39
Penataan dan Pengembangan Kawasan Geopark Kaldera Toba
Preview 1
Persiapan preview 1 sudah selesai. Pada saat itu persiapan kami dari mulai mencari data mengenai potensi potensi apa saja yang di punyai 7tujuh kabupaten
lalu merangkumnya dalam sebuah matriks, sampai menentukan dan mengusulkan usulan fungsi pada titik akhir yang kami pilih sebelum preview 1.
Sampailah dihari preview 1 dimana kami mempresentasikan data dan menjelaskan mengenai bagaimana usulan kami mengenai 4 titik yang menjadi
usulan untuk pengembangan Geopark Kaldera Toba kami. Setelah presentasi kami mendapatkan beberapa kritik dan saran dari dosen penguji.
A. Kritik
Pada presentasi dari awal kami tidak ada menjelaskan apa itu Geopark, bagaimana dia berfungsi, dan bagaimana kaitannya dengan Tema Sustainable dan
Sybiosiss.
B. Saran
Kelompok kami mendapatkan saran yang sangat penting dan sangat bagus. Seperti halnya pada perancanaan Geopark, mungkin pada akhirnya kami tidak
perlu mengeluarkan design namun lebih kepenataan dan pengembangan bagaimana menghasilkan Geopark Kaldera Toba tersebut menjadi tempat yang
dapat mengembangkan potensi luar biasa pada Danau Toba. Hal ini bisa berupa bagaimana wisatawan dapat nyaman dan dapat menikmati semua fasilitas yang
diusulkan namun tetap dapat merasakan suasana Danau Toba itu sendiri. Paket perjalanan bagi pengunjung yang ingin wisata maupun bagi mereka
yang tujuannya untuk edukasi. Hal tersebut juga berupa saran yang diberikan dosen penguji kami dikarenakan bagai mana para pengunjung yang ingin datang
melalui jalur travel. Pada kebanyakan travel biasanya menawarkan berbagai paket wisata pada para wisatawan sehingga menjadi daya tarik sendiri.
Pengembangan dari sebuah tema besar yaitu Sustainable and symbiosiss. Pengembangan tema besar ini juga harus di perkuat lagi bahkan juga bisa berupa
menimbulkan sebuah tema yang lebih spesifik lagi. Tujuannya agar benang merah akan timbul pada setiap rancangan kami kedepannya.
Universitas Sumatera Utara
40
Penataan dan Pengembangan Kawasan Geopark Kaldera Toba
BAB III MELIHAT DENGAN MATA HATI
Setelah melalui preview I dengan hasil yang kurang maksimal, perancang dan tim merasa belum mendapat arahan yang jelas mengenai produk
akhir dari proyek geopark ini. Proses pengerjaan perancangan kembali stak pada posisi yang sama seperti sebelum preview I. Secara perlahan akhirnya perancang
dan tim memberanikan diri untuk mengambil keputusan dalam rangka persiapan menuju preview II.
Permasalahan pemilihan site yang terlalu acak dan tidak memiliki landasan dikaji ulang. Setelah melakukan diskusi dengan dosen pembimbing,
akhirnya didapatkan cara memilih site berdasarkan data potensi yang telah dikumpulkan.dengan sistem over layer. Sistem ini dilakukan dengan
mengumpulkan potensi-potensi tiap kabupaten dan mengelompokkan potensi- potensi yang berada dalam kawasan berdekatan. Pada awalnya potensi-potensi
yang telah didaftar dimasukkan kedalam peta ketujuh kabupaten dalam rupa simbol, sehingga didapat area terpilih yang memilki simbol terbanyak yang
berkumpul dalam satu kawasan. Site yang menjadi prioritas untuk dikembangkan adalah kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir dan juga kawasan disekitarnya.
Dengan tidak meninggalkan daerah yang lain, untuk tahap pertama yang dikelola adalah daerah Pangururan, kemudian untuk selanjutnya secara bertahap
keseluruhan daerah yang dicakup oleh Geopark Kaldera Toba akan dikembangkan, sehingga tujuan menjadikan kawasan Danau Toba sebagai
destinasi utama pariwisata Sumatera Utara dapat tercapai dengan baik.
Gambar 3.1 Pembagian Layer Sesuai Spot
Universitas Sumatera Utara
41
Penataan dan Pengembangan Kawasan Geopark Kaldera Toba
Gambar 3.2 Penentuan dengan Sistem Overlayer
Setelah melakukan sistem overlayer kami mendapatkan 5 lima kecamatan yang memiliki banyak potensi. Kec. Simanindo, Kec. Pangururan, Kec. Sianjur
mulamula, Kec. Baktiraja, Kec. Muara kecamatan-kecamatan inilah yang merupakan hasil dari over layer. Sampai pada titik akhir dimana kami memutuskan mengambil
satu titik lokasi sebagai pengembangan awal yaitu Kec. Pangururan, hal ini berdasarkan kecamatan yang memiliki titik paling banyak potensi untuk
dikembangkan. Setelah kami mendapatkan lokasi untuk pengembangen Geopark Kaldera toba
kami mengumpulkan data mengenai Kec. Pangururan. Data yang kami dapat masi kurang untuk bahan pengembangan Geopark kami dan kami juga mendapatkan dari
dosen pembimbing kami untuk melakukan survey pada site yang sudah ditentukan. Kami kembali mendiskusikan bagaimana saran dari dosen kami
untuk survey mengingat waktu tinggal 2 minggu lagi sebelum tanggal untuk Preview 2, sampai
akhirnya kami memutuskan untuk berangkat survey lokasi. Sampailah pada hari dimana kami melakukan survey. Kami memutuskan
untuk berangkat malam pada pukul 12.00 tujuannya agar kami tidak terjebak kemacetan dijalan dan pada niatan awal kami, kami hanya ingin memanfaatkan
satu harian penuh untuk survey lokasi dan langsung kembali lagi kemedan. Perjalanan survey pun dimulai perjalanan panjang yang menghabiskan waktu 5
jam diperjalanan. Setelah kami sampai di Kota Pangururan kami mengetari wilayah Tanoponggol, Kota Pangururan, Danau Sidihoni, dan Gunung Pusuk
Buhit, dan juga Pantai Parbaba. Kami memiliki tim yang bekerja pada bagian pengukuran lahan, juga ada yang memfoto lokasi-lokasi yang ditentukan, ada
Universitas Sumatera Utara
42
Penataan dan Pengembangan Kawasan Geopark Kaldera Toba
yang sebagai driver. Bermula pada pagi hari sampai hampir sore hari kami melakukan survey lokasi, pengalaman susah bersama, bertengkar, tertawa semua
kami alami saat survey dan pada akhir survey sebelum melakukan perjalanan kembali kemedan kami menutup perjalanan dengan makan bersama. Survey
lokasi pada saat itu sangat berkesan dan sangat membantu mempererat hubungan tim Geopark Kaldera Toba kami.
Lampiran Foto-Foto Hasil Survey
Gambar 3.3 Danau Sidihoni Gambar 3.4 Pasar Pangururan
Gambar 3.5 Jalan Kota Gambar 3.6 Dermaga Kota
Gambar 3.7 Tano Ponggol Gambar 3.8 Pantai Pasir Putih
Universitas Sumatera Utara
43
Penataan dan Pengembangan Kawasan Geopark Kaldera Toba
Setelah kembali dari menjalankan survey keesokan harinya kami menyiapkan bahan untuk menghadapi Preview 2dua. Kami mendiskusikan
kembali bagaimana pengembangan Geopark kami ini lalu kami mendapatkan usulan dari dosen pembimbing kami untuk mengangkat sub tema yaitu
Ecotourism dimana tema ini sangat dekat kaitannya dengan Sustainable dan Symbiosis Architecture. Lalu kami menerima usulan tersebut dan menjadikannya
sebagai tema pada perencanaan Geopark ini.
A. Pengertian Ecotourism