Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010.
6. Manfaat Pengawasan Biaya Produksi Terhadap Perusahaan
Anggaran digunakan oleh manajemen sebagai pedoman pelaksanaan rencana kerja selama tahun berjalan juga sebagai tolak ukur kemampuan manajemen dalam
pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan melakukan pengawasan pelaksanaan rencana kerja tahun berjalan
dapat diketahui sampai sejauh mana tujuan perusahaan dapat dicapai. Membandingkan anggaran dengan realisasi pekerjaan pada setiap unit kerja
dapat diketahui berapa besar significant penyimpanganperbedaan yang terjadi; apakah penyimpangan yang merugikan dan perlu diadakan tindakan-tindakan
perbaikan. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara rencana-rencana kerja
anggaran dengan realisasi kerja di masing-masing unit kerjaafdeling dan kebun, oleh manajemen dilakukan penganalisaan sehingga dapat diketahui dimana
terjadinya penyimpangan dan siapa yang bertanggung jawab atas penyimpangan itu baik mengenai fisik maupun pembiayaan.
Penyimpangan-penyimpangan yang perlu dilakukan tindakan perbaikan adalah penyimpangan-penyimpangan finansial yang cukup material significant
yang merugikan perusahaan. Penyimpangan-penyimpangan finansial yang jumlahnya maksimal 5 dianggap tidak cukup material tidak significant mempengaruhi rugi-
laba.
Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010.
7. Analisis Penyimpangan
Menganalisis penyimpangan yang hasilnya akan digunakan untuk menentukan tindakan harus diteliti dengan cermat. Yang perlu dianalisis hanyalah
penyimpangan-penyimpangan yang dianggap berarti significant. Suatu penyimpangan yang dianggap berarti dan penting sehingga memerlukan
penganalisisan bila nilai uangnya besar. Misalnya penyimpangan-penyimpangan itu sebesar 20 - 30 dari biaya, tidak berarti sama sekali bila nilainya hanya puluhan
ribu atau ratusan ribu rupiah saja. Bila penyimpangannya hanya 5- 10 tetapi nilainya mencapai puluhan atau ratusan juta rupiah ke atas, keadaan ini perlu untuk
ditelitidianalisis. Penyimpangan-penyimpangan itu bisa timbul dari jumlah produksi dan
jumlah biayanya. Bila jumlahnya cukkup significant, maka perlu ditelitidianalisis pada unsur-unsur biayanya. Misalnya biaya pemupukan dianggarkan sejumlah Rp.
40.326 juta. realisasinya sejumlah Rp. 23.599 juta atau sebesar 58,52 . Apakah keadaan ini disebabkan tidakkurang dilaksanakan pemupukan karena kekurangan
pupuk fisik atau harga pupuk yang turun drastis. Kondisi ini dapat diminta pertanggungjawaban Administratur atau Asisten Afdeling untuk pelaksanaan
pemupuka n di lapangan, bagian tanaman bertanggung jawab dalam pengaturan pengiriman dan penjadwalan pemupukan, bagian pengadaan bertanggung jawab
dalam pembelianpengadaan pupuk. Pengadaan pupuk diluar penguasaan Administratur dan Asisten Afdeling.
Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010.
Dengan penganalisisan ini dapat diketahui dimana dan siapa penyebab timbulnya penyimpangan.bila diantara penyimpangan-penyimpangan itu diketahui
ada yang cukup besar significant diperoleh suatu dasar untuk mengambil tindakan korektif oleh pimpinan sesuai dengan wewenangnya.
Tujuan mengambil tindakan korektif adalah agar dapat diwujudkan rencana- rencana semula. Bila sebab-sebab timbulnya penyimpangan-penyimpangan itu di
luar kekuasaan dari orang yang melakukan pekerjaan atau menjabat sesuatu fungsi, masalah itu diserahkan pada pimpinan yang lebih tinggi kedudukannya yaitu Asisten
Afdeling ke Administratur dan Administratur kepada Direksi. Dari data produksi dan biaya produksi pada halaman 96 dapat dilihat
penyimpangan variance realisasi dan anggaran produksi minyak dan inti sawit adalah sejumlah 14.278 ton atau 8,63 lebih rendah realisasi produksi sejumlah
151.132 ton dari anggaran sejumlah 165.410 ton dan penyimpangan variance biaya produksi adalah sejumlah Rp. 29.355 juta di bawah anggaran, realisasi biaya
sejumlah Rp. 289.874 juta dan anggaran sejumlah Rp. 319.229.juta. Penyimpangan- penyimpangan tersebut cukup significant dan perlu dilakukan analisis lebih lanjut.
Analisis penyimpangan variance dilakukan sebagai berikut: 1
Perbedaan produksi a.
perbedaan produksi minyak sawit = kuantitas aktual-kuantitas standar x harga standar
= 125.460 ton – 136.406 ton x Rp. 1.929.93 = Rp. 21.125.013,78 favorable karena kuantitas aktual lebih kecil dari
kuantitas standar
Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010.
b. perbedaan produksi inti sawit
= kuantitas aktual-kuantitas standar x harga standar = 25.672 ton – 29.004 ton x Rp. 1.929,93
= Rp. 6.430.526,76 favorable karena kuantitas aktual lebih kecil dari kuantitas standar
Sehingga: Perbedaan produksi minyak sawit=Rp. 21.125.013,78 favorable
Perbedaan produksi inti sawit = Rp. 6.430.526,76 favorable +
Total perbedaan produksi = Rp. 27.555.540,54 favorable
2 Perbedaan Biaya Produksi
a.Perbedaan Biaya Tanaman -
perbedaan biaya gaji, tunjangan, biaya sosial staff = harga aktual – harga standar x kuantitas aktual
= Rp. 30,75 – Rp. 39,01 x 151.132 ton = Rp. 1.248.350,32 favorable karena harga aktual lebih kecil dari harga
standar -
perbedaan biaya pemeliharaan tanaman menghasilkan = harga aktual – harga standar x kuantitas aktual
= Rp. 282,61 – Rp. 330,90 x 151.132 ton = Rp. 7.298.164,28 favorable karena harga aktual lebih kecil dari harga
standar -
perbedaan biaya pupuk = harga aktual – harga standar x kuantitas aktual
= Rp. 110,68 – Rp. 243,79 x 151.132 ton = Rp. 20.117.180,52 favorable karena harga aktual lebih kecil dari
harga standar
Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010.
- perbedaan biaya panen dan pegumpulan
= harga aktual – harga standar x kuantitas aktual = Rp. 344,69 – Rp. 315,57 x 151.132 ton
= Rp. 4.400.963,84 unfavorable karena harga aktual lebih besar dari harga standar
- perbedaan biaya pengangkutan ke pabrik
= harga aktual – harga standar x kuantitas aktual = Rp. 200,14 – Rp. 171,69 x 151.132 ton
= Rp. 4.299.705,4 unfavorable karena harga aktual lebih besar dari harga standar
- perbedaan biaya umum
= harga aktual – harga standar x kuantitas aktual = Rp. 411,63 – Rp. 407,44 x 151.132 ton
= Rp. 633.243 unfavorable karena harga aktual lebih besar dari harga standar
Sehingga Perbedaan biaya gaji, tunjangan
= Rp. 1.248.350,32
favorable
Perbedaan biaya pemel. TM = 7.298.164,28
favorable
Perbedaan biaya pupuk = 20.117.180,52
favorable
Perbedaan biaya panen pengumpulan = 4.400.963,84
unfavorable
Perbedaan biaya pengangkutan ke pabrik= 4.299.705,4
unfavorable
Perbedaan biaya umum = 633.243
unfavorable
Total perbedaan biaya tanaman = Rp.19.329.782,88
favorable
b. Biaya Pengolahan
Perbedaan biaya pengolahan = harga aktual – harga standar x kuantitas aktual
= Rp. 355,22 – Rp. 276,51 x 151.132 ton = Rp. 11.895.599,72 unfavorable karena harga aktual lebih besar dari harga
standar
Simon P. N. Bako : pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, 2010.
c. Biaya Penyusutan
Perbedaan biaya penyusutan = harga aktual – harga standar x kuantitas aktual
= Rp. 182,30 – Rp. 145,02 x 151.132 ton = Rp. 5.634.201 unfavorable karena harga aktual lebih besar dari harga
standar Berdasarkan perbedaan produksi dan perbedaan biaya produksi,
maka: Perbedaan produksi
favorable
= Rp.27.555.540 Perbedaan biaya produksi:
Perbedaan biaya tanaman
favorable
= Rp.19.329.782,88 Perbedaan biaya pengolahan
unfavorable=
Rp.11.895.599,72 Perbedaan biaya penyusutan
unfavorable
= Rp. 5.634.200,96 Perbedaan biaya produksi favorable = Rp.1.799.982
Total Perbedaan favorable = Rp.29.355.522
B. Analisis Hasil Penelitian
a. Analisis Biaya Produksi Kelapa Sawit
PT. Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan rencana kerja khusus di areal tanaman
menghasilkan sehubungan dengan produksi dan biaya produksi kelapa sawit yang memperlihatkan jumlah produksi dan biaya produksi yang dikeluarkan selama suatu
periode dibandingkan dengan angka-angka anggaran. Laporan tersebut menyajikan jumlah produksi kelapa sawit TBS, Minyak Sawit dan Inti Sawit secara total dan
jumlah kg per Ha. Biaya produksi disajikan secara total dan biaya produksi per kg minyak sawit dan inti sawit untuk masing-masing unsur biaya produksi yaitu: