PT.Unilever Indonesia, Tbk.
18.27 15.69
14.28 13.04
14.84 31.64
37.96 40.08
37.02 37.22
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
2002 2003
2004 2005
2006 ROI
ITO
Sumber : Tabel 4.1 Gambar 4.4 Fluktuasi Rasio perputaran persediaan dan ROI dalam
persen PT.Unilever Indonesia,Tbk tahun 2002-2006
Rasio perputaran persediaan PT.Unilever Indonesia, Tbk pada tahun 2002 adalah sebesar 18,27 artinya setiap jumlah penjualan dijamin sebesar Rp. 18,27
oleh persediaan. Sedangkan ROI PT.Unilever Indonesia, Tbk pada tahun 2002 adalah sebesar 31,64 . Pada tahun 2003 rasio perputaran persediaan dan ROI
PT.Unilever Indonesia, Tbk menunjukkan pergerakan yang tidak searah, dimana rasio perputaran persediaan mengalami penurunan sedangkan ROI mengalami
kenaikan. Rasio perputaran persediaan mengalami penurunan sebesar 2,58 menjadi 15,69 . Hal ini disebabkan oleh kenaikan penjualan sebesar Rp.
8.123.625 dalam jutaan rupiah tidak sebanding dengan kenaikan persediaan sebesar Rp. 517.459 dalam jutaan rupiah. Sedangkan ROI mengalami kenaikan
sebesar 6,32 menjadi 37,96 .
Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010.
Rasio perputaran persediaan dan ROI PT.Unilever Indonesia, Tbk pada tahun 2004 menunjukkan pergerakan yang tidak searah, dimana rasio perputaran
persediaan mengalami penurunan sedangkan ROI mengalami peningkatan. Rasio perputaran piutang mengalami penurunan sebesar 1,41 menjadi 14,28 . Hal
ini disebabkan oleh kenaikan penjualan sebesar Rp. 8.984.822 dalam jutaan rupiah tidak sebanding dengan kenaikan persediaan sebesar Rp. 628.826 dalam
jutaan rupiah. Sedangkan ROI mengalami kenaikan 2,12 sebesar menjadi 40,08 .
Pada tahun 2005 rasio perputaran persediaan dan ROI PT.Unilever Indonesia, Tbk menunjukkan pergerakan yang searah, dimana rasio perputaran
persediaan mengalami penurunan dan ROI juga mengalami penurunan. Rasio perputaran persediaan mengalami penurunan sebesar 1,24 menjadi 13,04 .
Hal ini disebabkan oleh kenaikan penjualan dan piutang yang tidak sebanding. Sedangkan ROI mengalami penurunan yang cukup tinggi sebesar 3,06 menjadi
37,02 . Rasio perputaran persediaan dan ROI PT.Unilever Indonesia, Tbk menunjukkan pergerakan yang searah, dimana rasio perputaran persediaan
mengalami kenaikan sebesar 1,8 menjadi 14,84 sedangkan ROI juga mengalami kenaikan sebesar 0,2 menjadi 37,22 .
Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010.
B. Analisis Hubungan Rasio Aktivitas terhadap Kemampulabaan pada