Analisis Deskriptif Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010. Penurunan rasio perputaran total aktiva pada tahun 2006 mengindikasikan bahwa semakin menurunnya rasio perputaran total aktiva maka resiko perusahaan semakin kecil. Penurunan rasio perputaran total aktiva pada tahun 2006 ini terjadi disebabkan kenaikan penjualan sebesar Rp. 11.335.241,-dalam jutaan rupiah tidak sebanding dengan kenaikan total aktiva sebesar Rp. 4.626.000,-dalam jutaan rupiah. Kenaikan total aktiva akibat beberapa aktiva mengalami kenaikan seperti pada kas, piutang usaha, dan aktiva tetap.

2. Analisis Deskriptif Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Rasio perputaran aktiva tetap adalah rasio yang digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetap yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan. Rasio perputaran aktiva tetap dihasilkan dengan cara membagikan penjualan dengan jumlah aktiva tetap. Rasio perputaran aktiva tetap PT.Unilever Indonesia, Tbk mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Rasio perputaran aktiva tetap PT.Unilever Indonesia, Tbk tertinggi terjadi pada tahun 2002 sebesar 7,29 dan terendah terjadi pada tahun 2004 sebesar 5,38 . ROI PT.Unilever Indonesia, Tbk yang tertinggi terjadi pada tahun 2004 sebesar 40,08. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan PT.Unilever Indonesia, Tbk untuk memperoleh laba lebih besar dan resiko paling tinggi juga terjadi pada tahun 2004. Sedangkan ROI terendah terjadi pada tahun 2003 sebesar 31,63. Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010. Berikut ini adalah gambar fluktuasi Rasio Perputaran Aktiva Tetap dan ROI PT.Unilever Indonesia, Tbk. 7.29 6.66 5.38 5.51 5.61 31.64 37.96 40.08 37.02 37.22 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2002 2003 2004 2005 2006 ROI FATO Sumber : Tabel 4.1 Gambar 4.2 Fluktuasi Rasio perputaran aktiva tetap dan ROI dalam persen PT.Unilever Indonesia,Tbk tahun 2002-2006 Rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2002 sebesar 7,29 artinya setiap Rp. 1,- penjualan dijamin dengan Rp. 7,29,- aktiva tetap. Pada tahun 2003 rasio perputaran aktiva tetap dan ROI menunjukkan pergerakan yang tidak searah dimana rasio perputaran aktiva tetap mengalami penurunan sebesar 0,63 menjadi 6,66 sedangkan ROI mengalami kenaikan sebesar 6,32 menjadi 37,96 . Penurunan rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2003 mengindikasikan bahwa semakin menurunnya rasio perputaran aktiva tetap maka resiko perusahaan semakin kecil. Penurunan rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2003 disebabkan meningkatnya penjualan sebesar Rp. 8.123.625 dalam jutaan rupiah tidak sebanding dengan kenaikan jumlah aktiva tetap sebesar Rp. 1.220.312 dalam jutaan rupiah. Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010. Pada tahun 2004 rasio perputaran aktiva tetap dan ROI menunjukkan pergerakan yang tidak searah dimana rasio perputaran aktiva tetap mengalami penurunan sebesar 1,28 menjadi 5,38 sedangkan ROI mengalami kenaikan sebesar 2,12 menjadi 40,08 . Penurunan rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2004 mengindikasikan bahwa semakin menurunnya rasio perputaran aktiva tetap maka resiko perusahaan semakin kecil. Penurunan rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2004 disebabkan meningkatnya penjualan sebesar Rp. 8.894.822 dalam jutaan rupiah tidak sebanding dengan kenaikan jumlah aktiva tetap sebesar Rp.1.670.263 dalam jutaan rupiah. Pada tahun 2005 rasio perputaran aktiva tetap dan ROI menunjukkan pergerakan yang tidak searah dimana rasio perputaran total aktiva mengalami kenaikan sebesar 0,13 menjadi 5,51 sedangkan ROI mengalami penurunan yang cukup tinggi sebesar 3,06 menjadi 37,02 . Rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2005 ini mengindikasikan bahwa PT.Unilever Indonesia, Tbk dapat mengalami resiko yang cukup tinggi, walaupun peningkatan rasio perputaran aktiva tetap yang terjadi pada tahun 2005 tidak melewati rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2002. Peningkatan rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2005 ini disebabkan oleh kenaikan penjualan sebesar Rp. 9.992.135 dalam jutaan rupiah dan kenaikan yang cukup tinggi pada jumlah aktiva tetap sebesar Rp. 1.811.989 dalam jutaan rupiah. Yenni Andrianis : Analisis Hubungan Rasio Aktivitas Terhadap Kemampulabaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, 2010. Pada tahun 2006 rasio perputaran aktiva tetap dan ROI menunjukkan pergerakan yang searah dimana rasio perputaran aktiva tetap mengalami kenaikan sebesar 0,1 menjadi 5,51 dan ROI juga mengalami kenaikan sebesar menjadi 0,2 menjadi 37,22 .

3. Analisis Deskriptif Rasio Perputaran Piutang