Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
6. Pengawasan Laba
Apabila dalam perbandingan antara anggaran dengan realisasinya tersebut ditemukan adanya penyimpangan maka perbedaan tersebut harus diteliti dan
diperbaiki. Penyimpangan dapat juga diartikan sebagai perbedaan yang didapat dari perbandingan antara anggaran yang ada dengan realisasi yang terjadi. Selisih
yang didapat dari perbandingan antara anggaran dengan realisasi dapat dibagi menjadi:
a. Favorabel Variance atau selisih yang bersifat menguntungkan
b. Unfavorabel Variance atau selisih yang bersifat merugikan.
Melalui metode analisis variance, pengawasan dilakukan dengan membandingkan antara anggaran dengan realisasi sebagaimana telah diterangkan
dalam bab sebelumnya. Penulis menyajikan perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang terdapat pada laporan laba rugi perusahaan.
1. Pengawasan Penjualan
Perkiraan pertama dalam daftar laba rugi adalah penjualan yang merupakan sumber pendapatan. Untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi
dalam penjualan pada PT. Pertani persero, maka berikut akan disajikan tabel perbandingan selisih antara RKAP dengan realisasi yang terjadi tersebut.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.2 Selisih antara RKAP dengan Realisasi Penjualanpendapatan
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Penjualan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp
persentase Keterangan
Penjualan Pupuk 123.654.100.000
37.870.227.000 86.783.872.298 31 Unfavorabel
Penjualan Pestisida 6.170.540.000
6.282.371.426 111.831.426
102 Favorabel Penjualan BenihBibit BJ
- 385.687.500
385.687.500 - Favorabel
Penjualan Benih Padi 7.399.350.000
5.348.658.350 2.050.691.650
72 Unfavorabel Penjualan Benih Jagung
1.652.400.000 5.118.997.155
3.466.598.155 310 Favorabel
Penjualan Bibit HortikulturaSawit 311.180.000
- 311.180.000
- Unfavorabel Pendapatan JasaAneka Usaha
- 75.649.150
75.649.150 - Favorabel
Lainnya -
272.844.278 272.844.278
- Favorabel Jumlah
139.187.570.000 55.354.435.561 83.833.134.439
40 Unfavorabel
Sumber : PT. Pertani Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total penjualan adalah Rp.139.287.570.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp.55.354.435.561
berarti terjadi penyimpangan sebesar: = Rp.139.187.570.000 – Rp.55.354.435.561
= Rp.83.833.134.439 unfavorabeltidak menguntungkan Selisih yang terjadi pada total penjualan bagi perusahaan tidak
menguntungkan. Beberapa perkiraan yang mempengaruhi terjadinya penyimpngan tersebut adalah penjualan pupuk. Pada tahun 2008 penjualan pupuk
yang dianggarkan oleh perusahaan adalah Rp.123.654.100.000 sedangkan realisasinya adalah Rp.37.870.227.702 sehingga terjadi selisih sebesar
Rp.86.783.872.289 atau 70, selisih ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau unfavorabel. Perkiraan yang lain adalah penjualan benih padi, pada tahun
2008 penjualan benih padi yang dianggarkan oleh perusahaan adalah Rp.7.399.350.000, sedangkan realisasinya adalah Rp.5.348658.350 sehingga
terdapat selisih sebesar Rp.2.050.691.650 atau 28, selisih ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau unfavorabel.
2. Pengawasan HP Penjualan
Pengawasan HIP penjualan dilakukan dengan membandingkan anggaran HP penjualan dengan realisasi yang ada hal tersebut tampak pada tabel 4.3.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.3 Selisih antara RKAP dengan Realisasi HP Penjualan
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp
Persentase Keterangan
HP Penjualan Pupuk 114.704.870.000 32.990.684.604
81.714.221.369 29 Unfavorabel
HP Penjualan Pestisida 5.869.260.000
4.586.612.115 1.282.647.885
78 Unfavorabel HP Penjualan BenihBibit BJ
- 356.250.000
356.250.000 - Favorabel
HP Penjualan Benih Padi 6.198.750.000
4.406.812.323 1.791.937.677
71 Unfavorabel HP Penjualan Benih Jagung
1.314.580.000 3.932.680.320
2.618.100.320 299 Favorabel
HP Penjualan Bibit HortikulturaSawit 252.680.000
- 252.680.000
- Unfavorabel HP Pendapatan JasaAneka Usaha
- -
- -
HP Lainnya -
- -
- Jumlah
128.340.140.000 46.273.003.363 82.067.136.637 36 Unfavorabel
Sumber : PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total HP penjualan adalah Rp.128.340.140.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp.46.273.003.353
berarti terjadi penyimpangan sebesar: = Rp.128.340.140.000 – Rp.46.273.003.353
= Rp.82.067.136.637 unfavorabeltidak menguntungkan Selisih yang terjadi pada total HP penjualan bagi perusahaan tidak
menguntungkan. Beberapa perkiraan yang mempengaruhi penyimpangan adalah HP penjualan pupuk. Pada tahun 2008 HP penjualan pupuk yang dianggarkan
oleh perusahaan adalah sebesar Rp.114.704.870.000, sedangkan realisasi yang tercapai adalah sebesar Rp.32.990.648.604 sehingga terjadi selisih atau variance
sebesar Rp.81.704.220.396 atau 71, selisih ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau unfavorabel. Perkiraan yang lain adalah HP penjualan benih padi.
Pada tahun 2008 HP penjualan benih padi yang dianggarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp.6.198.750.000, sedangkan realisasi yang dicapai adalah sebesar
Rp.4.406.812.323 sehingga terdapat selisih sebesar Rp.1.791.937.677 atau 29, selisih ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau unfavorabel.
3. Pengawasan Biaya Langsung
Pengawasan biaya langsung dilakukan dengan membandingkan anggaran biaya langsung dengan realisasi yang ada hal tersebut nampak pada tabel 4.4
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.4 Selisih antara RKAP dengan Realisasi Biaya Langsung
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran
Rp Realisasi Rp
Variance Rp Persentase
Keterangan Beban Langsung Pupuk
5.679.740.000 1.919.724.029
3.760.015.971 34 Favorabel
Beban Langsung Pestisida 69.100.000
215.547.904 146.447.904
312 Unfavorabel Beban Langsung BenihBibit BJ
- 3.000.000
3.000.000 - Unfavorabel
Beban Langsung Benih Padi 496.149.011
347.172.910 148.976.101
70 Favorabel Beban Langsung Palawija
20.530.304 174.130.695
153.600.391 848 Unfavorabel
Beban Langsung Bibit HortikulturaSawit 7.740.685
- 7.740.685
- Favorabel Beban Langsung JasaAneka Usaha
- -
- -
- Beban Langsung Lainnya
- -
- -
- Jumlah
6.273.260.000 2.659.575.537
3.613.684.463 42 Favorabel
Sumber : PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total biaya langsung adalah Rp.6.273.260.000 sedangkan realisasinya sebesar
Rp.2.659.575.537 berarti terjadi penyimpangan sebesar: = Rp.6.273.260.000 - 2.659.575.537
= Rp.3.613.684.463favorabelmenguntungkan Selisih yang terjadi pada total biaya langsung bagi perusahaan
menguntungkan. Beberapa perkiraan yang mempengaruhi penyimpangan adalah beban langsung pupuk. Pada tahun 2008 beban langsung pupuk yang dianggarkan
perusahaan adalah Rp.5.679.740.000, sedangkan realisasi yang dicapai adalah sebesar Rp.1.1919.724.029 sehingga terdapat selisih sebesar Rp.3.760.015.971
atau 66, selisih ini bersifat menguntungkan bagi perusahaan atau favorabel. Perkiraan lain yang mempengruhi adalah beban langsung benih padi BPJ. Pada
tahun 2008 beban langsung benih padi BPJ yang dianggarkan oleh perusahaan adalah Rp.496.149.011, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp.347.172.910
sehingga terjadi selisih sebesar Rp.148.976.101 atau 30, selisih ini bersifat menguntungkan perusahaan atau favorabel.
4. Pengawasan Margin
Pengawasan margin dilakukan dengan membandingkan anggaran margin dengan realisasi yang ada hal tersebut nampak pada tabel 4.5.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.5 Selisih antara RKAP dengan Realisasi margin
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp PersentaseRp
Keterangan Pupuk
3.269.490.000 2.959.855.069 309.634.931
91 Unfavorabel
Pestisida 232.180.000 1.480.211.407
1.248.031.407 638
Favorabel BenihBibit BJ
- 26.437.500
26.437.500 -
Favorabel Benih Padi
704.450.989 594.673.117
109.777.872 84
Unfavorabel Palawija
317.289.696 1.012.186.140 694.896.171
319 Favorabel
Bibit HortikulturaSawit 50.759.315
- 50.759.315
- Unfavorabel
JasaAneka Usaha -
75.649.150 75.649.150
- -
Lainnya -
272.844.378 272.844.278
- -
Jumlah 4.574.170.000 6.421.856.661
1.667.686.661 140
Favorabel Sumber : PT. Pertani Persero Kantor Cabang Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total margin adalah Rp.4.574.170.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp.6.421.856.661 berarti
terjadi penyimpangan sebesar: = Rp.4.574.170.000 – Rp.6.421.856.661
= Rp.1.667.686.661favorabelmenguntungkan Margin adalah jumlah penjualanpendapatan dikurang HP penjualan
dikurang biaya langsung. Margin dibuat agar perhitungan pada evaluasi anggaran laba rugi dengan RKAP lebih mudah. Jika dilihat dari tabel diatas bahwa margin
produk PT.Pertani bersifat favorabel atau menguntungkan perusahaan dengan selisih Rp.1.667.686.661. Perkiraan yang bersifat menguntungkan perusahaan
pada tabel margin adalah pestisida dan benih jagung. 5.
Pengawasan Biaya Tidak Langsung Pengawasan biaya tidak langsung dilakukan dengan membandingkan
anggaran biaya tidak langsung dengan realisasi yang ada hal tersebut tampak pada tabel 4.6.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.6 Selisih antara RKAP dengan Realisasi biaya tidak langsung
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp Persentase
Keterangan Beban Personil
795.600.000 883.451.457
87.851.457 111 Unfavorabel
Beban kantor 199.200.000
472.210.476 273.010.476
237 Unfavorabel Beban Kerugian dan penyusutan
- 112.573.864
112.573.864 - Unfavorabel
Jumlah 994.800.000
1.468.235.797 473.435.797
148 Unfavorbel
Sumber : PT. Pertani Persero Kantor Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total biaya tidak langsung adalah Rp.4.574.170.000 sedangkan realisasinya sebesar
Rp.6.421.856.661 berarti terjadi penyimpangan sebesar: = Rp.4.574.170.000 – Rp.6.421.856.661
= Rp 1.667.686.661 unafavorabeltidak mengutungkan Selisih yang terjadi pada total biaya tidak langsung bagi perusahaan tidak
menguntungkan. Beberapa perkiraan yang mempengaruhi penyimpanan adalah beban personil. Pada tahun 2008 beban personil yang dianggarkan perusahaan
adalah Rp.795.600.000, sedangkan realisasi dicapai adalah sebesar Rp.883.451.457 sehingga terdapat selisih sebesar Rp.87.851.457 atau 11, selisih
ini bersifat tidak menguntungkan bagi perusahaan atau unfavorabel. Perkiraan lain yang mempengaruhi adalah beban kantor dan beban kerugian dan penyusutan.
Pada tahun 2008 beban kantor yang dianggarkan oleh perusahaan adalah Rp.1999.200.000, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp.472.210.476
sehingga terjadi selisih sebesar Rp.273.010.476 atau 137, selisih ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau unfavorabel. Sedangkan beban kerugian
dan penyusutan, perusahaan tidak menganggarkan namun pada realisasinya ada pengeluaran atas beban tersebut sebesar Rp.112.573.864.
6. Pengawasan Pendapatan dan Biaya di Luar Usaha
Pengawasan pendapatan dan biaya di luar usaha dilakukan dengan membandingkan anggaran pendapatan dan biaya di luar usaha dengan realisasi
yang ada hal tersebut nampak pada tabel 4.7
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.7 Selisih antara RKAP dengan Realisasi pendapatan dan biaya diluar usaha
PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp
Persentase Keterangan
Pendapatan Diluar Usaha -
221.539.921 221.539.921
- Favorabel
Beban diluar Usaha -
163.606.352 163.606.352
- Unfavorabel
jumlah -
57.933.569 57.933.569
- Favorabel
Sumber : PT.Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa menurut anggaran total pendapatan dan biaya diluar usahan adalah Rp.0 atau tidak ada anggaran untuk pendapatan
dan biaya diluar usaha sedangkan realisasinya sebesar Rp.57.933.569 berarti terjadi penyimpangan sebesar:
= Rp.57.933.569 – Rp.0 = Rp 57.933.569 favorabelmenguntungkan
Selisih yang terjadi pada total biaya langsung bagi perusahaan menguntungkan. Perkiraan yang mempengaruhi penyimpangan adalah pendapatan
diluar usaha. Pada tahun 2008 perusahaan tidak menganggarkan pendapatan diluar usaha namun pada realisasinya ada pendapatan sebesar Rp.221.539.921, hal ini
bersifat menguntungkan bagi perusahaan. Perkiraan lain yang mempengaruhi adalah beban kantor iluar usaha. Pada tahun 2008 perusahaan tidak
menganggarkan beban namun pada realisasinya terdapat pengeluaran sebesar Rp.163.606.352, hal ini bersifat tidak menguntungkan perusahaan atau
unfavortabel. 7.
Pengawasan Anggaran Laba Rugi Setelah disusun perbandingan anggaran dan realisasinya untuk semua
perkiraan yang ada pada laporan laba rugi, maka dapat disusun pengawasan anggaran laba rugi melalui perbandingan antara anggaran dengan realisasinya
seperti tampak pada tabel berikut:
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.8 Selisih antara RKAP dengan Realisasi laporan laba rugi
PT. Pertani Persero Kantor cabang Pemasaran SUMUT Tahun 2008
Perkiraan Anggaran Rp
Realisasi Rp Variance Rp
Persentase Keterangan PenjualanPendapatan
139.187.570.000 55.354.435.561 83.833.134.439
40 Unfavorabel HP Penjualan
128.340.140.000 46.273.003.363 82.067.136.637
36 Unfavorabel Laba Kotor
10.847.140.000 9.081.432.198
1.765.997.802 84 Unfavorabel
Biaya Langsung 6.273.260.000
2.659.575.537 3.613.684.463
42 Favorabel Margin
4.574.170.000 6.421.856.661
1.667.686.661 140 Favorabel
Biaya Tidak Langsung 994.800.000
1.468.235.797 473.435.797
148 Unfavorabel Laba Usaha
3.579.370.000 4.953.620.864
1.374.250.869 138 Favorabel
Pendapatan dan Biaya diluar Usaha -
57.933.569 57.933.569
- Favorabel Laba Bersih
3.579.370.000 5.011.554.433
1.432.184.433 140 Favorabel
Sumber : PT. pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.8 yang menyajikan selisih antara RKAP dengan realisasi laporan laba rugi PT. Pertani tahun 2008. Pada tabel terdapat selisih sebesar
Rp.1.432.184433. Selisih ini bersifat menguntungkan bagi perusahaan karena realisasi laba yang didapat oleh perusahaan lebih banyak dari laba bersih yang
dianggarkan perusahaan. Perusahaan dapat menekan biaya langsung yang terjadi perusahaan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi laba bersih perusahaan.
C. Analisis Hasil Data