Unsur-unsur Biaya Produksi TINJAUAN PUSTAKA

Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010. - pengeluaran modal capital expenditure adalah pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat benefit pada beberapa periode akuntansi yang akan datang dan dicatat sebagai aktiva.. Contoh: biaya investasi pembelian tanah dan gedung - pengeluaran pendapatan revenue expenditure adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode berjalan dan dicatat sebagai beban Contoh: biaya produksi.

B. Unsur-unsur Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan segala pengorbanan yang bersifat ekonomis untuk menghasilkan produk dalam rangka untuk mendapatkan laba keuntungan yang diinginkan. Biaya produksi yang ada dalam perusahaan industri menurut Matz dan Usry 2000:23-25 terdiri atas 3 unsur biaya yaitu : a. Bahan Baku Langsung “Bahan baku langsung adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi dan dapat dimasukkan dalam kalkulasi biaya produksi”. Karakteristik bahan baku langsung yaitu : 1. Mudah dilihat, diidentifikasi dan diukur dengan jelas. 2. Dapat ditelusuri baik fisik maupun nilainya dalam produk yang dihasilkan Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010. Jadi biaya bahan baku langsung dapat disimpulkan sebagai semua pengeluaran untuk memperoleh semua bahan yang menyatu pada proses produksi menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Untuk memperoleh bahan baku ada dua cara yaitu, dengan cara membeli dari luar atau mengolah sendiri. Apabila bahan baku dibeli dari luar, maka biaya yang dikeluarkan dalam memperoleh bahan baku hingga siap untuk diolah atau digunakan dalam proses produksi merupakan biaya bahan baku. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya bahan baku yang diperoleh dari pembelian diantaranya meliputi harga faktur setelah dikurangi potongan pembelian, biaya pengangkutan, biaya pesanan, biaya pembongkaran, biaya administrasi, biaya gudang, biaya asuransi. Jika bahan tersebut diolah sendiri maka biaya untuk mengolah bahan itulah yang dijadikan perhitungan biaya bahan baku untuk proses selanjutnya. Contoh biaya bahan baku langsung adalah biaya kayu untuk membuat mebel dan minyak mentah untuk membuat bensin. Pertimbangan utama dalam mengelompokkan bahan kedalam bahan langsung adalah kemudahan penelusuran proses pengubahan bahan tersebut sampai menjadi barang jadi. b. Upah Kerja Langsung “Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung untuk menjadi barang jadi. Biaya untuk ini meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan kepada produk tersebut.” Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010. Bahwa biaya tenaga kerja langsung dapat ditelusuri apabila biaya yang dibayarkan itu merupakan upah kerja karyawan yang berkaitan dengan proses produksi tanpa memperhatikan bahwa biaya yang dibayarkan kepada karyawan tersebut mungkin tetap karena mereka menerima gaji bulanan dan tidak ada hubungannya dengan jumlah yang dihasilkan. c. Biaya Overhead “Biaya overhead adalah biaya dari bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya pabrikase lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung pada produk tertentu.” Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa biaya overhead atau disebut juga biaya produksi tidak langsung mencakup semua biaya pabrikase selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk kedalam biaya overhead dikelompokkan kedalam beberapa golongan antara lain : 1. Biaya bahan penolong atau biaya bahan tidak langsung, yaitu biaya untuk bahan yang menjadi bagian dari produk jadi namun tidak dikategorikan sebagai unsur biaya bahan baku langsung karena sulit diidentifikasi pada produk yang bersangkutan. Contoh biaya biaya kawat las untuk membuat lemari es. 2. Biaya reparasi dan pemeliharaan, yang termasuk kedalam biaya ini adalah biaya untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan bangunan pabrik, mesin-mesin dan kendaraan serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk keperluan pabrik. Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010. 3. Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu biaya tenaga kerja yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung dalam menghasilkan barang-barang. Biaya tenaga kerja tidak langsung ini terdiri dari ; biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam departemen pembantu, seperti departemen pembangkit tenaga listrik, departemen gudang dan lain-lain, dan biaya tenaga kerja tertentu yang dikeluarkan dalam departemen produksi, gaji pegawai, administrasi pabrik, upah mandor.. 4. Biaya-biaya yang timbul akibat menurunnya nilai aktiva tetap, biaya ini disebut dengan biaya penyusutan baik itu gedung pabrik, mesin, perlengkapan. 5. Biaya-biaya yang termasuk biaya asuransi yaitu asuransi tenaga kerja, gedung. Masalah pokok dalam akuntansi biaya adalah masalah penentuan biaya produksi. Biaya produksi itu sendiri menurut Hadibroto 2000 : 68 adalah : “Biaya-biaya yang dikorbankan untuk memproses bahan-bahan termasuk biaya untuk bahan-bahannya atau barang setengah jadi sampai menjadi barang akhir untuk dijual.” Bahwa biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproses bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, biaya tersebut meliputi biaya bahan baku, upah langsung dan biaya tidak langsung. Biaya serbaguna pabrik Rp. 20.000.000 Ilustrasi Berikut ini merupakan data biaya dari PT. ATOZ untuk bulan April 2004 Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010. Biaya tenaga kerja langsung 65.000.000 Penyusutan pabrik 12.000.000 Biaya bahan baku 85.000.000 Biaya bahan tidak langsung 15.000.000 Asuransi pabrik 53.500.000 Biaya tenaga kerja tidak langsung 17.000.000 Dari data tersebut disusun laporan biaya produksi sebagai berikut: Biaya bahan baku Rp. 85.000.000 Biaya tenaga kerja langsung 65.000.000 Jumlah biaya langsung 150.000.000 Biaya bahan tidak langsung Rp. 15.000.000 Biaya tenaga kerja tidak langsung 17.000.000 Penyusutan pabrik 12.000.000 Asuransi pabrik 53.500.000 Biaya serbaguna pabrik 20.000.000 Jumlah biaya tidak langsung

C. Pengawasan Biaya Produksi